Eps 9

161 16 0
                                    

| Andyn, siluman kelinci yang punya kemampuan hampir sama dengan Alpa. Dia bisa berubah menjadi sosok gadis berusia 5 thn (hanya mampu segitu). Rata rata yang punya kemampuan itu hanya mereka yang sudah lama hidup di dunia. |

----------------------------

"Tidak ada. Tapi Diandra menyuruh kami ke sini tadi pagi."

Alpa mengerutkan keningnya."Kami ? "

"Ya. Kami."

Seketika pekarangannya yang luas itu langsung dipenuhi dengan berbagai jenis siluman. Mulai dari mereka yang masih belum lama hidup
(tetap di wujud aslinya--siluman), sampai mereka yang sudah lama hidup
(memakai wujud manusia).

'Apa apaan ini ?' Kau tau, Sekarang rumah ini seolah menjadi titik pusat perkumpulan para siluman. Bahkan beberapa ada yang di atas pohon, atap, bahkan jalanan. Tidak di ragukan lagi kalau di pekarangan belakang rumahnya juga pasti dalam kondisi yang sama.

Untung manusia biasa tidak bisa melihat mereka. Kalau bisa....... Gawat lah ! Kan tau sendiri betapa hebohnya orang jaman sekarang kalau liat siluman. 1 foto saja bisa menggemparkan dunia.

"Maaf karna kami tidak memberi tahumu."

"Ja. Jadi dari tadi kalian menyamarkan diri ?"

"Yup. "

"Alpa !" mily berlari ke arahnya. "Diandra tidak bisa ku hubu--"

Kalimatnya terputus saat melihat keadaan pekarangan depannya.
"......Wow... Kau..... memanggil teman temanmu ?"

Alpa menggeleng. "Nggak lah. Ya kali. Mereka semua ke sini karna perintah dari diandra."

Mily melangkah keluar. Menyaksikan sendiri gerombolan siluman siluman kecil itu. Beberapa banyak dari mereka yang sudah berubah wujud jadi Manusia. Termasuk siluman kelinci favoritnya, Andyn.

"Hy kak. Lama gak ketemu ya."

Pipi tembemnya yang merah itu membuat Mily merasa bersalah. Hanya ada satu kemungkinan. Dia kedinginan. "sudah dari jam berapa kalian di sini ?"

"Dari pagi."

"Astaga...." mily mengelus rambut panjang Andyn yang ternyata sudah sedingin es. "Kau harusnya mengetuk pintuku kan."

"Iya sih. Tapi kan.... Takut ganggu."

"Ha ? Apaan coba !" Dia menoleh pada Alpa. "Al ! ambil Tikar kecil di bawah kasurku !"

"..... Buat apa ?"

"Udah nurut aja."

~

~

Mily menggelar tikar itu di teras depan rumah. Lalu bergumam tidak jelas sambil menyentuh bagian ujung jahitan tikar.
Setelah selesai memberi mantra, dia pun berdiri.

"Kau baca mantra apa ?" tanya Alpa.

"....... Bereskan mayat perempuan tanpa mata tadi"

"Sendiri ?"

"Kau jadikan makan malam mu juga gpp"

"........."

Alpa mengernyit ngeri saat menggeret mayat itu menjauh dari pintu. Dan memasukkannya ke lubang hitam yang sudah di sediakan Mily.

|lubang hitam (semacam pintu portal) biasanya difungsikan sebagai tempat pembuangan mayat siluman bagi para anggota klan penjaga yang malas untuk menguburkannya. Lubang itu terhubung langsung dengan dunia tanah yang subur.|

Lubang hitam sudah di tutup. Pandangan Mily kini beralih ke mereka yang masih menunggu perintah. "Kalian ku ijinkan masuk ke rumah, dengan syarat, harus lewat tikar ini. Paham ?"

fungsinya adalah, memperkecil ukuran mereka menjadi seukuran telapak tangan orang dewasa. Sebab hanya dengan cara itu dia bisa meminimalisir kerusakan prabot rumah yang mungkin bisa terjadi nanti.

Ya, walau Alasan sebenernya sih biar mereka semua muat masuk ke rumah. Secara kan.... sebesar apapun rumah Mily kalau yang bertamu saja lebih dari 500 ekor siluman (beda ukuran pula) ya mana mungkin bisa muat.

Geraman, raungan, lolongan, dan berbagai respon lainnya dari para siluman menggema di seluruh blok. Mereka mulai membentuk barisan untuk masuk ke dalam rumah. Berjalan perlahan melewati tikar satu persatu. Kalau boleh jujur, sebenarnya jika di bandingkan manusia, terkadang siluman bisa jauh lebih tertib.

Siluman yang terakhir masuk : Andyn.
Dia mencium Alpa sebelum masuk ke rumah. Tau apa yang dia ucapkan setelahnya ? "Kak Alpa makin ganteng ya. Lain kali ku cium lebih lama boleh ya kak."

JLEB !

Mily langsung berwajah datar saat menatap Alpa. "Bereskan tikarnya. Ku tunggu di dalam."

Melihat reaksi aneh majikannya itu, Reflek Alpa menahan Mily yang mau beranjak pergi meninggalkannya.

"Apa ?"

"Kau kenapa sih Mil ?"

"Kenapa apanya ya ?"

"Responmu, ekspresi wajahmu, dan tingkah lakumu barusan seolah aku sudah berbuat sesuatu yang sal--."

"Trus ?"

"Tuh kan. Aku bikin salah apa sih... ?"

"....... Cih. Kenapa kau mau saja diperlakuakan seperti itu ha ?"

"Maksudnya ?"

"Andyn hanya mempermainkanmu. Wujudnya saja yang anak kecil tapi usianya hanya beda 1 tahun darimu. Jangan mau di cium seperti itu lagi dasar bodoh. !!"

"Tunggu. Kau.... Cemburu ?"

"Apa ?"

"...... Hmp! " Alpa menahan tawanya
"..Mily karashima. ...Apa kau cemburu melihat partner berhargamu Alpa, di cium oleh siluman cantik bernama Andyn ?"

"......Cih. Cepat gulung tikarnya dan masuk." Mily pun berlalu meninggalkan Alpa sendirian.

~

~

Semuanya sudah di sini. Di ruang keluarga ini, Mily mengelompokkan mereka menjadi 3 bagian. Masing masing kelompok bagian dia taruh di atas kertas mantra segel (buat jaga jaga kalau ada yang kalap) yang berukuran A4. Di kertas pertama, adalah golongan siluman yang bersayap. Kertas kedua, siluman yang tidak bersayap. Kertas ketiga, siluman yang sudah bisa berevolusi ke bentuk manusia. Tiga kertas tadi diletakkan di lantai. Agar tidak ada resiko jatuh atau apalah itu.

Sekarang Mily menjadi pusat perhatian mereka semua. Termasuk Alpa yang ada di sampingnya.
"Kita mulai dari pertanyaan dasar."

Semua mengangguk.

"Apa yang Diandra katakan selain perintah untuk ke rumahku tadi pagi ?".

Hening.

"....... Hey ! tikar itu hanya memperkecil ukuran kalian. Bukan membuat kalian jadi tuli dan bisu !"

Masih hening.

"Kenapa gak ada yang jawab sih ?"

Andyn mengangkat satu tangannya
".... Diandra bilang kami semua harus melindungimu dari klan ghaib se-segera mungkin."

"Hanya itu ?"

"Ya. Dan aku tau alasanya. Itu karna kau masih terlalu lemah dan lamban. Makanya harus di lindungi. Ya, begitulah faktanya kan."

"A.apa ? Lemah ?"



















Thanks udah baca 😊
Be like and coment ya.....

See you too next eps guys.

My Alpa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang