06 - Akur

1.7K 279 31
                                    

Jihoon sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Jinyoung. sedikit menyesal karena menawarkan diri untuk memasakkan makanan untuk mereka berdua. Jihoon jadi merasa bertanggung jawab untuk itu, apalagi yang membeli bahan makanan itu Jinyoung.

Saat sarapan udah siap, Jinyoung juga udah siap. Mereka sama-sama memiliki kelas pagi. "Nih." Ucap Jihoon singkat sembari memberikan dua potong pancake.

"Lo tu ga berubah ya. Bule banget kalau sarapan." Ucap Jinyoung sambil menuangkan madu ke pancakenya.

"Biar ga ngantuk." Jawabnya seadanya dan ngawur. Kemudian mereka sarapan dengan tenang.

Pas udah selesai, Jinyoung menawarkan buat nganter Jihoon, tapi ditolak halus. "Gue bisa jalan sendiri kok." Katanya.

"Ini pancakenya dibawa ya. Lo kan ga ada jeda waktu sampe jam 1." Ucap Jihoon sambil memberikan kotak makan siang yang berisi pancake, sebotol madu dan tumbler. "Bawa air minum juga biar ga banyak sampah botol plastik."

"Kok gue jadi ngerasa kaya suami yang mau berangkat kerja trus di siapin bekal sama istrinya gini sih." Goda Jinyoung.

Jihoon yang merasa malu pun hanya tertunduk malu. "Kalau gamau yaudah. Gue kasih buat temen gue aja." Ucapnya, merebut kembali bekal dari tangan Jinyoung namun di rebut kembali secara kasar oleh Jinyoung.

"Bercanda, sayang~ berangkat dulu ya~ mwah!" ucap Jinyoung dan mencium kening Jihoon kilat. Dia juga segera berlari keluar kamar sambil memasukkan bekal dan tumblernya kedalam tas.

Jihoon masih mematung karena serangan tiba-tiba dari Jinyoung itu. Meskipun hanya kecupan kilat dan bercanda, respon Jihoon tidak sebercanda itu. Dia memegang dadanya yang mulai bergemuruh dan pipinya juga memanas.

"Oh my god! No no no!" teriaknya panik karena perasaannya sendiri dan berjalan keluar kamar dan mengunci pintunya.

Oh iya, kotak makan siang dan tumbler itu juga milik Jihoon lho. Tidak tau apa yang terlintas dipikirannya, kenapa dia bisa menyiapkan itu semua untuk Jinyoung yang jelas-jelas dia benci -setidaknya itu yang dia pikirkan-.

Jihoon berlari kecil saat melihat dosennya keluar dari ruangannya dan akan menuju kelas. Segera dia mendahuluinya agar tidak telat.

--

Jihoon sedang menonton film di laptopnya saat Jinyoung sedang bersiap-siap. Pas udah siap semua dan wangi, Jinyoung ambil tas.

Jihoon yang penasaran tidak tahan untuk bertanya, "Mau kemana?"

"Rapat buat inagurasi. Duluan ya! Gausah siapin dinner." Ucapnya.

"Siapa juga yang mau nyiapin dinner. HATI-HATI YA!" dia kemudian melanjutkan kegiatan sebelumnya sebelum akhirnya teringat kalau dia besok harus pulang.

Karena besok weekend, dia pulang ke rumah orang tuanya. Ini yang diminta kedua orang tua Jihoon, karena mereka pasti kangen dan ingin Jihoon menghabiskan waktu di rumah walaupun hanya sebentar. Dia kemudian packing, membawa beberapa pakaian dan setumpuk pakaian kotor yang akan dicucinya di rumah. Well, technically bukan dia yang mencuci pakaiannya secara langsung.

Daniel mengajaknya untuk mencari makan malam, namun berakhir dengan mereka berdua masak bersama di kamar Jihoon. mereka memasak makanan favorite Daniel, spaghetti bolognese. Surprisingly, Daniel sangat pandai memasak. Spaghetti buatannya juga sangat enak.

Saat mereka tengah asyik makan, Jihoon dikejutkan dengan bulu halus yang melingkar di kakinya. Jihoon melihat kebawah dan mendapati kucing yang masuk kamarnya. Segera dia mengangkat kakinya dan

"WHAT THE-"

Dugg

"AW!!"

Lututnya menatap meja keras sampai berbunyi dan bergetar. Membuat lututnya memar. Daniel menggendong kucing itu dan Jihoon malah berlari ke balkon.

Room(h)ates // DeepwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang