07 - Calon Mantu Idaman

1.6K 274 54
                                    

Weekend itu jadwal Jinyoung buat bersih-bersih. Setahun tinggal dengan sepupunya, Minhyun, Jinyoung jadi ketularan buat bersih-bersih. Dia dulu bukan tipikal orang yang jaga kebersihan. Dia juga orang yang acuh dengan keadaan sekitar.

Sebenarnya tinggal dengan kakek dan neneknya udah membawa perubahan yang signifikan di diri Jinyoung. ditambah Minhyun, dia benar-benar jadi pemuda yang baik. Bersama kakek dan neneknya, dia diajari tata krama dan sopan santun juga menghargai hal sekecil apapun.

Weekend juga jadi jadwal pulang untuk anak-anak rantau, tapi tidak untuk Jinyoung yang sebenarnya tidak pernah pulang ke rumah. Pulang ke rumah nenek dan kakeknya, itupun hanya beberapa bulan sekali. Terhitung semenjak mamanya meninggal, dia tidak pernah pulang ke rumah. Apalagi bertemu papanya, dia tidak peduli.

Daripada tenggelam dalam lamunan keluarganya, Jinyoung memilih untuk merapikan bagian tempat tidurnya dan meja belajarnya. Lantai dia sapu dan pel, toilet dan dapur juga dibersihkan. Setelahnya dia membawa keranjang yang berisi pakaian kotor menuju ke laundry room yang berada di ground floor gedung dorm mereka.

Laundry room ini disediakan oleh universitas untuk para mahasiswa penghuni dorm agar dapat mencuci pakaian mereka. Ruangan ini berisi banyak mesin cuci dan toko sabun. Mereka melakukan laundry secara self service. Membeli detergen dan pewangi pakaian di tempat yang disediakan.

Jinyoung membaca chat pesan yang mengatakan dia harus datang ke rapat untuk inagurasi. Dia hanya mengela napasnya dan menunggu pakaiannya tercuci bersih sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.

--

Setelahh kemarin rapat dan memutuskan buat mengikutsertakan bandnya Jinyoung tampil, hari ini Jinyoung latihan band seharian. Bandnya terdiri dari 5 orang dan dirinya sebagai vokalis. Sebenarnya, selama latihan dan pemilihan lagu, Jinyoung memikirkan satu nama yang buat dia semangat latihan. Well, kesempatan ini gak akan dia sia-siakan buat ngungkapin isi hatinya. Selepas latihan, sekitar jam 8 malam Jinyoung pulang ke dorm.

“Jinyoung pu—lang...” ucap Jinyoung terbata dan kaget.

“Eh ada Jinyoung disini.”

“Nak Jinyoung sekamar sama Jihoon?”

Sedangkan Jihoon hanya tertunduk malu, menutupi wajahnya dan mengisyaratkan Jinyoung untuk keluar.

“Bener yah, Jinyoung sekamar sama Jihoon.” ini bunda Jihoon yang bilang, setelah dapat anggukan bingung dari Jinyoung.

“Kebetulan banget, kami mau makan malam. Jinyoung pasti belum makan kan? Bareng sekalian ya?” ajak bundanya Jihoon, Baekhyun.

Jinyoung lirik Jihoon, dan dia mengisyaratkan buat nolak. Pas Jinyoung geleng kepala buat nandain kalau dia nolak ajakan Baekhyun.

“Makasih bun, Jinyoung udah makan kok.” Ucap Jinyoung sopan dan berbohong. Karena Jinyoung memang belum makan.

“Gak ada penolakan! Ayo makan bareng.” Ucap ayah Jihoon dan membawa dia keluar kamar dan disusul Jihoon dan bundanya.

“Kamu ya, udah lama gak main ke rumah. Gak kangen sama ayah dan bunda?” ucap ayah Jihoon, Chanyeol.

Jinyoung Cuma meringis, jujur dia bingung dengan situasinya. Ini Jihoon gak cerita apa kalau mereka sebenarnya udah putus?

Sedangkan Jihoon benar-benar merutuki keadaan. Perasaan dia udah pernah bilang kalau mereka putus, tapi kenapa mereka bersikap seolah-olah hubungan mereka lancar-lancar aja?

Suasana makan malam mereka untungnya gak canggung. Chanyeol dan Baekhyun kangen-kangenan bareng Jinyoung, sedangkan Jihoon cemberut terus dari tadi. Jinyoung senyum pas liat Jihoon cemberut lucu.

Room(h)ates // DeepwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang