21 - When The Rain Comes

1.3K 205 43
                                    

Beep beep beep beep!

Alarm yang berasal dari ponsel berbunyi berulang kali, namun tidak ada satu orang pun yang terbangun baik Jinyoung atau Jihoon. Untuk yang ketiga kalinya, Jihoon yang ternyata merasa terganggu pun menggerutu. Alarm itu bukan miliknya, tapi milik roomates nya.

Dirinya kemudian terbangun dan berjalan ke meja belajar, di tempat ponselnya berada dan mematikan alarmnya. Pukul 5.45 pagi. Jihoon melihat ke arah dinding area Jinyoung, whiteboard  berisi jadwal memperlihatkan Jinyoung yang memiliki jadwal di jam 7 pagi.

Maka dia segera membangunkan Jinyoung. menguncang bahu lebar itu pelan dan memanggilnya. Berharap dia terbangun dari tidurnya.

"By, bangun~" ucapnya lembut. Yang dibangunkan hanya menggeliat tanpa berniat membuka mata dan berguling mengganti posisi.

"Hmm,"

"By kamu ada kelas, buruan bangun." Ucap Jihoon yang mulai tidak sabar. Jinyoung malah menarik selimutnya dan menutupi seluruh wajahnya.

Jihoon yang tidak sabar dan juga khawatir kekasihnya akan terlambat pun mengeluarkan jurus pamugkas untuk membangunkannya. Jadi dia memencet hidung mancung Jinyoung, menahannya untuk bernapas dan beberapa detik kemudian Jinyoung terbangun dengan kedua mata yang terbuka sempurna.

"Woahhh!" bukan ucapan kekaguman, tapi sebuah erangan meminta oksigen karena kehabisan napas sesaat. Jihoon hanya terkikik geli dan bangga.

"Kenapa sih?" tanya Jinyoung.

"Kenapa kenapa.. tuh liat jam berapa!" balas Jihoon.

Jinyoung melihat jam di dinding dan segera kaget saat waktu sudah menunjukkan pukul enam. Dirinya kemudian berlari dan menyambar handuk kemudian tidak sengaja membanting pintu kamar mandi keras.

Jinyoung yang memiliki kelas jam 9 masih memiliki cukup banyak waktu. Dirinya pun berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan mereka berdua. Dia memasak nasi terlebih dulu. Membersihkannya dan membiarkan rice cooker yang bekerja. Kemudian memanaskan makanan pemberian Nenek Jinyoung.

Jinyoung selesai mandi dan masih memakai handuknya saat Jihoon menyiapkan sarapan mereka. Jinyoung yang membiarkan tubuh bagian atasnya terekspose mendapat dengusan remeh oleh Jihoon, yang malah membuatnya berjalan mendekat dan akhirnya memeluk kekasihnya dari belakang.

Wangi maskulin Jinyoung menyapa indra penciuman Jihoon, dan membuat dirinya menggigit bibir bawahnya. Jinyoung dengan nakalnya menciumi leher Jihoon berulang kali, mendaratkan kecupan-kecupan kilat. Jihoon yang aktivitasnya terganggu pun membawa tangannya untuk menahan kepala Jinyoung yang masih akan menciumi lehernya.

"Aku belum mandi By. Masih bau." Ia beralasan.

"Kamu bau bantal, tapi aku suka."

"Ini kapan selesainya kalau kayak gini." Gerutu Jihoon. "Lagian cepet ganti baju trus sarapan. Gak takut telat apa?"

Oh benar, kelas!

Tanpa berkata lagi Jinyoung segera mengganti bajunya dan bersiap. Selagi Jihoon juga menyiapkan sarapan untuk mereka.

--

Jihoon bosan, dia nunggu Jinyoung pulang, katanya ada kerja kelompok jadi selepas kelas dia langsung bablas nugas bareng temennya. Sebenarnya Jihoon udah masak, trus dia makan sendiri duluan karena kelaparan. Dan setelah menghabiskan satu film buat di tonton, dia liat jam. Udah jam 8 tapi belum ada tanda-tanda mau pulang.

Jihoon kemudian jalan ke balkon, pas buka pintu dia kaget angin ternyata kenceng banget. Liat langit malam yang lebih gelap dari biasanya, Jihoon yakin kalau lagi mendung dan bentar lagi mau hujan. Ini malah bikin Jihoon tambah khawatir.

Room(h)ates // DeepwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang