Perjalanan mereka melewati hutan karet berakhir saat Jinyoung membawa motornya untuk berbelok dan sebuah gerbang mewah dengan tulisan "Heaven Hill" diatasnya.
"Me-memorial park? Ini makam mama kamu kan, By?" tanya Jinyoung saat mereka memarkirkan motornya dan meminta izin satpam disana untuk membukakan pemakaman itu di pagi buta.
Jinyoung yang mendengarnya hanya mengangguk dan mengenggam tangan Jihoon untuk dia bawa ke dalam pemakaman.
"Aku pernah nonton film A Walk to Remember, trus mereka ngedate gitu di pemakaman sambil liat bintang." Ucap Jinyoung jujur.
Jihoon yang mendengarnya hanya tersenyum, rasa takut yang melanda di dirinya langsung hilang begitu mendengar penuturan Jinyoung. Jihoon paham jika akhir-akhir ini Jinyoung sangat suka film komedi romantis 90-an, dan tidak menyangka jika film itu bisa menginspirasi dirinya.
Mereka kemudian menggelar tikar, seperti tempo dulu di kebun teh milik kakek Jinyoung. Kali ini mereka tidak hanya berdua, karena mereka ditemani oleh mama Jinyoung di samping mereka. Ya, mereka berada tepat di samping makam mama Jinyoung.
Jihoon juga mengeluarkan teleskop mini yang dia bawa, karena permintaan Jinyoung tadi. Dia memasangnya sedemikian rupa, dan mencobanya beberapa kali sampai berhasil untuk bisa digunakan.
Jihoon sibuk dengan dunianya, mencari berbagai bintang yang sekiranya bisa dia bagi ke Jinyoung, sedangkan Jinyoung, hanya memandang dari belakang dan senyum yang terus merekah di bibirnya sudak cukup membuatnya bahagia.
"By! Aku liat Saturnus! Woah!" jeritnya tak tertahankan.
"Ssttt Ji, pelan-pelan jangan bangunin yang lain." Bisiknya, membuat Jihoon menutup mulutnya dan bergumam maaf.
"Tapi ada Saturnus By!" ucapnya. Jinyoung mendekat dan Jihoon memberikan teleskopnya untuk Jinyoung.
"Jangan diubah-ubah."
"Wah, cantik banget ya!" ucap Jinyoung kagum. Jihoon hanya menganggukkan kepalanya, meskipun tindakkannya tidak terlihat oleh Jinyoung yang masih fokus pada Saturnusnya.
"Kok bisa pas sih, By? Kamu tau dari mana?" tanyanya.
"Aku juga gatau Ji. Asal pilih hari aja, eh ternyata jodoh." Jawabnya.
"Oh iya kayaknya bentar lagi mau ada Geminid meteor shower deh." Ucapnya.
"Kapan?"
"Ngga tau. Cuma baca atikelnya sekilas kemarin-kemarin. Jangan-jangan udah kelewat lagi."
"Ya nanti coba kita liat lagi. Kalau gak ada, mungkin masih ada meteor shower lainnya."
Jihoon mengangguk, matanya kembali melihat lurus, ke arah hamparan bintang di langit. Tidak banyak, tapi cukup memuaskan karena mereka menemukan planet Saturnus. Sejenak, Jihoon lupa akan kecurigaannya akhir-akhir ini karena tindakan tulus Jinyoung saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Room(h)ates // Deepwink
Fanfiction[Completed] Kalau jodoh emang ga kemana. ... .. . Deepwink college! AU Warn: bxb, yaoi, deepwink ... .. . [Highest rank #1 in winkdeep] [Highest rank #3 in deepwink] ... .. . © Bumblebaenim 2018