15 - Quality Time

1.4K 221 15
                                    

"Oke rapat kali ini saya tutup, terima kasih buat teman-teman yang udah hadir. See ya~" ucap Jinyoung mengakhiri rapat intern mereka. Teman-teman yang lain pun berkemas dan satu-persatu pamit pulang.

Jinyoung mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang, sampai dia melewati daerah yang masih jarang rumah, hanya tanah lapang dengan pohon-pohon besar. Dirinya menyipitkan mata saat melihat tiga orang mengerubungi satu orang. Dirinya berhenti untuk beberapa saat dan mengamati apa yang sebenarnya terjadi. Dan saat pria berhoodie menarik rambut seseorang yang sedang mereka sandera, saat itu Jinyoung kenal dengannya.

"WHAT THE FUCK?" Teriaknya, dia langsung membanting sepeda dan berlari menghampiri mereka.

"Tolong.. jangan.. lepaskan aku.." rintih laki-laki itu. Jinyoung tahu betul siapa pemilik suara itu. Tanpa babibu, Jinyoung langsung menendang punggung pria berhoodie itu, dan membuat pria itu jatuh tersungkur ke tanah.

BRUKK

Kedua pria bodoh yang mengepung Jihoon langsung panik, karena mereka tidak mengetahui ada yang datang. Mereka melepas tangan Jihoon dan maju untuk bersiap-siap mengeroyok Jinyoung. saat pria berbaju hitam akan menyerang, Jinyoung terlebih dulu menendang perut pria itu sehingga dia membungkuk kesakitan dan menyiku punggung pria itu saat pria itu akan bangun. Membuat dia jatuh terkapar.

Sedangkan pria berkaos biru hanya gemetar ketakutan.

"SINI BERANI GAK LO? MAJU SINI!" Tantang Jinyoung. pria itu menunduk ketakutan sambil membangunkan pria berkaos hitam dan berhoodie.

"MASIH BERANI MACEM-MACEM LO? ATAU LO MAU MATI? HA?" serunya lagi. Mereka bertiga kemudian pergi dengan berjalan tergopoh-gopoh.

Cuih

Jinyoung meludah ke arah mereka, saat mereka mulai berlari terseok-seok. Jinyoung kemudian melihat laki-laki yang dia selamatkan, Jihoon, yang sedang terduduk menangis sambil memeluk lututnya. Jinyoung langsung menghampirinya dan memeluknya.

Saat jinyoung menawarkan sebuah pelukan, Jihoon memberontak takut. Dirinya masih shock dan trauma. "PERGI!" teriaknya.

"Jihoon, ini gue Jinyoung. Lo aman sekarang." Ucap Jinyoung.

Jihoon yang masih belum percaya pun tetap memberontak sambil memukul dada Jinyoung dengan kepala yang terus merunduk takut. Jinyoung menahan kedua tangan mungil Jihoon dengan tangan kirinya, dan tangan kanannya menyentuh dagu Jihoon, membuatnya melihat wajah khawatir Jinyoung.

"Ini gue, Jinyoung." ucapnya lembut.

"Ji-Jinyoung?" ucap Jihoon terbata. Dirinya yang masih shock tadi hanya menerima ketakutan, dia bahkan tidak tau apa yang terjadi dengan ketiga orang yang melecehkannya. Jika Jinyoung tidak membuatnya menatap wajah tampannya, mungkin Jihoon juga tidak akan sadar jika ada Jinyoung disitu.

Saat Jihoon benar-benar yakin jika Jinyounglah yang sedang bersama dirinya, Jihoon langsung memeluk Jinyoung erat. "Jinyoung.. hiks.. aku.. aku.."

"Udah, lo aman sama gue. Pulang yuk udah malem." Ajak Jinyoung, namun Jihoon enggan berdiri.

"Takut.."

"Kan ada gue."

Jinyoung meraih pipi kanan Jinyoung, saat dia mengusap lembut, Jihoon meringis kesakitan.

"Ini.. mereka?" tanya Jinyoung dan dibalas anggukan oleh Jihoon.

"Bangsat!" umpatnya.

Namun kemudian, Jinyoung mencium pipi bekas tamparan pria bodoh tadi. Membuat Jihoon menegang karena kaget dengan perlakuan tiba-tiba Jinyoung.

Room(h)ates // DeepwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang