Punishment

500 62 45
                                    

Maaf ada banyak typo(s) mungkin!








Dua pasang mata menatapku tajam. Seakan-akan itu sinar laser dan aku ingin menutup mataku. Silau, dan sakit... Oh, stop it!

Aku duduk di depan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku duduk di depan mereka. Hanya berbatasan dengan meja kotak yang berwarna hitam. Sialnya, aku lebih memilih masuk sel lagi dari pada harus berhadapan dengan mereka.

"Dia aman dari obat-obatan, tapi dia minum," jelas polisi itu pada dua pasang mata mengerikan itu. Jelas, itu Anne dan Brad. Siapa lagi?

"Tapi aku tidak mabuk," jawabku santai.

"Tapi kau minum, nak."

Dan aku diam. Lebih tepatnya pasrah.

"Kau boleh keluar sekarang. Orang tuamu sudah datang, dan mereka yang menjamin mu..." Dia hanya tidak tahu saja, nyatanya di rumah lebih mengerikan dari pada di penjara satu malam di sini.

"Pulang?" aku membeo.

"Ada apa Harry Edward Styles? Kau ingin aku mencarikan pasal untuk anak yang mengendap-endap keluar dari kamarnya, hah?" Anne mengeratkan giginya. Serta rahangnya mengeras sampai urat-uratnya terlihat. Dan ada sedikit senyum di bibirnya. Sekarang dia lebih mirip seperti pemeran di film-film psikopat.

Bagus, Anne. Berdoalah ada produser yang mengetahui keahlianmu.

Polisi itu tergelak. "Pasal itu hanya berlaku di dalam rumahmu saja, Nyonya."

"Baik, terima kasih. Kau sudah menangkapnya." Brad tersenyum. Dia menjabat tangan polisi itu.

"Itu pekerjaanku, Tuan Styles." Polisi itu tersenyum lagi .

"Seharusnya seminggu dia berada di sini."

Mataku melotot lebar, keget Anne bisa berkata seperti itu. "Kau serius? Satu minggu?" Boleh juga. Dalam satu minggu itu aku akan bebas dari omelannya dan Kendall. Tapi nyatanya aku lebih merasa frustrasi dan pasrah sekarang.






*****

Tidak ada waktu untuk memikirkan orang lain, sedangkan diriku berada di dalam situasi sulit sekarang. Misalnya Niall, bagaimana dia? Tapi siapa yang peduli sekarang, saat semua mata masih tertuju padaku haruskah diriku memikirkan Niall? 

Aku duduk di sofa. Sedangkan Anne dan Brad berdiri di depanku dengan tegap.

Kau serius, Brad? Kau melewatkan  dua jam kerjamu  hanya untuk ini?

Baik, lupakan.

"Bagaimana bisa kau melakukannya?" Anne bertanya padaku, dan itu tanpa ekspresi. Datar dan kaku.

"Apanya?"

"Keluar tanpa sepengetahuanku."

"Dari jendela dan melompat." Hey, aku hanya melebih-lebihkan saja. Walaupun kenyataannya aku meluncur melalui pipa. Itu agar terlihat lebih dramatis dan akrobatik.

Cousin [Hendal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang