Napas panjang, karena ini panjang bgt...😂😂
Sungguh, ini terlalu cepat sampai diriku tidak tahu apa yang seharusnya kulakukan selain melumat bibirnya secara bergantian. Yeah... Berita gilanya, aku membalas ciumannya. Melumat bibirnya yang juga melumat bibirku. Menyesapnya dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut. Begitu lembut dan begitu menghanyutkan. Begitu manis, dan begitu memabukkan. Sampai tidak sadar tanganku sudah berada di sekitar pinggulnya. Sedangkan tangannya sudah menggelantung di leherku.
Aku memperdalam ciumannya. Terus memainkan lidahnya, sampai mengeluarkan suara kecapan dari mulut kami.
Crap! Ini hal paling gila yang pernah aku lakukan seumur hidup. Mencium Kendall yang sebenarnya dia adalah sepupuku. Mengingat itu, segara kudorong tubuhnya sedikit menjauh. Yeah, karena aku masih waras.
"Kau gila..." umpatku lirih.
Dia terlihat kebingungan. "Setelah kau membalas ciumanku kau bilang aku gila?" Dia terlihat kecewa.
Yeah, tapi dia benar. Kesimpulannya kami sama-sama gila.
Tidak-tidak...
Aku menjambak rambutku
gemas, atau lebih tepatnya frustrasi. "Apa yang kau lakukan, Jenner? Kau... kau...," Sampai diriku tidak bisa meneruskan ucapanku sendiri. Semua ini sulit untuk kukatakan."Aku menyukaimu..."
Suara lembutnya berhasil membuatku benar-benar kaget dan tidak percaya untuk kedua kalinya. Aku tidak tahu harus merespon bagaimana selain mengatakan..., "Kau gila."
"Yeah... Aku memang gila..." Dengan mudahnya dia meng'iya'kan apa yang kukatakan padanya.
Itu membuatku semakin menggeleng frustrasi. "Maksudku, kau seperti orang gila. Bukan gila sungguhan." Apa dia tidak tahu apa itu umpatan?
Dia tersenyum kecut. "Bukankah hal wajar seorang gadis menyukai lawan jenisnya? Itu jika kau sebenarnya hasil transgender."
Jika dia tahu, sebenarnya tidak tepat jika dia mengajakku untuk kembali berperang karena leluconnya yang sedikit membuatku tersinggung.
"Oh, Bitch! Hell no!" Sungguh, berbicara dengannya benar-benar menguras emosi. "Kau tahu apa yang baru saja kau lakukan? Kau menciumku..." Suaraku hampir habis di akhir kalimat.
Mulutnya langsung menganga lebar. Juga dia berkedip untuk beberapa kali. "Jangan bilang kau belum pernah dicium oleh seorang gadis!"
"Stop it, Ken! Ini bukan saatnya
bercanda." Sungguh, aku semakin frustrasi. Kendall adalah gadis yang susah diajak bicara.Dia bernapas panjang, lalu membuangnya. "Aku menyukaimu. Dan itu sejak aku masih kecil." Dengan santainya dia mengatakan semua itu. Padahal itu cukup berhasil membuat semua inderaku tidak bisa merespon dengan benar.
"Kau gila!" Umpatku untuk kesekian kalinya. Dan ini lebih keras.
"Hell no! Aku terlalu normal karena menyukaimu. Kau Harry Styles, kau sangat sempurna bagiku. Dan aku tidak normal jika aku tidak tertarik padamu. Sampai-sampai terus mengganggumu untuk mencari perhatian dari mu. Dan aku mendapatkannya walaupun dalam artian kau datang karena memarahiku. Aku menyukaimu, sangat..." Kendall mengatakan itu dengan napas terengah-engah, juga matanya sudah berkaca-kaca.
Itu cukup membuatku tercengang dan tidak percaya. "Kau tidak tahu dengan apa yang baru saja kau katakan. Kau gi--"
"Jangan katakan itu lagi karena justru aku tidak gila! Aku menyukaimu dan apakah itu hal gila?! Dan lagi, aku sangat tahu dengan apa yang baru saja kukatakan." Kendall lebih mengeraskan suaranya. Itu lebih keras dari suaraku yang tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin [Hendal]
Fiksi PenggemarDia suka menggangguku dengan cara mengambil semua barang-barangku dan juga termasuk ibuku. Yeah... Walaupun itu sudah sangat lama sekali, tapi otakku dengan baik masih mengingat semua itu. Dan... Apa besok akan seperti itu?