Seekor elang menukik turun ketika menemukan pos penjaga di bawah sebagai tujuannya. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya ia dapat beristirahat sejenak.
Ia mengoak nyaring mengumumkan kedatangannya pada empat orang yang berjaga di dalam pos itu. Sayapnya mengepak sebelum melakukan pendaratan sempurna. Cakar tajamnya mencengkram kayu jendela dengan erat.
Penghuni pos penjaga menatap kedatangannya dengan bingung. Elang itu tetap diam menunggu hingga Sasuke melihat sebuah perkamen kecil yang tergulung di kakinya. Laki-laki itu segera melepaskan gulungan itu.
"Berikan ikan ini padanya!" kata Obito pada Sasuke yang berada paling dekat. Elang itu dengan senang hati menghabiskan makan siang spesialnya sebelum berbalik dan terbang. Tanpa mau membuang-buang waktu, burung itu pergi untuk kembali ke rumah pemiliknya.
Nama Sasuke tertulis di luar perkamen. Lelaki itu segera membuka gulungan perkamen itu. Obito beringsut-ingsut mendekat ikut membaca isinya.
"Uchiha, aku tahu kau tengah bersama Putri Sakura. Ku harap kau benar-benar menyadari ancaman mata-mata Amegakure. Aku akan menangkap satu di ibu kota karena ia cukup menggangguku.
Aku akan mengawasimu.
Hyuga Neji,""Neji Hyuga sudah menyerah, eh?" tanya Obito setelah menelan makan siangnya. "Jadi, dia mengawasimu?"
Sasuke hanya diam dan menggulung kembali perkamen Neji. Rupanya, mata-mata Amegakure mengincar para calon putra mahkota untuk membalikkan kekuasaan kerajaan. Beruntung, Neji adalah orang yang cukup keras dalam pendiriannya. Ia tersenyum tipis.
Mungkin, setelah ini Sasuke dan Neji bisa berteman baik.
"Lebih baik kita memperkuat pengawasan," kata Sasuke pada kedua penjaga yang tengah menikmati makan siang.
"Ha'i!"
🏰
.
.
.
.
.
.
.
.Sejak kemarin, Sakura terus membuntuti Sasuke dalam setiap kesempatan, kemana pun lelaki itu pergi. Bahkan, gadis itu membawa belati pada tas kulit kecil yang ia kenakan. Keadaan berbalik seolah Sakura menjadi pengawal lelaki itu.
"Kau pergi ke pos penjaga tanpa memberitahu!" ucap Sakura kesal. "Ku bilang kita harus pergi bersama-sama."
"Kau harus menemani Rin," balas Sasuke jengah. Ia tak tahu alasan Sakura mendadak menjadi super duper over protective.
"Aku dan Rin mencarimu," kata Sakura dan menghela napas. Emerald matanya terus mengawasi orang-orang di sekitar mereka. Para pembawa senjata, orang yang tengah menuntun kuda, hingga pengelana yang tampak tak terurus banyak berlalu lalang di desa. Sakura hampir mencurigai semuanya terutama orang-orang yang melirik memandang Sasuke.
"Sakura," panggil Sasuke akhirnya setelah memergoki gadis di belakangnya menatap tajam seorang pandai besi. Ia menghentikan langkahnya.
"Apa yang tengah kau lakukan sekarang?" tanya Sasuke akhirnya.
"Hanya melihat-lihat," jawab Sakura setengah berbohong.
"Juga mencurigai banyak orang?" tanya Sasuke. "Kau seolah-olah tengah mencari musuh yang hilang."
"Bisakah kita pulang ke penginapan?" tanya Sakura dan nyengir kikuk. Tertangkap basah sangat tidak mengenakkan. "Aku janji akan mengakuinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Glows (Sasusaku)✔
Fanfiction[Complete ✔] Semua tokoh milik Paman Masashi Kishimoto Kaisar Jiraiya menginginkan seorang penerus. Akan tetapi, ia hanya memiliki seorang cucu perempuan, Putri Mahkota Haruno Sakura. Ia memutuskan untuk mengadakan sayembara. Tidak harus seorang pan...