Epilog

11.3K 893 80
                                    

"Yang Mulia!"

Sakura menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka dengan cepat. Megumi memasuki ruangan dengan langkah tergesa-gesa. Wajahnya tampak sumringah dan Sakura tahu dayang muda itu membawa kabar bahagia untuknya.

"Pasukan telah kembali, Yang Mulia!"

Tanpa aba-aba, Sakura mengangkat gaunnya dan berlari meninggalkan kamar. Dengan panik, Megumi beserta dayang lain segera mengikuti. Mereka melewati lorong dengan cepat, menuruni tangga dengan tergesa hingga tak menyadari keberadaan Kaisar Jiraiya dan Permaisuri Tsunade yang berjalan berdampingan dari arah berlawanan.

Sakura melewatinya begitu saja setelah memberikan penghormatan dengan terburu-buru.

"Sakura!" seru Kaisar mengingatkan.

"Ampuni hamba, Yang Mulia!" kata Megumi segera membungkuk memberi hormat.

Akan tetapi, Kaisar memintanya untuk terus mengikuti Sakura, mengawasi cucu semata wayangnya. Permaisuri Tsunade tersenyum geli melihat tingkah laku sang putri yang cukup menggemaskan. Mereka tahu dengan pasti apa yang membuat perempuan itu berlari cepat tanpa memedulikan etika seorang putri. Tidak ada yang bisa menghentikan gadis itu untuk saat ini.

🏰
.
.
.
.
.
.
.
.

Gerbang istana terbuka lebar menyambut kedatangan pahlawan perdamaian mereka. Pasukan Konoha yang tersisa berderap memasuki halaman istana. Wajah-wajah kusam yang mereka cuci seadanya tampak menemukan kedamaian melihat pemandangan hijau dan bunga sakura di sekitar mereka setelah sebulan berada di padang pertumpahan darah. Semilir angin membelai mereka dengan membawa keharuman bunga.

Perlahan pasukan menarik tali kekang untuk memberhentikan kuda mereka dan panji-panji pada tombak pun diturunkan. Perdana Menteri Minato secara khusus meminta mereka untuk beristirahat setelah perjalanan panjang.

Akan tetapi, pasukan itu kembali terdiam ketika pintu istana terbuka. Mereka menyangka Kaisar Jiraiya telah datang.

Dugaan yang salah karena seorang gadis bergaun biru dongker dan berlengan lonceng tampak keluar dengan tergesa. Rambut merah muda miliknya tergerai panjang mencapai punggung. Emerald mata gadis itu segera terfokus pada pasukan yang kini juga tengah menatapnya dengan berjuta pertanyaan.

Gadis itu, Putri Mahkota Sakura yang tak pernah berusaha mempedulikan image seorang putri meski tengah menjadi pusat tontonan. Wajah cemas Sakura berubah cepat menemukan lelaki yang telah ia nantikan kepulangannya. Air mata menggenang di pelupuk mata setelah absensi lama kehadiran lelaki itu.

Sasuke berada di baris terdepan, menunggang seekor kuda berwarna cokelat. Lelaki itu melepas helmnya, menampilkan rambut raven dengan bentuk khas yang Sakura sukai dan senyum tipis yang dirindukan.

Tanpa menunggu lama, Sakura berlari ke arah laki-laki itu dan Sasuke tahu apa yang harus ia perbuat. Sasuke melompat turun dari kuda dan berjalan mendekat mempersempit jarak mereka.

Akhirnya, Sasuke menangkap Sakura, mengangkat tubuh gadis itu, berputar, dan mereka berpelukan. Sakura menenggelamkan wajahnya pada lekukan bahu lelaki itu. Ia menangis haru.

"Kau kembali," kata Sakura setengah berbisik di sela-sela tangisnya.

Sasuke mengeratkan pelukannya dan memejamkan mata. Harum tubuh Sakura yang selama ini ia rindukan kini berada di dekatnya. Tangan lelaki itu membelai lembut surai merah muda kekasihnya.

Beautiful Glows (Sasusaku)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang