XXVIII

6.9K 821 96
                                    

Ibu kota kembali digegerkan oleh kedatangan Sasuke ke istana setelah sehari sebelumnya Neji melakukan kunjungan tak terduga. Sasuke seperti biasa mengenakan zirah berantai besi lengkap dengan jubah birunya. Ia tidak menggunakan atribut lengkap seperti saat menyambut Amegakure, tetapi hal itu selalu cukup untuk menarik seluruh mata, terutama para gadis-gadis memandangnya.

Uchiha Sasuke datang menunggang kuda kesayangannya. Naruto mengekor di belakangnya sebagai sahabat setia. Ia juga mengenakan jubah biru seperti Sasuke namun tak mengenakan lencana seorang panglima.

Gerbang istana terbuka dengan cepat ketika kuda mereka telah berada dalam radius sepuluh meter. Sasuke sempat mengangguk ketika para penjaga gerbang memberikan hormat mereka.

Setelahnya, kuda mereka melaju memasuki halaman istana dan berbelok mengitari kolam yang dibangun mengitari bangunan tersebut menuju istal kuda.

Hari ini, Sasuke akan memenuhi panggilan Kaisar Jiraiya. Ekspresi wajahnya tak terbaca. Diam-diam ia berharap untuk tidak bertemu dengan sang putri sebelum mengetahui keputusan Kaisar.

🏰
.
.
.
.
.
.
.

"Hamba datang untuk memenuhi panggilan, Yang Mulia," kata Sasuke selesai memberikan hormat. Ia terus menundukkan kepala memandang lantai marmer berlapis karpet merah di bawah kakinya.

"Berdiri lah, Sasuke!" titah Kaisar Jiraiya dengan senyuman. Ia berdeham sembari menunggu Sasuke bangkit dari posisinya. Jika seseorang melihat mereka, semua pasti tahu suasana hati Kaisar tengah dalam keadaan baik.

"Pertama, aku berterima kasih karena keberanianmu untuk mengambil tindakan yang hampir merenggut nyawamu untuk Konoha. Aku sangat menghargainya," ucap Kaisar Jiraiya dengan senyum tipis. "Aku tengah memikirkan hadiah yang pantas atas keberanianmu itu."

"Hamba tidak layak mendapatkannya, Yang Mulia," balas Sasuke merendah.

"Sayangnya, hingga saat ini kepolisian belum menemukan pelakunya, Sasuke. Kita bisa menunggu," ucap Kaisar Jiraiya dan menegakkan posisi duduknya. Ia tak menghiraukan jawaban Sasuke dan sebenarnya tak menginginkannya.

"Kalian berdua sama-sama telah menunjukkan loyalitas yang luar biasa. Hyuga Neji dengan tegas menolak bekerja sama dengan Amegakure dan bahkan ikut membantu polisi dalam usaha penyelidikan. Uchiha Sasuke dengan keputusannya pada berbagai kemungkinan, menyusun rencana untuk menangkap mata-mata itu dan mempercayai bahwa Hyuga Neji tidak akan memihak pada musuh."

"Bagaimana kalian mempertaruhkan nyawa juga membuatku tersanjung. Neji  menempatkan dirinya sebagai umpan musuh saat berusaha mengungkap identitas mata-mata itu. Sementara ..."

Ucapan Kaisar terputus ketika tiba-tiba pintu terbuka lebar. Pemimpin Konoha itu menghela napas melihat Sakura berjalan tergesa ke arah mereka seraya menarik roknya sedikit terangkat. Selendang merah gadis itu berkibar begitu pula dengan rambut merah mudanya. Sasuke akan menunduk memberi hormat, tetapi Kaisar mencegahnya.

"Tetap angkat kepalamu, Sasuke! Jangan alihkan pandanganmu!" titah Kaisar dengan tegas.

Sasuke mengindahkan perintahnya. Dari ekor matanya, lelaki itu tahu Sakura berdiri tiga meter di sampingnya. Napas perempuan itu terengah-engah, mungkin karena usahanya berlari entah dari mana. Gadis itu memang tampak panik.

Sasuke sedikit menangkap perubahan penampilan sang putri. Ia tak lagi mengenakan gaun yang mengekspos bahu dan punggungnya. Surai merah mudanya terlihat hampir menyentuh punggung dan tersisir rapi. Sasuke menahan diri untuk tidak tersenyum.

Sakura menunduk memberi hormat. Ia baru akan membuka mulut namun Jiraiya memintanya untuk diam. Jari telunjuk kanan Kaisar berada di depan bibirnya membungkam Sakura tanpa bantahan.

Beautiful Glows (Sasusaku)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang