XXIII

6.7K 810 51
                                    

Hari baru fajar, tetapi pasukan kerajaan telah bersiap pada pos-pos penjaga. Setiap orang yang akan melewati gerbang harus mengantri untuk mendapatkan izin. Sehari sebelumnya,  selebaran skeyda wajah tersangka mata-mata Amegakure telah disebar oleh kepolisian Konohagakure ke sepenjuru kerajaan.

Penjagaan diperketat terutama daerah timur hingga ke selatan. Atas perintah Panglima Sasuke Uchiha, pemeriksaan akan terus berjalan hingga mata-mata tersebut telah ditemukan. Setiap enam jam sekali diadakan pergantian penjaga pada pintu gerbang. Pasukan tambahan yang diinstruksikan pada perbatasan timur, tenggara, dan selatan telah tiba sehari setelah pamflet tersangka disebarkan.

"Berbaris lurus!" perintah Letnan Konohamaru, penjaga perbatasan selatan yang tengah bertugas. Suaranya yang lantang membuat para pedagang dan pengelana beringsut-ingsut merapikan barisan begitu pula aktor dan aktris pertunjukan yang akan berangkat ke Sunagakure.

Seorang pria muda dengan beberapa barang dagangan di punggungnya maju ke hadapan Konohamaru sebagai yang pertama. Pemeriksaan berlangsung singkat karena tak ada yang mencurigakan dari penampilannya. Pria itu segera menyingkir ketika Konohamaru mengangguk. Dua pengawal membuka pintu gerbang mempersilahkan pedagang itu melanjutkan perjalanan melintasi perbatasan Konoha.

"Selanjutnya!"

Salah satu wanita bergaun sutra berjalan turun dari kereta kuda. Ia membungkuk memberi hormat pada Konohamaru dan dibalas dengan anggukan singkat.

"Apakah Anda salah satu pemain yang akan berangkat ke Sunagakure?" tanya Konohamaru sopan.

"Benar, Tuan," jawab wanita itu lembut.

"Berapa banyak anggota rombongan Anda?"

Wanita itu menoleh ke arah rekan-rekannya sebelum menjawab pertanyaan Konohamaru.

"25 orang, Tuan."

"Periksa!" perintah Konohamaru pada ketiga prajuritnya. Seluruh anggota pertunjukan berjajar rapi di belakang wanita itu. Tidak ada yang diperkenankan mengenakan make up maupun kostum. Siapa pun yang tertangkap basah akan ditahan untuk sementara waktu.

Tujuh wanita aktris dan penari lolos dan diperbolehkan pergi. Dua lelaki muda sebagai kusir kereta juga diperbolehkan kembali menjalankan kereta kuda. Tersisa enam belas pria di hadapan Konohamaru.

"Lulus!" ucap Konohamaru setelah mengamati seorang aktor muda berambut berkepala gundul di hadapannya.

"Ha'i!"

Konohamaru segera beralih pada aktor berkepala gundul lainnya. Ia sedikit membungkuk karena pria itu hanya setinggi telinganya. Alis sang aktor cukup tebal. Pria itu tampak baru saja mencukur habis kumis dan jenggotnya. Mata coklatnya menatap Konohamaru dengan tajam.

"Oy, gundul!" panggil Konohamaru pada aktor sebelumnya. Pria muda itu segera berbalik.

"Apakah rambut gundul ini termasuk dalam tuntutan pertunjukan?" tanya Konohamaru dengan salah satu alis terangkat. Ia memandang sang lawan bicara dengan tatapan menyelidik.

"Benar. Kami baru saja memotong rambut kami," jawab sang aktor tanpa ragu.

"Mengapa kalian tidak memotongnya di Sunagakure?" tanya Konohamaru lagi.

"Kami tidak akan sempat melakukannya. Kami akan tiba di Sunagakure besok dan malamnya melakukan pertunjukan. Lagian, gundul membuat kami sedikit pusing selama sehari," jawab pria itu.

"Ah, aku juga pernah merasakannya," kata Konohamaru mengingat masa-masa pertama menjadi seorang prajurit. Naruto, saudara jauhnya yang menggunduli kepalanya.

Perhatian Konohamaru kembali tertuju pada pria yang masih berdiri tegak di hadapannya. Untuk beberapa detik, hingga pandangan pria itu bergulir ke kiri untuk menghindari tatapannya karena merasa tak nyaman. Salah satu trik mudah untuk membaca seseorang menyembunyikan kebohongan. Konohamaru menyunggingkan seringai tipis.

Beautiful Glows (Sasusaku)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang