XXX

7.7K 773 49
                                    

(Sangat recommended buat BGM)
.
.
.
.
.
.


Konohamaru meniup sangka dengan nyaring memecah keheningan di Dataran Timur untuk mengumumkan kedatangan ribuan pasukan berkuda Konohagakure.

Besi dan ujung-ujung senjata memantulkan dengan sempurna cahaya mentari pagi. Tameng dengan lambang Konoha di permukaannya terangkat menutup dada setiap pasukan.

Panji-panji Konoha di setiap ujung tombak-tombak tiga baris terdepan yang teracung tinggi berkibar ketika angin mulai bertiup. Hampir seluruh wajah pasukan tertutup oleh helm besi menyisakan sedikit untuk penglihatan dan pernapasan mereka.

Sementara itu, pasukan pemanah dipimpin oleh Neji Hyuga berdiri di atas tebing bersama barisan cadangan.

Sasuke Uchiha berdiri memimpin di depan diikuti Naruto. Kedua lelaki berjubah biru itu mengangkat wajahnya ke arah lawan, berdiri jauh di arah timur dengan jumlah pasukan yang tak kalah banyak. Sasuke tak ingat jika Amegakure dapat mengumpulkan banyak orang untuk melawan Konoha, mungkin hampir dua kali lipat.

Akan tetapi, sebagian besar pasukan lawan tidak dibekali kuda, berbeda dengan miliknya. Militer Konoha di bawah kendalinya telah membuat banyak gebrakan dengan kuda-kuda perkasa itu.

Sang panglima muda menutup helmnya kembali. Ia dapat melihat Nagato berdiri di tengah pasukannya, di atas kereta kuda dengan wajah terangkat angkuh. Sementara itu, panglima Amegakure menjadi kusir kereta, menjaga pimpinan mereka.

Sasuke memutar kudanya berbalik memandang orang-orang yang berdiri di belakangnya. Ia melecutkan tali kekang dan kuda hitamnya berlari kencang melewati pasukannya dengan pedang terangkat.

Ada kegugupan tersembunyi di balik wajah-wajah garang pasukannya. Mereka berusaha terlihat berani meski kenyataan sangat susah untuk melakukannya. Takdir mereka semua akan ditentukan setelah pertempuran di mulai.

"Konoha!" seru Sasuke lantang memanggil pasukannya. "Kita akan segera pulang!"

Sasuke meneriakkan kata-kata pengobar semangat. Ia memang tak biasa berbicara banyak tetapi pasukan membutuhkannya. Pasukan telah mempercayainya. Ia harus menunjukkan wibawa sebagai pemimpin mereka.

"Jangan takut! Kita bisa menghadapi mereka!" seru Sasuke dan memutar pedangnya setelah kembali ke posisi semula. Naruto menyeringai lebar dan ikut mengacungkan pedang.

"Lawan!"

"Lawan!" serentak pasukan mengikuti seruan mereka.

"Lawan!"

"Lawan!"

Sorak-sorai terdengar di sepenjuru tempat itu. Sasuke tersenyum tipis. Ia menghembuskan napas dan mengangkat wajahnya kembali. Mata elang di balik helm yang ia kenakan memincing memandang lawan yang semakin dekat. Amegakure akan menyerang terlebih dulu seperti sebelum-sebelumnya. Kaki-kaki prajurit yang berlarian sambil mengacungkan senjata mereka. Tombak, pedang, senjata jarak dekat sementara para pemanah seperti halnya pasukan milik Konoha berada di garis pertahanan.

Sasuke mengayunkan pedang dan Neji mengangguk mengerti. Itu sebuah tanda formasi serangan pertama mereka.

Pemandangan yang paling Sasuke suka, ketika ratusan anak panah melesat jauh ke atas membentuk sebuah lintasan parabola melewati pasukan mereka.

Beautiful Glows (Sasusaku)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang