Aku memiliki sepasang mata, tapi tidak dapat selalu melihatmu.
Aku memiliki sepasang tangan, tapi tidak dapat selalu melindungimu.
Tapi aku memiliki sebuah hati, yang selalu berdoa untukmu
-J-
Jaera tersenyum, ah tidak dia hampir tetawa setelah membaca sepucuk surat yang ia temukan di lokernya. Bukan karena isi suratnya, tapi karena inisial yang tertulis disana.
Ya, tentu saja Kim Jungkook, memangnya siapa lagi yang akan mengiriminya surat seperti itu kalau bukan dia? Padahal pria itu bukan tipe yang romantis saat bersamanya.
"Dasar pria itu," ujarnya seraya menyimpan surat yang baru saja ia selipkan ke dalam tas.
Tak lama kemudian ekor matanya menangkap kehadiran Taehyung dan Jungkook yang tengah berjalan ke arahnya dengan wajah yang ditekuk.
"Ada apa dengan mereka berdua?" gumamnya. "Kalian berdua darimana?"
Jungkook memandang Jaera. "Dari ruang kesiswaan," jawabnya singkat.
"Jae, kau harus mentraktir kami sekarang juga, aku sangat lelah dan haus. Tenggorokanku sudah protes sedari tadi minta dibasahi," rengek Taehyung yang kini sudah bergelayut manja di pundaknya.
Jaera tercengang mendengar penuturan Taehyung. Masih tidak memahami apa yang terjadi pada dua pemuda itu.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada kalian berdua? Kenapa terlihat sebal begitu?" selidiknya seraya menatap Taehyung dan Jungkook bergantian.
"Nanti akan ku jelaskan, tapi kita perlu ke kantin sekarang. Kajja!" ujar Jungkook lantas melepaskan rangkulan Taehyung pada pacarnya. Sedangkan Taehyung sudah meliriknya tajam, seakan dengan lirikannya ia akan bisa membunuh pria kurang ajar itu.
Jaera pun pasrah, dan akhirnya menuruti keinginan dua pasangan dumb and dumber tersebut. Tapi, apa boleh buat Jaera sangat menyayangi mereka berdua.
Gadis itu menempelkan bokongnya setelah memesankan minuman untuk dua makhluk yang kini tengah sibuk mengusap peluh di wajah mereka. Sungguh, Jaera sangat penasaran dengan apa yang telah mereka berdua lakukan sebenarnya.
"Cha, ini minuman kalian," ucap Jaera seraya menyerahkan minuman kepada keduanya. "Sekarang katakan apa yang baru saja kalian lakukan?"
Beberapa saat setelah mereka menuntaskan acara minumnya, terlihat Taehyung menyikut lengan Jungkook. Mengisyaratkan agar pria itu saja yang bercerita. Setelah itu Jungkook melayangkan tatapan tajamnya pada Taehyung.
Melihat ekspresi Jungkook seperti itu Taehyung pun menghela napas sebelum akhirnya membuka suara. "Sebenarnya kami berdua baru saja selesai berjemur."
Jaera mengerutkan keningnya. Tidak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan Taehyung.
"Di tengah lapangan sejak tadi pagi," lanjutnya.
"Mwo?" seru Jaera tidak percaya dengan ucapan Taehyung. "Bagaimana bisa?"
"Ini semua karena ulah ketua kelas sialan itu!" sahut Jungkook.
"Ketua kelas?" Jaera sungguh bingung dengan cerita mereka berdua, karena Jaera tidak sekelas dengan Taehyung dan Jungkook. Memangnya apa yang dilakukan ketua kelasnya sampai mereka harus berjemur seharian di lapangan?
Sudah hampir 30 menit lamanya suara gaduh bersahutan di salah satu kelas SMA Gangnam. Para pria sibuk bercerita bagaimana tim sepak bola favoritnya memenangkan pertandingan tadi malam. Dan para gadis sangat heboh menceritakan ketampanan oppa-oppa tercintanya jika sedang berada di atas panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret ✓
FanfictionSebelumnya berjudul Am I Wrong Tanpa kalian ketahui, sesungguhnya akulah orang yang paling merasakan sakit disini - Kim Seokjin