"Hei, bodoh, apa yang kau fikirkan dengan menggoda pria yang ada di lift tadi?" tanya Monna kepada Jasmine yang melangkah diam seribu bahasa di sampingnya dengan fikiran yang berkecamuk.
"Aku refleks melakukan nya, dia sangat tampan"
"Kau telah banyak melihat pria tampan di setiap negara, tapi baru kali ini kau berani menggodanya terang-terangan"
"Bermain-main sedikit tidak masalah, lagipula dia sepertinya bukan pria hidung belang" lanjut Jasmine santai yang dibalas anggukan dari Monna.
"Benar, dia hanya diam saja saat kau tersenyum seperti tadi. Tapi, kau harus tau bahwa aku sering memergokinya memandangi wajah mu" ucap Monna menggebu-gebu.
"Tidak ada pria yang tidak terpesona kepadaku"
Lanjut Jasmine percaya diri.
"Tentu saja, tapi.. ingat kau sudah menikah!"
"Ayolah itu hanya hiburan, dan hiburan seperti itu tak akan membuat aku dan Mario bercerai. Tenang saja"
Jasmine berkata acuh membuat Monna mendesah kesal, bagaimanapun juga sikap Jasmine tadi sangat tidak pantas di perlihatkan oleh seorang perempuan yang sudah bersuami.
Mereka akan pergi ke supermarket di sebrang hotel untuk berbelanja, mereka akan berpesta untuk merayakan keberhasilan project mereka kali ini, dan mereka juga yang memaksa agar Jasmine yang turun langsung untuk membeli, karena pada dasarnya Jasmine dan Monna satu paket, dan Monna tak keberatan harus menemani Jasmine berbelanja.
"Baiklah.. tapi jika suatu saat terjadi sesuatu akibat tingkah mu ini, aku tidak akan ikut campur"
Monna berkata dengan tangan terangkat di udara tanda menyerah.
"Ofcourse, baby. Don't worry. Tidak akan terjadi apa-apa" Jasmine mengedipkan mata dan mereka mulai memasuki kawasan supermarket dan siap berpesta.
***
"Apakah aku boleh pulang lebih cepat dari jadwal seharusnya?" tanya Mario lelah, dia benar-benar ingin bertemu istri cantiknya.
"Mengapa kau terburu-buru?"
"Aku merindukan istriku" Mario mendesah kesal dan mengacak rambutnya frustasi.
Marcus bertanya kepada teman sekaligus partner kerjanya tersebut, dirinya tentu tau tidak melihat istri sehari saja sudah sangat rindu, bagaimana mungkin bisa sampai 3 bulan mereka tertahan disini. Tapi ini adalah resiko pekerjaan mereka, dan mereka harus profesional.
"Kau harus bersabar, bagaimana pun juga ini adalah project penting"
Marcus berusaha menenangkan, walaupun dia sendiri saja belum menikah, namun dia memiliki kekasih yang bisa ikut dengan nya kesana-kemari, tidak seperti Mario yang istrinya pun mempunyai kesibukan sendiri.
"Aku tau, tapi.. argghhh" Mario benar-benar frustasi sekarang, apalagi ditambah istrinya itu tidak bisa dihubungi seharian ini membuatnya kesal setengah mati.
"Focus, bro! Jika kita memenangkan tander ini, istri mu pasti akan bangga padamu, apalagi dia juga bekerja kan?"
"Tapi tidak ada bisa menahan rindu, ini lebih sakit rasanya"
"I know, tapi kau harus bisa menempatkan masing-masing antara istrimu dan pekerjaan, kita harus profesional"
"I'm sorry, aku benar-benar tidak bisa mengendalikan perasaanku jika berhubungan dengan nya, aku begitu mencintainya lebih dari diriku"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL [COMPLETED✔️][#RodriguezSeries1]
Romance[HIGHEST RANK #1 In SCANDAL 20/7/19 #2 In Mafia 22/9/19 #15 In Bitch] #RodriguezSeries1 [COMPLICATED✔️] • • Be smart readers. If you like, vote and comment. If not, please go away and don't judge. ________________________________________________ Ja...