PART 21 [SC]

33.9K 973 19
                                    

Balroom hotel itu sangat penuh dengan puluhan manusia, membuatku setidaknya merasa sedikit aman karena pasti tidak ada yang menyadari kehadiranku yang berbaur bersama mereka.

"Acara apa ini?" tanyaku kepada Vincent. Membuatnya menoleh dan tersenyum. Tumben sekali hari ini pria gila ini sering tersenyum.

"Perayaan ulang tahun perusahaan."

"Perusahaan mu?"

"Tidak."

"Jadi?"

"Liat saja nanti." kulihat Vincent berdecak, salah siapa memberi info setengah-setengah.

Aku hanya memutar bola mata, dan menelusuri pandanganku ke arah ruangan dan seketika aku merasakan panas dingin, bagaimana tidak, sekarang semua mata tertuju kepada kami. Matilah aku!

Sejenak hanya keheningan yang berbanding terbalik dengan keadaan ramai tadi. Aku menundukan pandangan ku, merasa khawatir jika ada yang mengenaliku disini.

Vincent semakin mengeratkan rangkulan nya di pinggang ku membuatku bersembunyi di lengan nya. Lalu tak lama suara MC di depan sana mulai terdengar.

"Suatu kehormatan bagi kami kedatangan Mr. Rodreguez malam hari ini."

Lalu diiringi dengan tepuk tangan riuh dari seluruh ruangan. Memangnya pria ini sangat penting? cih

Kulihat Vincent hanya mengangguk dan meneruskan langkah hingga di depan sana sudah berdiri lelaki paruh baya yang siap menunggu kedatangan kami. Lebih tepatnya menunggu Vincent.

"Selamat malam, Mr. Rodreguez. Kami memang berharap bahwa anda bersedia menghadiri ulang tahun perusahaan kami, dan sangat terkejut ketika anda benar-benar hadir disini."

Sapa pria tua itu sumringah dengan menyalami tangan Vincent.

"Aku hanya sedang mencoba memberikan hiburan kepada kekasihku, jadi kuputuskan untuk kesini." tatapan nya melirik ku dengan senyum mengejek.

Kekasih siapa yang dia maksud?!

Lalu tatapan pria tua itu beralih kepadaku, membuatku memalingkan wajah. Aku tau ini tidak sopan, tapi aku tak ingin jika pria tua itu mengira bahwa kekasih yang di maksudkan nya itu adalah aku. Tentu saja tidak.

"Apakah ini kekasih anda?"

"Ya.." jawab Vincent sedikit lambat dan menoleh ke arah ku, memberikan senyuman menyebalkan nya itu, sepertinya dia sengaja menggodaku.

Pria tua itu mengulurkan tangan kepadaku dan kubalas dengan enggan.

"Jasmine Callum." jawabku dengan nada malas.

"Gerry Madison, anda bisa memanggilku Gerry, dan saya merasa tidak asing dengan nama anda." ucap pria itu tetap sopan meskipun aku sedari tadi tidak menunjukan sikap sopan santun kepadanya.

Jasmine hanya terdiam tak menggubris pria di depan nya, jelas saja pria itu tidak asing siapa dirinya, tentu saja karena dirinya adalah model papan atas.

"Baiklah sepertinya kekasihku sedang tidak dalam mood yang baik, aku akan berkeliling sebentar." ucap Vincent yang sepertinya menyadari sikap ku.

"Selamat menikmati pesta ini." jawab pria itu dengan senyum lebar dan memperhatikan kepergian kami.

Aku memukul lengan nya dengan kuat, sehingga beberapa dari mereka menyadari dan terkesiap, tapi sekarang aku tidak perduli lelaki ini harus diberi pelajaran.

Aku terus memukulnya dan sepertinya dia membiarkan nya saja, hingga ketika aku ingin menjambaknya, tangan nya menahan lengan ku dan memeluk ku membuat lagi-lagi pusat perhatian teralih kepada kami. Aku tau seharusnya aku menahan diri untuk tidak memukuli nya ditengah keramaian seperti ini, tapi sungguh aku sudah sangat ingin mencekik atau memutilasi nya jika perlu. Entah mengapa juga, apapun yang kami lakukan sejak tadi selalu menjadi pusat perhatian. Apa mereka mengenaliku? Aku menggelengkan kepalaku, mencoba berfikir positif.

SCANDAL [COMPLETED✔️][#RodriguezSeries1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang