Love is everything
Love is eternal
And love is dangerous***
Jasmine POV
Aku melangkahkan kaki dengan langkah lebar, secepat kilat mengikuti langkah kaki Vincent yang sedang menggenggam tangan ku, membuatku mau tak mau mengikuti langkah besarnya walaupun sedikit terseok-seok.
Mataku menatap sekeliling lapangan luas dan bergidik ngeri saat melihat banyak sekali helikopter besar berwarna hitam yang terkesan mengerikan. Aku tidak tau ini berada dimana, karena sepanjang jalanan menuju kemari Vincent menutup mataku dengan kain hitam sehingga membuatku tidak bisa melihat apapun, protes yang ku layangkan juga tak di gubrisnya dan tetap menutup mataku dengan kain bodoh itu lalu setelahnya baru di lepaskan saat kami sudah tiba di lapangan yang sangat luas ini. Aku mencoba menyesuaikan mataku yang masih cukup buram dan tidak jelas karena tertutup kain gelap cukup lama.
Aku juga sempat tertidur saat di perjalanan tadi karena perjalanan kemari benar-benar memakan waktu yang lama dan melewati jalan panjang yang berliku-liku, aku menebaknya selama di mobil dalam keadaan mata tertutup.
Vincent memasang sebuah earphone di telinganya dan seketika memanggil nama Hylos. Aku hanya memandangnya dan sesekali melihat Helikopter yang terlihat seperti Helikopter perang dan berbentuk mengerikan itu lagi. Tercetak jelas sebuah tulisan berwarna merah di badan helikopter itu dengan tulisan rumit yang tidak ku ketahui. Aku mencoba untuk membacanya berulang-ulang namun tetap sama, aku tidak mengerti itu tulisan apa.
Lalu tak lama dua buah Helikopter dengan suara yang amat bising meluncur dengan kencang dari atas udara, aku seketika menutup telingaku karena suaranya yang benar-benar memekakan telinga.
"Are you ready?" tanya Vincent saat perlahan-lahan suara Helikopter itu mulai tak terdengar.
Aku memandangnya bingung tanpa menjawab pertanyaan nya. Entah dia berbicara denganku atau dengan benda kecil di telinganya itu.
"Aku akan mengantarmu pulang. Semua keperluan mu sudah ada di dalam helikopter itu, dan sekarang.. masuklah kesana."
"Apa maksudmu? aku takut.."
Aku kembali melihat helikopter itu, tidak semengerikan seperti yang ada di sekitar ku saat ini, Helikopter itu berwarna abu-abu polos tanpa ada tulisan apapun di badan nya, namun sungguh, suara helikopter itu saja sudah sangat mengganggu ku, bagaimana aku harus menaiki nya dan hadir di dalamnya selama beberapa jam?
"Lihat aku. Sekarang masuk kesana, Hylos sudah menunggumu." tunjuk Vincent pada Helikopter yang berada paling depan.
"Apa kau tidak ikut?" tanyaku seketika cemas.
"Aku akan ada di Helikopter itu." Vincent menunjuk Helikopter yang serupa dengan Helikopter sebelumnya.
"Aku ikut bersama mu.."
Vincent memandangku meminta pengertian, namun saat ini aku ingin egois, aku tidak ingin jauh dengan pria brengsek ini. Selain karena takut dengan Helikopter, aku juga tidak ingin berjauhan dengan Vincent. Karena.. sebentar lagi kami akan benar-benar berpisah. Berpisah menjadi orang asing kembali. Seperti kataku.
"Baiklah.." ucap Vincent akhirnya dan menuntunku untuk menuju Helikopter yang berada paling depan dan sudah menunggu kami sedari tadi sambil sesekali berbicara dengan earphone yang ada ditelinganya. Aku melirik earphone tanpa kabel itu yang tersambung dengan sesuatu di dalam saku jaketnya, entah apa itu.
Seketika pintu itu terbuka, Hylos berdiri di depan pintu dengan senyuman lebarnya.
Vincent mengangkat pinggang ku dari belakang dan Hylos yang mengulurkan tangan nya padaku, membantuku menaiki pintu Helikopter ini yang sangat-sangat tinggi. Lalu disusul oleh Vincent dibelakangku yang langsung melompat secepat kilat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL [COMPLETED✔️][#RodriguezSeries1]
Romance[HIGHEST RANK #1 In SCANDAL 20/7/19 #2 In Mafia 22/9/19 #15 In Bitch] #RodriguezSeries1 [COMPLICATED✔️] • • Be smart readers. If you like, vote and comment. If not, please go away and don't judge. ________________________________________________ Ja...