PART 22 [SC]

33.4K 956 55
                                    

Cinta itu sederhana
Yang rumit itu kamu
Mencintai mu itu mudah
Yang sulit adalah membuatmu juga mencintaiku.

-Langit sore, Rumit

---

Aku terbangun saat kurasakan sesorang memeluk tubuhku dari belakang, aku menatap ke sekeliling dan ingatan ku kembali, aku masih berada disini, di kamar hotel ini.

"Maaf.. aku membangunkan mu." bisik Vincent ditelingaku, hembusan nafas nya menerpa leher ku, membuatku menolehkan sedikit wajahku kearahnya.

"Kau sudah kembali.." ucapku serak khas seseorang yang terbangun dari tidur nyenyak nya.

Vincent mengangguk dan mengelus perut telanjangku. Aku mengerjap, ternyata pria ini menaikan lingerie ku hingga sebatas perut. Selimut yang ku pakai pun tertumpuk di bawah kaki ku.

Tangan nya tak henti-hentinya mengelus ringan seluruh tubuhku, lalu dengan tak sabar membalikan tubuhku menghadapnya.

Aku menahan kedua tanganku di dadanya, memberikan sedikit jarak diantara tubuh kami yang benar-benar menempel. Kaki ku terbelit oleh kaki-kaki besarnya, membuatku tak bisa banyak bergerak.

Vincent mengarahkan daguku ke wajahnya, bermaksud untuk membuatku menatap matanya yang juga sedang menatap ku dalam.

"Kau lapar?"

Aku cukup ragu untuk menjawab, namun perlahan aku menganggukan kepalaku, membuatnya terkekeh dan mencium keningku. "Tentu saja kau lapar, kau sama sekali tidak menyentuh makanan mu."

Ucapan nya membuatku bingung, namun seketika aku sadar dengan McD yang ku biarkan begitu saja di depan tv semalam.

Vincent tertawa pelan. "Come on, kau harus memakan nya sekarang, aku akan menemani mu."

Vincent mengulurkan tangan nya kearah ku, dengan senang hati aku menyambutnya, namun setelah aku yang berada di hadapan nya, pria itu hanya terdiam memandangi ku.. lebih tepatnya tubuhku.

Aku mengikuti arah pandang nya dan tersadar bahwa keadaan ku benar-benar kacau. Lingerie yang awalnya memang tak mampu menutupi seluruh tubuh ku kini semakin terbuka dimana-mana. Aku menatapnya yang sedang menahan senyum, ini pasti ulah nya.

"Apa saja yang kau kerjakan selama aku tertidur?" tanyaku bersidekap dan memandangnya tajam.

"Hanya meraba, tidak lebih." jawabnya tenang dan menahan tawa, sayangnya aku tidak percaya dengan ucapan nya.

"Benarkah?"

"Sebenarnya tidak, aku juga merobek beberapa bagian baju mu yang menghalangiku untuk menyentuh ataupun mencium nya, aku akan memberikan baju yang baru untuk mu."

Aku hanya mendengus dan melangkah mendahului nya, namun sebelum itu tangan nya menarik lengan ku.

"Apalagi?" tanyaku kesal.

Tanpa di duga, Vincent menurunkan lingerie ku yang sebelum nya tertumpuk di bagian bawah dada ku, mengikat tali di pundak ku yang sebelumnya terlepas, membenarkan letak celana dalam dan bra ku yang sebelumnya compang-camping dan membenarkan tali di sekitar pinggang ku yang semuanya terlepas. Aku hanya memandanginya dan cukup tersanjung dengan perlakuan manisnya dan merutuki diriku sendiri yang bodoh karena bisa-bisanya berjalan tanpa menurunkan lingerie ku terlebih dahulu.

Aku segera mengambil bungkusan makanan yang masih berada di tempatnya itu, sesegera mungkin melepaskan diri darinya, lama-lama didekatnya membuat jantungku tidak sehat. Tanganku bergerak untuk menyalakan tv besar ini, mengalihkan perhatianku dari Vincent yang masih menatapku. Lalu tak lama pria itu menyusulku dan memposisikan tubuhnya di sebelahku.

SCANDAL [COMPLETED✔️][#RodriguezSeries1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang