PROLOG

18.7K 523 8
                                    

Ketika orang bertanya, "Apa yang paling kamu benci dalam hidup ini?"

Safa akan menjawab, "Aku sangat membenci gelap yang hilang, dan terganti dengan dewa siang."

Jika orang Jepang begitu memuja matahari, lain halnya dengan Safa. Dia membenci penerang semesta itu, karena ketika cahaya mulai menyorot bumi, dia harus melakukan segala cara agar orang di sekitar tidak menyadari sesuatu yang mati-matian disembunyikannya. Pun sampai detik ini keluarganya tidak mengetahui bahwa dia menutup-nutupi sesuatu yang sebenarnya tidak boleh terjadi. Sesuatu yang harus ditanggungnya seorang diri. Tanpa teman, tanpa rekan, dan tanpa keluarga, hal itu terasa sulit. Namun, bukan Safa namanya bila tidak bisa berpura-pura.

Seumur hidupnya Safa pernah melakukan kecerobohan, dan sampai saat ini ayah ataupun ibunya tidak menyadari kecerobohan itu. Mulai dari mengelem piring porselen milik ibunya yang tidak sengaja pecah, hingga merangkai ulang potongan lego milik ayahnya yang tidak sengaja terjatuh. Menyembunyikan kecerobohan yang ini sepertinya tidak terlalu sulit, karena dia tidak perlu memutar otak untuk mengelem dan merangkai potongan lego. Yang harus Safa lakukan hanyalah menyembunyikan, kalau bisa sampai tidak ada seorang pun yang sadar, sampai sesuatu itu menghilang.

Safa menanam keyakinan, bila dia bisa menyembunyikan sesuatu itu, hidupnya akan kembali seperti sedia kala. Menyembunyikan untuk sementara, tentu saja.

Dark SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang