Prolog

46.4K 1.1K 14
                                    

Hari ini adalah hari dimana istriku meninggal. Sudah dua tahun berlalu, tapi aku selalu merasa bersalah kepadanya. Ini semua adalah salahku, walaupun tidak sepenuhnya.

"Kamu harus tenang di sana, aku harap kamu bahagia. Maaf, aku ga pernah menjadi seperti apa yang kamu inginkan" ucapku seraya menabur bunga diatas tanah.

"Bunda, maafin Lala. Lala salah sama bunda karena selalu mengabaikan bunda. Lala dibutakan oleh rasa rindu Lala sama Mamah, sampe Lala lupa sama bunda" Air mata Lala -anakku- sudah mengalir di pipinya yang lumayan tembam.

"Bunda, hari ini ulang tahun bunda. Lala cuma mau bilang, semoga bunda tenang disana. Di sini Lala bahagia ko sama papa" lanjutnya, Lala mengusap air matanya. Aku tersenyum simpul, tanganku mengelus pucak kepala Lala.

"Bunda, Lala pulang dulu ya. Udah sore, langitnya juga mendung. Nanti Lala sama papa ke sini lagi ko. Lala pulang dulu ya bunda" pamitnya, Lala bangkit dan berbalik berjalan menuju mobil.

Aku mengecup nisan yang bertuliskan nama 'Anantia Syafina'. Jika aku datang ke sini, aku selalu ingat kejadian empat tahun lalu. Dimana dia hadir di antara keluarga kecilku. Dengan segala sifatnya yang ceria, ia berhasil menarik perhatianku. Tetapi, itu tidak bertahan lama. Saat dia datang dan menghancurkan semua yang telah ku bangun bersama Fina dan Lala.

__________________________________

Hallu, apa kabar? Baik

Ini cerita pertama di akun ini. Wkwk

Ketahuilah bahwa aku suka gonta ganti akun :v

Maaf nih klo tidak nyambung atau ga jelas. Bikos, aku masih amatir dan kata-katanya juga masih amburadul.

Sekian, buay 👐

Istri Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang