Jam sudah menunjukkan puku tujuh kurang dua puluh menit. Itu berarti acara sebentar lagi akan segera dimulai. Namun, aku belum melihat tanda-tanda kedatangan sang pemilik acara. Biarlah, dia yang punya acar ini aku hanya melayani dan membantu saja.
"Fin" panggil Lina yang ada disebelahku, aku hanya berdehem sebagai jawaban.
"Ini acara jadi ga sih?" Tanyanya. Aku hanya menggedikkan bahu.
"Biarin aja sih,kalo ga jadi juga dia yang malu ini" lanjutku.
"iya juga sih" Lina mengangguk.
Aku melihat para tamu sudah pada datang. Dengan senang hati aku dan yang lain menyambut mereka dan menghantarkan mereka sampai meja yang telah disediakan.
Aku kembali berdiri didekat meja kasir. Para tamu sudah hampir semuanya datang, tapi pemilik acaranya belum datang. Sebenarnya dia ingat punya acara atau tidak?
Pintu cafe terbuka menampakkan seorang gadis kecil dengan gaun biru muda selutut, dengan rambut yang dihiasi bando bunga-bunga dengan warna senada. Wajahnya dipoles make up tipis untuk anak-anak. Manis. Untung lah aku membuat banyak bunga dari kertas tadi.
Tapi tunggu, aku sepertinya mengenal gadis itu. Dia seperti....
"FINA!! Ke sini. Yang punya acara udah dateng kita harus siap-siap" ucap Lina, aku langsung mengikuti Lina.
Sesampainya manager langsung membagikan tugas pada kami. Aku kebagian menjadi penghantar minuman. Aku mengambil nampan yang di atasnya sudah ada gelas.
"Makanan ringan sudah disiapkan diluar?" Tanya manager.
"Sudah!" Jawab kami serempak.
"Setelah acara utama selesai, makanan berat baru di taruh di luar, MENGERTI!" perintah manager.
"SIAP!!"
"Kerja ditempat kalian masing-masing"
Kami bubar dan pergi menuju tempat yang sudah dibagikkan tadi.
Aku mulai melaksanakan tugasku, aku menuruh beberapa gelas di atas meja. "Silahkan diminum" ucapku ramah.
Huh, ternyata yang datang hampir semua anak kecil. Mungkin ada beberapa yang datang bersama ibunya atau bapaknya. Untunglah minuman yang cafe kami buat hanya jus buah, bukankah itu baik untuk seusia mereka?
"Baiklah, karena saat ini sudah menunjukkan puku tujuh lebih sepuluh menit, acara ini akan dimulai." Ucap Mc yang berdiri dipanggung.
"Okay, sebelum acara ini dimulai alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu, berdoa dimulai"
Baik para tamu maupun kami -para pelayan- sama-sama menundukkan kepala untuk berdoa. Aku berdoa supaya acara ini berjalan dengan lancar.
Tiba-tiba baju yang ku kenakan bergerak seperti di tarik-tarik, aku langsung mebuka kelopak mataku untuk melihat siapa orang itu.
"Adek, tadi duduknya dimana?" Tanyaku pada gadis kecil itu. Dia menggeleng, bibirnya cemberut.
"Adek, temen yang ulangtahun kan?" Tanyaku lagi. Ia kembali menggeleng, mambuat aku menjadi bingung. Aku tidak bisa apa-apa karena kedua tanganku masih memegang nampan.
Ia menatapku tajam, matanya sudah betkaca-kaca. Apa yang harus aku lakukan.
"Mmm, Ririn tolong pegangin ini bentar" ucapku pada Ririn yang kebetulan baru berdiri disebelahku.
Aku berjongkok untuk menyamakan tinggiku dengannya. Ah, ternyata dia si gadis manis tadi.
"Kakak ga kenal Lala?" Ucapnya lirih. Aku membulatkan mata. Apa ini sungguh Lala? Dia sangat - sangat cantik dan manis. Oh tidak, riasan ini membuat Lala berbeda.
"Ini Lala?" Aku menangkup pipi Lala dengan kedua tanganku. Ia mengangguk.
"Jadi Lala yang mau ngerayain ulangtahun Lala?" Tanyaku lagi, Lala hanya mengagguk.
"Lala cantik. Cantikkkk bangettttt" pujiku, Lala tersenyum lebar.
Saat Lala ingin berbicara, MC memanggil Lala untuk segera naik ke atas panggung. Aku tersenyum dan menyuruh Lala untuk naik ke atas panggung.
Lala sangat cantik, walaupun terlihat dari jarak yang tidak begitu jauh. Disamping kanan Lala berdiri papa Lala yang menyebalkan dan disamping kiri Lala adalah seorang MC.
"Tiup lilinnya~
Tiup lilinnya~
Tiup lilinnya sekarang juga~
Sekarang ~ jugaaa~
Sekarang ~ jugaaa~"Lala meniup lilin setelah lagu itu selesai dinyanyikan. Lala memotong sedikit kue dan menyuapkan kue itu untuk papanya.
Aku melihat Lala berbicara sesuatu pada MC, dan selanjutnya Mc memberikan mic yang ia pegang kepada Lala.
"Disini Lala mau ngomong" Lala menjeda ucapannya,"siapa yang bersedia menjadi ibu Lala"
_________________________________
Tebece.
Update lagi nich 😁
Sorry kalo ada typo,ku lagi mager revisi.
Mumpung blm pts bikin cerita dulu lahh..😊 itung-itung represing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti
RomanceAku sangat menghargai sebuah hubungan dan juga ikatan. Tapi bagaimana jika hubungan itu harus hancur karena datangnya diriku di keluarga kecil mereka? Apa ini salahku? Atau salahnya? Update setiap hari minggu. Cover by : @Hakalaila #792 - Romance...