Sekarang, aku sudah sampai di cafe. Saat di perjalanan tadi, Lina menelfonku berkali-kali menyuruhku untuk cepat ke datangcafe. Aku membuka pintu cafe, ada beberapa teman kerjaku yang berlalu-lalang sambil memegang barang. Mungkin itu untuk dekorasi.
Aku melihat sekeliling cafe ini, ada hiasan yang miring atau mungkin di taruh ditempat yang tidak sesuai. Itu menurutku sih. Jika dilihat kembali, sepertinya yang berulangtahun adalah anak kecil. Terlihat dari nuansanya yang cute namun soft, tidak mencolok, dan serba biru muda. Yang ku ketahui biru muda adalah warna sejuta umat.
"Fina!! Jangan melamun ayo bantuin. Lagi ribet nih" teriak Lina di telingaku. Mungkin aku terlalu fokus memperhatikan kedaan sekitar sehingga aku tidak sadar jika Lina sudah ada disampingku.
"Eh, iya iya. Aku taruh tas dulu ya" aku berlari kecil menuju ke ruang belekang atau biasa disebut tempat berkumpulnya orang-orang yang kerja disini.
Aku segera mencari lokerku dan memasukkan tasku ke dalan. Tak lupa, aku mengambil hiasan-hiasan yang aku bawa dari rumah. Aku kembali ke ruang utama cafe. Aku menggaruk rambutku yang tak gatal, dari mana aku harus memulainya.
Aku menatap kertas-kertas berserta gunting yang ada ditangan kananku. Tatapanku beralih pada tangan kiriku yang memegang sebuah plastik yang berisi hiasan.
"Fina!!! Aku bilang jangan melamun. Bantuin!!" Geram Lina. Aku hanya meringis.
Aku memutuskan untuk membuat hiasan dari kertas terlebih dahulu. Aku duduk di sebuah meja didekatku dan mulai melipat, menggulung dan mengguting kertas. Banyak hiasan yang aku buat dari kertas. Mulai dari bunga, gantungan dan pohon-pohon kecil. Setelah selesai aku menaruh semua itu diatas meja, aku kembali memperhatikan dekorasi cafe ini. Mungkin karena acara dadakan jadi banyak hiasan yang melenceng dari tempatnya.
"Farhan, Bunga ini simpan diluar pintu saja, untuk hiasan diluar: ucapku pada Farhan yang kebetulan lewat tadi.
"Salah naro ya?" tanyanya, aku menggeleng.
"bukan salah ko, tapi kurang tepat" jawabku, aku tersenyum tipis. sedangkan Farhan hanya mengangguk mengerti.
Aku melihat jam yang melingkar di lengan kiriku, hanya tinggal dua jam lagi, batinku. Aku menghela nafas dan mulai membantu teman-temanku mendekorasi cafe ini, mulai dari membenarkan hiasan yang miring dan menempatkan bunga pada tempat yang seharusnya.
Beberapa menit berlalu, tak terasa sudah hampir sepenuhnya selesai. Ini adalah acara pertama yang diberitahu secara mendadak. Tidak ada persiapan apapun untuk dekorasipum hanya memakai hiasan yang ada.
"akhirnya selesai jugaaa" ucap Farah.
"Gila banget deh yang punya acara. Ngasi taunya dadakkan, kesel gue" geram Juna.
"Iya, setuju kesel banget gue sama orangnya. Bilang dari jauh-jauh hari kek" sahut Lina.
"Ga boleh kaya gitu, kita ambil hikmahnya aja" ucapku.
"Hikmahnya adalah kita dapet bonus hari ini hahaha.."
Semuanya tertawa mendengar celetukkan Farhan. Sambil istitahat, kami saling melempar candaan yang membuat kami tertawa. Aku memberhentikkan tawaku, rasanya perutku sakit karena banyak tertawa.
"Mending kita pulang dulu deh, terus kita mandi nanti jam setengah enam kita balik lagi ke cafe. Sekarang udah jam lima kurang dua menit" usulku.
Mereka menganggukkan kepala.
"Fin, mau bareng ga?" Tawar Lina.
"Boleh, naik motorkan?"
"Sejak kapan gue punya mobil" ucap Lina datar. "Eh, bukannya kamu udah mandi ya tadi?" Lanjutnya.
Aku menepuk jidatku, "lupa, yaudahlah paling pulang mau beres-beres. Tadi ga sempet soalnya" jawabku.
"Yaudah gih huruan naik" aku langsung naik ke motor Lina.
_________________________________
Sorry klo gaje + typo yang sangat hakyukyu. Tugas numpuk 😧
Btw mingdep pts, jadi ku tak bisa update dlu. Tapi ga tau ding liat nanti aja 👌
![](https://img.wattpad.com/cover/157525621-288-k419359.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti
RomanceAku sangat menghargai sebuah hubungan dan juga ikatan. Tapi bagaimana jika hubungan itu harus hancur karena datangnya diriku di keluarga kecil mereka? Apa ini salahku? Atau salahnya? Update setiap hari minggu. Cover by : @Hakalaila #792 - Romance...