SEDICI

2.7K 212 3
                                    

2 minggu yang lalu.

"Ada apa? Kenapa kau menghubungiku tiba-tiba?"

Chavalier sampai di kantor Logan. Tiba-tiba sekali Logan menghubunginya dan mengajak dirinya untuk bertemu. Hal yang sangat aneh bagi Chavalier karena dirinya sudah lama sekali tidak bertukar kabar dengan teman-temannya itu.

"Duduklah. Ada hal yang harus aku sampaikan padamu."

Logan mempersilahkan Chavalier untuk duduk dan ia pun menurutinya. "Kalau begitu langsung saja." Kata Chavalier. "Apa yang ingin kau katakan?"

"Ini soal Béatrice."

"Apa?" Mendengar kata 'Béatrice', Chavalier merasa tertarik. Ia ingin mendengar apa yang ingin disampaikan Logan tentang Béatrice.

"Dia tidak meninggalkanmu tanpa alasan, Val. Dia tahu mengenai taruhan kita waktu itu."

Tubuh Chavalier menegang. Berbagai persepsi berkecamuk di kepalanya. "Bagaimana bisa?" Chavalier bertanya-tanya. "Apa kau yang memberitahunya?"

"Bukan aku." Bantah Logan. "Di hari kau mengakui kekalahanmu di taman sekolah, Béatrice ada disana. Ia mendengar tentang kau yang mendekatinya karena pertaruhan kita. Dia mendengar ucapanmu itu." Logan memberikan penjelasan tentang kejadian di hari itu pada Chavalier.

Sekarang Chavalier tahu alasan wanita itu meninggalkannya.

"Pryce yang menyuruh Béatrice kesana." Logan melanjutkan perkataannya.

Chavalier sekarang menatap serius Logan. "Bagaimana aku tahu kau mengatakan hal yang benar? Kenapa kau baru sekarang memberitahukannya padaku?" Chavalier masih meragukan apa yang dikatakan oleh Logan.

Logan menghela nafas. "Aku juga baru mengetahuinya, Val. Pryce sendiri yang mengatakannya padaku." Logan menjawab dengan tenang. "Setelah mengetahuinya, aku memutuskan untuk memberitahumu. Meskipun pertemanan kita ber-5 tidak sama lagi seperti dulu, kurasa kau harus mengetahui kenyataan kenapa Béatrice meninggalkanmu 5 tahun yang lalu."

"Terlebih lagi ketika aku mengetahui bahwa kau sangat mencintai Béatrice."

Chavalier memilih untuk tidak menanggapi kalimat terakhir Logan. Ia berusaha untuk mengalihkan topiknya. "Kenapa kau memberitahukan ini padaku? Kau tahu apa yang terjadi jika aku mengetahui hal ini bukan? Kau tahu pasti bagaimana hubungan kami. Jika aku mengetahui hal ini, aku akan menghancurkan Pryce."

"Aku tahu." Logan menyandarkan tubuhnya di sofa lalu melipat kedua tangannya. Matanya menatap wajah Chavalier yang terlihat memendam amarah. "Aku tahu hal itu tapi aku memutuskan untuk tetap memberitahumu. Karena Pryce sudah melakukan hal yang salah. Tentu saja kita semua juga bersalah dalam hal ini karena mengikuti permainannya."

"Tapi aku sadar Pryce akan semakin menjadi jika dibiarkan seperti ini. Kita harus menghentikannya." Logan tersenyum kemudian bangun dari sofa menuju ke meja kerjanya, meninggalkan Chavalier yang tampak sedang berpikir. "Kau boleh menggunakan cara yang kau inginkan untuk menghancurkannya."

"Aku mengijinkanmu untuk melakukannya."

Chavalier tidak mengatakan apapun. Ia bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu ruangan. Namun langkahnya terhenti karena ucapan Logan. "Ah, iya satu hal lagi yang belum ku beritahukan padamu." Ucapan Logan membuat Chavalier berbalik. Pria itu menunggu Logan melanjutkan perkataannya.

"Pryce masih mengincar Béatrice." Lanjut Logan.

"Apa maksudmu?"

"Yah seperti yang ku katakan tadi. Pryce sekarang masih menginginkan Béatrice." Jawab Logan. "Setelah ku cari tahu, Pryce selama ini sering memata-matai Béatrice, ku dengar ia juga sering mengikuti wanita itu. Béatrice tinggal di Venezia setelah ia meninggalkanmu. Pryce mengetahuinya dan mencari wanita itu."

"Ku rasa Pryce menginginkan sesuatu darinya. Ada sesuatu yang sedang direncanakan Pryce dengan Béatrice sebagai objeknya."

Chavalier mengepalkan tangannya. "Brengsek." Umpatnya.

Logan tersenyum santai. "Dia masih sangat membencimu sepertinya." Ujar Logan. Kemudian ia pun mengomentari ekspresi wajah Chavalier. "Dan yah, aku juga bisa melihat bahwa kau membenci Pryce sama besarnya."

Chavalier tersenyum miring. "Sangat."

"Kalau begitu hancurkan dia. Aku, Hugo, dan Georgio mendukungmu."

Perkataan Logan membuat Chavalier mengerutkan keningnya. Logan hanya mengangkat bahunya. "Well, seseorang berubah. Kau tahu, kita sudah dewasa. Tahu mana yang harus dibela dan mana yang bukan." Logan menjelaskan. "Lagipula aku baru saja memberikanmu satu alasan untuk mengejarnya kembali."

"Mengejarnya?"

"Benar, mengejar Béatrice." Logan mengangguk. "Astaga jangan bilang selama 5 tahun ini kau belum pernah menemuinya."

"Kau tidak perlu tahu." Jawab Chavalier singkat.

"Yah, kalau benar kau belum pernah bertemu dengannya, mungkin ini saatnya." Balas Logan. "Kau harus berterima kasih padaku. Aku baru saja memberikanmu satu alasan untuk pergi mengejarnya. Maybe it's not too late now."

"Tapi bagaimana jika sekarang sudah terlambat?" Chavalier bergumam kecil.

"Who knows? Siapa yang tahu sekarang sudah terlambat atau tidak jika kau tidak mencari tahunya sendiri?" Sepertinya Logan masih bisa mendengar gumaman Chavalier. Kemudian ia pun melanjutkan. "Jika kau mencintai seseorang maka kau harus mengejarnya. Bagaimana bisa kau bertahan tanpa bisa bertemu dengannya? Aku bahkan tidak bisa membayangkan hidup tanpa Eleanor disisiku."

Chavalier mendesah. Ia tak membalas perkataan Logan lagi, melainkan ia melangkahkan kakinya kembali menuju pintu ruangan. "Sampaikan salamku pada sahabatmu. Katakan padanya untuk bersiap. Aku benar-benar akan menghancurkannya kali ini."

"Baiklah. Salammu akan ku sampaikan padanya, kawan."

"Signor Orlando, apa anda ingin kembali sekarang?" PA-nya, Adele bertanya padanya ketika ia sudah berada di luar ruangan.

"Iya, kita kembali sekarang."

*Flashback off*

"Bee." Kini Chavalier kembali memanggil nama itu. Nama yang tak pernah ia ucapkan lagi selama 5 tahun. Nama yang sangat ia rindukan.

Karena bagi Chavalier bisa menemukan Béatrice kembali adalah sebuah kelegaan baginya. Menemukan wanita itu sehat dan berdiri di hadapannya adalah hal yang diinginkannya. Dan disinilah Chavalier sekarang, berusaha mengembalikan semua hal yang masih tersisa.

Namun pertanyaannya sekarang, masih adakah hal yang tersisa untuk dirinya? Apakah ia sudah terlambat untuk memperbaiki semuanya?

"I want you back." My heart never wants to let you go.

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang