"I loved her against reason,
against promise,
against peace,
against hope,
against happiness,
against all discouragement
that could be."
-Charles Dickens, Great Expectation-
Setiap orang memiliki titik balik di dalam hidupnya.
Momen dimana orang itu menemukan jalan kemana seharusnya ia berada. Momen dimana ia menemukan sesuatu hal yang baik untuknya. Dan momen dimana seluruh dunia berubah untuk orang itu. Cara ia memandang dunia, caranya menjalani hidup. Semuanya tak lagi sama.
Bagi Béatrice, kembali bukanlah hal yang mudah.
Tapi ia tahu bahwa ia menginginkan pria itu sama besarnya seperti pria itu menginginkan dirinya. Ia berbohong ketika ia berkata bahwa ia tidak menginginkan Chavalier, disaat hatinya berteriak betapa ia menginginkan Chavalier kembali. Seluruh tubuhnya menginginkan pria itu.
Ia juga menginginkan Chavalier kembali.
Dan bisa memiliki pria itu kembali sama seperti saat ini merupakan mimpinya yang menjadi nyata. Jawaban dari keinginan hatinya yang terwujud.
"Tempat ini sangat menakjubkan."
Béatrice terpana melihat keindahan tempat-tempat menakjubkan di Via del corso. Senyumnya mengembang melihat dirinya dikelilingi oleh banyak tempat bersejarah dengan arsitektur klasik yang sama menakjubkan dengan kotanya di Venezia.
Kota ini sangat terpelihara dengan unsur-unsur klasik yang sangat kental terasa. Membuat Béatrice berulang kali terpesona seperti anak kecil yang bersemangat melihat mainan baru.
"Apa ku bilang, tempat ini memang sangat menakjubkan, Bee. We have to see this more often."
Dan bagi Chavalier bisa menggenggam tangan Béatrice sama seperti ini juga merupakan jawaban dari doanya yang terkabul. Melihat wanita itu tersenyum, tertawa, dan memegang tangannya adalah hal yang selalu dimimpikannya. Setiap malam sejak wanita itu masuk ke dalam hidupnya.
Chavalier membawa tangan wanita itu mendekat padanya dan menciumnya. Seketika senyum di wajah Béatrice mengembang. Mata aquamarine miliknya berbinar cerah. "Yes, we have to see this more often. Aku menyukainya. Sama seperti aku menyukai pesta kembang api di Canal Grande. Menakjubkan."
Pria itu ikut tersenyum. "Bicara soal Canal Grande, aku rasa aku harus membawamu kembali kesana untuk melihat Il Carnivale Festival tahun ini. Kali ini, aku akan benar-benar melihat kembang api bersamamu. Aku tidak akan meninggalkanmu."
Béatrice mengangguk bersemangat. "Ide bagus. Kalau begitu tahun ini kita harus kesana. Bersama."
"Setuju." Chavalier tertawa kemudian kembali berjalan bersama Béatrice untuk melihat-lihat keindahan jalanan bersejarah di Kota Roma ini.
Mereka berdua masuk ke dalam sebuah cathedral. Ada cukup banyak pengunjung yang berada di dalam gereja. Melihat-lihat interior di dalam gedung yang sangat menakjubkan. Klasik, elegan, dan bernuansa abad pertengahan. Ada juga pengunjung yang diam berlutut di dekat bangku gereja.
Béatrice dan Chavalier berjalan ke arah kursi gereja tersebut dan kemudian Béatrice ikut berlutut untuk berdoa.
Matanya terpejam dan ia mulai berdoa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)
RomanceBéatrice hanya menginginkan satu hal setelah kematian kedua orang tuanya, ia hanya ingin jatuh cinta. Ia menemukan semua hal yang diinginkannya dalam Chavalier. Pria itu berhasil membuatnya dapat menghadapi sisi kelam dalam dirinya dan berjuang unt...