Mediterranean: Valetta-Palma de Mallorca Cruise, Sicily.
"Ladies and Gentleman. I want to make a toast." Lorenzo Fazio Rossi mengangkat gelas champagne miliknya, diikuti oleh semua orang yang tamu undangan yang berada di cruise malam itu. "Untuk kesuksesan International Conference on Advance in Business Management and Information Technology tahun ini. Untuk semua pihak yang terlibat dalam acara ini. This is for all of us."
"Cheers!" Kemudian terdengar suara dentingan gelas dan semua orang bersulang untuk kesuksesan mereka malam ini.
Malam ini, Chavalier memasuki ruangan dimana acara penutupan ICABMIT diadakan. Ia terlihat sangat tampan mengenakan tuksedo Kiton berwarna biru gelap dengan kemeja Brioni berwarna putih. Sangat tampan. Semua orang—khususnya wanita, menatap Chavalier ketika ia memasuki ruangan.
"Is that Chavalier Orlando?"
"God knows, he is so hot! Tuhan sangat baik pastinya ketika menciptakan pria seperti Chavalier Orlando."
"Miranda is lucky to have him."
"She is."
"Signor Orlando, terima kasih sudah datang. Saya kira anda akan kembali ke Roma segera setelah acara kemarin berakhir." Rossi menyambutnya ketika mereka bertemu.
Chavalier kemudian mengambil champagne yang diberikan pelayan kepadanya. "Saya tidak akan melewatkannya, Signor Rossi. Ada yang harus saya bereskan sebelum saya kembali."
Rossi tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Chavalier Orlando. Ia kemudian tersenyum dan bermaksud untuk mengalihkan pembicaraan mereka. "Selamat atas pernikahan anda, Signor Orlando. Saya telah mendengar kabar yang diwakilkan oleh keluarga anda kalau anda akan menikah minggu depan. Anda dengan Signorina Hudson juga akan menyambut kelahiran anak pertama anda. Selamat sekali lagi, Signor Orlando."
"I won't let that happen, Signor Rossi." Kata Chavalier dengan tenang, sebelum akhirnya ia meminum champagne dengan senyuman di wajahnya.
Mata Chavalier melihat sekelilingnya, ia menemukan apa yang dicarinya. Matanya bertemu dengan mata aquamarine milik wanita itu. Béatrice mengenakan gaun Dior berwarna hitam yang memperlihatkan punggung indahnya. Mata mereka bertemu, namun detik kemudian Béatrice mengalihkan pandangannya dan berjalan menjauh.
"Saya permisi." Chavalier berkata dan meninggalkan Rossi untuk mengejarnya.
"Signore. Can we talk for a moment?"
Baru saja Chavalier berjalan beberapa langkah, dua orang datang menghampirinya dengan membawa kamera dan perekam suara. Di belakang wartawan tersebut, berdiri asistennya. Dion menggelengkan kepalanya, ia mengerti apa yang ada di dalam pikiran Chavalier. "Signore, mereka adalah wartawan dari majalah The Roman Forum, Italia. Miss Karina Geanna ingin meminta waktu anda untuk bisa diwawancarai."
Karina Geanna berkata, "Signor Orlando, bisa saya meminta waktu anda sebentar. Saya ingin mewawancara anda untuk beberapa hal."
Chavalier kemudian mengangguk. "I only have a few minutes. Let's make it quick."
"Certo, Signore."(1) Balas Karina. Ia kemudian memberi aba-aba kepada temannya untuk merekam wawancara itu.
"Terima kasih atas kesempatan yang anda berikan, Signore. Namun, kembalinya anda ke Italia sangat membuat terkejut berbagai pihak. Banyak orang yang berpikir anda tidak akan ikut serta di dalam ICABMIT tahun ini. But now, you're here. Kalau begitu, apa yang membuat anda memutuskan untuk kembali?" Tanya Karina.
"My father, Daniel Orlando menginginkan saya untuk kembali." Pria itu menjawab. "Beliau menganggap ICABMIT merupakan kesempatan yang baik untuk saya bisa kembali membawa nama baik Cambiocasa di seluruh dunia, khususnya Eropa. Saya tidak memiliki pilihan lain selain kembali ke Italia dan melakukannya."
Karina mengangguk. "Fair enough." Kata Karina kepadanya.
"Congratulation on your wedding, Sir. Pernikahan anda dengan Miranda Hudson menjadi perbincangan hangat di seluruh Italia sejak berita ini diterbitkan. Ada yang bisa anda saya sampaikan mengenai hal ini?"
Chavalier tersenyum dan tidak menunjukkan reaksi apapun. Pertanyaan itu tidak mengganggunya. Tidak, ketika semua orang membicarakan hal itu ribuan kali sejak berita itu diterbitkan oleh ibunya, Vienna Orlando dan Miranda sendiri. "Tidak ada yang bisa saya katakan mengenai hal itu, Miss Geanna." Jawab Chavalier dengan penuh ketenangan. Ketenangan pria itu membuat Karina sangat kagum. Ketampanan pria itu apalagi. His charisma, I think that is the exact reason why every woman out there will go crazy with everything about this man, pikir Karina.
"Semua orang sudah mengetahui berita ini, tetapi kehidupan pribadi saya bukan untuk konsumsi publik. Kehidupan pernikahan saya juga salah satu diantaranya." Lanjutnya.
"Tapi saya yakin semua orang ingin mengetahuinya, Signor Orlando." Karina berusaha mencari tahu lebih jauh. Karena intuisi jurnalisnya tidak mungkin salah. Ada sesuatu tentang pria ini yang membingungkan Karina. "Kenapa baru sekarang anda kembali? Setelah 6 bulan anda menghilang dari Italia. Anda memilih untuk kembali pada saat ini dan menikah di saat ini juga. Hubungan anda dengan Signorina Hudson tidak terdengar lagi bahkan di tengah kabar kehamilan tunangan anda. Hingga tiba-tiba anda mengumumkan pernikahan. Kenapa anda terlihat sangat terburu-buru dalam melakukan semuanya?"
"Saya juga tidak mengetahui hal itu dengan pasti." Chavalier menjawab dengan jujur. "Maybe it supposed to happen this way. Who knows? Dove mi porterà questa storia."(2)
(1): Tentu saja, Tuan
(2): Ke mana kisah ini akan membawaku
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)
RomanceBéatrice hanya menginginkan satu hal setelah kematian kedua orang tuanya, ia hanya ingin jatuh cinta. Ia menemukan semua hal yang diinginkannya dalam Chavalier. Pria itu berhasil membuatnya dapat menghadapi sisi kelam dalam dirinya dan berjuang unt...