"Aku baru menyadari, Val. Aku tidak pernah mencintaimu."
Apa yang dikatakan oleh Béatrice seperti menghantam dirinya dengan sangat keras. Ia tak lagi bisa merasakan apapun selain rasa sakit di dalam dirinya. "Kau berbohong, Bee. Aku tahu kau berbohong." Chavalier mengatakan hal itu entah untuk meyakinkan Béatrice bahwa wanita itu berbohong atau berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini semua adalah kesalahan..
"You love me." Chavalier mendekatkan tubuhnya dan menyentuh wajah wanita itu. "Kau mencintaiku, Bee. Aku tidak mungkin salah mengenai hal itu."
Kemudian bibir Chavalier menutup bibir Béatrice. Ia berusaha mati-matian untuk menyangkal apa yang Béatrice katakan. Mungkin dengan mencium Béatrice wanita itu akan sadar jika yang diinginkannya adalah Chavalier. Wanita itu akan sadar jika ia mencintai Chavalier sebesar pria itu mencintainya, pikir Chavalier.
Tapi apa yang didapati oleh Chavalier adalah kebalikannya.
Béatrice tidak membalas ciuman itu dan melepaskannya. Wanita itu menatapnya dengan tatapan yang tidak dikenalinya. "Don't be pathetic. I said that I don't love you."
Tangan Chavalier terjatuh ke sisi tubuhnya. Ia kehilangan tenaga untuk menyentuh wanita itu kembali. "Kita akhiri disini saja, Val. Menghentikan hubungan ini sebelum ini menjadi semakin menyakitkan bagi kita." Béatrice kembali berkata.
Ini memang sudah menyakitkan, Bee. Kau yang membuatnya seperti ini.
"Ini yang terbaik bagi kita." Aku tidak ingin, kata Chavalier.
"Aku kira kau mencintaiku." Hanya itu kata-kata yang berhasil keluar dari bibir Chavalier. Béatrice tersenyum kecil. "Iya, aku kira juga begitu. Tapi sepertinya aku salah. Dan kau juga sama seperti aku. Salah mengira bahwa kita saling mencintai."
Chavalier memaksakan sebuah senyum miring di wajahnya. "Kalau begitu kenapa kau baru menyadarinya? Kemana perginya wanita yang mengatakan Let's do this together. Aku menginginkan wanita itu kembali. Wanita yang aku cintai." Balas Chavalier.
"Wanita itu." Béatrice menghentikan perkataannya sebelum kembali melanjutkan. "Wanita itu sudah tidak ada. Pergi. Kau takkan bisa menemukannya lagi. Karena ia hanya tercipta dari sebuah kesalahan."
"Kesalahan? Jadi, mencintaiku adalah sebuah kesalahan?"
"Iya." Jawab Béatrice dengan ringan. Chavalier berpikir mungkin wanita itu tidak tahu bahwa ucapannya sangat menyakitkan bagi Chavalier. "Aku tidak lagi menginginkan semua ini Chavalier. Kau bilang bahwa kali ini kau ingin mengubah sejarah dari tempat ini bukan? Tapi sayang. Kali ini, hasilnya tetap sama. Ini adalah bagaimana kisah kita berakhir."
Ketika Béatrice baru saja akan meninggalkan Chavalier, pria itu menahannya. "Aku juga berkata bahwa aku akan mengubahnya. Aku benar-benar akan mengubahnya."
Béatrice mengepalkan tangannya dan mendesah. "Kau ingin aku bagaimana lagi, Val? Aku sudah bilang kalau aku tidak mencintaimu."
"Lepaskan dia, Val." Seseorang datang dan melepaskan tangan Chavalier pada Béatrice. "She's right. She doesn't love you." Chavalier menatap pada orang yang baru saja mengatakan hal itu padanya. "Pryce?" Tanyanya.
Perasaan marah tiba-tiba memuncah melihat Pryce ada disini. Terlebih lagi, sekarang tangan bajingan Pryce memegang tangan Béatrice. "Persetan, Pryce! Lepaskan tangannya!" Ujar Chavalier dengan marah. Tapi alih-alih melepaskan, justru Pryce menarik tangan Béatrice dan menariknya untuk lebih mendekat padanya. "Kau yang harus melepaskannya sekarang, Val. She's off-limit for you."
"Apa hakmu untuk mengatakan hal itu, hah?!"
"Apa ia tidak mengatakannya padamu?" Pryce bertanya balik. Ia kemudian tersenyum penuh kemenangan. "Dia bersamaku sekarang. Béatrice mencintaiku."
Chavalier tidak mempercayai omong kosong yang dikatakan oleh Pryce. Ia menertawakan omong kosong itu. "Bullshit. Kau pikir aku akan mempercayai omong kosongmu begitu saja? Pergilah sebelum aku menghajarmu habis-habisan."
Diluar dugaan, Pryce melakukan hal yang tidak Chavalier pikir akan ia lakukan. Pryce menarik tubuh Béatrice. Ia menutup bibir wanita itu dengan bibirnya. Hal paling bajingan yang pernah dilihat oleh Chavalier. Ia baru saja akan menarik Pryce dan menghajarnya habis-habisan ketika ia melihat hal yang menjatuhkan dunianya.
Béatrice membalas ciuman Pryce. Wanita itu membalas ciuman Pryce, bukan ciuman Chavalier.
Sekali lagi, Chavalier kehilangan kekuatan yang dimilikinya. Ia merasa telah kehilangan segalanya, dunianya. Di depan matanya sendiri.
Ketika Béatrice menyudahi ciuman mereka, Pryce tersenyum. Ia kemudian berbalik pada Chavalier. "Sudah ku bilang. Ia tidak mencintaimu, ia mencintaiku. Jika kau ingin bukti, maka aku telah memberikan satu untukmu. Ini adalah buktinya." Kata Pryce.
Senyuman di wajah Pryce menghilang ketika Chavalier memukul wajahnya dengan keras hingga ia tersungkur ke tanah. Chavalier kemudian menunduk dan meninju wajah Pryce berkali-kali. Pryce juga ikut memukul balik wajah Chavalier sehingga keduanya babak belur. Béatrice menarik tubuh Chavalier dan menjauhkannya dari Pryce.
"Brengsek!" Umpat Chavalier.
Béatrice kemudian membantu Pryce berdiri. Pryce menyentuh sudut bibirnya, melihat ada darah di jarinya akibat pukulan Chavalier. "Jauhi Béatrice mulai dari sekarang. She's not yours to begin with."
Air mata Chavalier keluar dan membasahi sudut bibirnya yang juga terluka. "Bee, katakan kalau semuanya tidak benar." Pinta Chavalier.
Wanita itu tersenyum lemah. "Aku sudah berkata padamu sebelumnya. Kita sebaiknya mengakhiri semua ini sebelum kita semakin menyakiti satu sama lain." Balas Béatrice.
Hal yang semakin menyakitkan Chavalier adalah wanita yang ia cintai berjalan menjauh darinya bersama dengan orang yang dibencinya. Wanita itu meninggalkannya tanpa sedikitpun berbalik sekeras apapun usaha Chavalier untuk memanggilnya kembali. Béatrice tidak menoleh sedikitpun.
Ia ingin berkata pada dirinya sendiri untuk tetap berada disini dan menunggu wanita itu kembali. Pikirnya, Béatrice pasti akan kembali. Ia hanya harus menunggu sedikit lebih lama. Tapi hatinya menyerah.
Tahu apa yang dikatakan hatinya?
Bahwa dirinya adalah pecundang. Ia berusaha untuk mengubah sejarah. Ia berusaha untuk mengubah akhir cerita ini. Nyatanya, tempat ia memulai memang menjadi tempat ia untuk mengakhiri. Akhir kisah ini tidak seperti yang ada di benaknya. Chavalier tidak sanggup untuk menjadikan semua ini tepat seperti apa yang diinginkannya.
Akhir dari cerita ini, mereka tetap meninggalkan satu sama lain.
Tidak ada yang berubah, sekeras apapun ia berusaha untuk mengubahnya.
Besok mau update lagi ga? Kalo mau, jangan lupa vomment yaa. Kalo besok vote sampe 20, aku update. Bye guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)
RomanceBéatrice hanya menginginkan satu hal setelah kematian kedua orang tuanya, ia hanya ingin jatuh cinta. Ia menemukan semua hal yang diinginkannya dalam Chavalier. Pria itu berhasil membuatnya dapat menghadapi sisi kelam dalam dirinya dan berjuang unt...