Karena Sahabat Adalah Pilihan Tuhan

2.1K 91 0
                                    

"Kita adalah sahabat pilihan Tuhan yang sengaja dipertemukan dalam suatu keadaan yang sama"

* * *

Pagi yang cerah secerah hati seorang ibu atas kembalinya seorang anak yang telah lama meninggalkan rumah. Rumah kecil yang selalu dipenuhi oleh kebahagian dan harapan. Kicauan burung-burung kecil yang berirama menemaninya menyiapkan sarapan untuk ketiganya. Rasa lelah tentu menghampiri perjalanan mereka yang cukup jauh. Disediakannya makanan khas Sumbawa yang merupakan makanan kesukaan Reandra. Kedua sahabatnya juga sangat menyukai masakan itu. Bagaimana tidak, setiap mereka bersama Reandra. Mereka selalu dibuatkan masakan khas Sumbawa.

Cerahnya mentari pagi ini, membangunkan ketiganya. Reandra kemudian membuka jendela, udara segar alami pedesaan dinikmatinya. Terasa berbeda dengan udara perkotaan yang sarat dengan asap kendaraan juga pepohonan yang sudah jarang dijumpai. Liburan ini memberikan pengalaman yang luar biasa bagi Heldy juga Jay. Mereka memejamkan mata seraya berbisik mengucap syukur kepada sang pencipta atas karunia-Nya yang masih dilimpahkan hingga bisa menikmati pagi yang penuh semangat.

"Sarapan sudah siap Ndra," panggilnya ramah seorang ibu.

"Iya Ma."

Bergegas ketiganya membuka mata dan menuju meja makan. Heldy maupun Jay tidak merasa asing dengan Ibu maupun adiknya. Meskipun ini adalah pertemuan pertama mereka, namun keduanya sudah terlalu sering berbicara lewat telepon. Lisa sudah mengganggap keduanya seperti anak sendiri sama seperti Reandra.

"Masakannya gak jauh beda sama buatan Reandra bu, sama-sama enak," ucap Heldy sambil mencicipi masakan yang telah tersaji dihadapan mereka.

"Iya donk, siapa dulu mamanya," jawab Reandra penuh percaya diri dengan sorotan menatap mamanya dan tersenyum. Mereka secara serempak menertawakan sikap Reandra yang terlihat kekanak-kanakan.

"Ma, nanti siang kami akan ke Pulau Kenawa. Heldy sama Jay ingin berlibur kesana," tambahnya saat semua tawa telah usai.

"Iya. Kalian memang harus kesana. Gak lazim jika berkunjung ke Sumbawa Barat tapi tidak mengunjungi Pulau Kenawa," jelas Lisa sambil menuangkan minum.

"Lin, Kamu mau ikut bareng kita?" tanya Reandra.

"Gak kak, masih ada pekerjaan di koperasi," jawabnya dengan senyum ramah.

"Oke deh," jawabnya.

Selain tersaji banyak makanan khas Sumbawa di atas meja makan. Ada hal lain lagi yang lebih menarik yang mereka bicarakan. Heldy mulai membicarakan Aulia yang menjadi temen dekat Reandra. Lisa hanya tersenyum mendengar cerita Heldy. Putranya ternyata sudah dewasa, sudah memahami apa itu rasa suka.

"Kenalin donk kak, kok gak di ajak kesini, cantik gak kak?, pasti pintar kayak kak Andra?, berhijab gak kak?"

Pertanyaan bertubi-tubi yang Ulin lemparkan ke hadapannya semakin membuatnya bungkam, terdiam dalam pikiran yang melayang kemana-mana. Mungkin sampai Berlin. Pikirannya kini terselimuti bayang-bayang Aulia, terutama senyum indah yang selalu ia sukai. Belum sempat ia menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Heldy kemudian menjawabnya dengan cepat dan menjelaskannya dari A hingga Z.

"Iya iyalah cantik, manis, berhijab dan sangat pintar di kampus. Saking pintarnya lulus dengan nilai sempurna. Satu-satunya mahasiswa dalam sejarah kampus. Oiya Ndra, lupa, kenapa gak kita ajak ya," lanjutnya.

"Wow, keren kak Heldy. Pengen ketemu deh jadinya," ujar Ulin.

"Dia berangkat ke Berlin kemarin. Dia menerima beasiswa s2 ke Jerman," jawab Reandra lirih.

"Oh iya. Kamu sempat temuin dia di Bandara?" tanya Heldy dengan tangan menopang dagunya.

Reandra menggeleng dengan tatapan lirih. Kemudian ia meneguk air putih dihadapannya. Kemudian ketiganya bangkit menuju ruang teras. Nampaknya pagi masih begitu indah untuk dinikmati. Udara pedesaan memang sangat berbeda dengan kota. Pemandangan bunga-bunga indah dan pepohonan hijau memanjakan mata mereka. Mentari yang masih terlihat manis dengan warna khasnya. Mereka pun melanjutkan obrolan ringan tentang kota Sumbawa, pantainya, wisatanya hingga cemilan khas kota Sumbawa.

Cinta diujung Istikharah [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang