"Kamu tidak mendengarkan ajakan saya?"
"Eh..iy..iy..iya om" gugupnya yang masih diam di tempatnya.
Aduh kok rere jadi dag dig dug derrr ya? Aduh macem mane ni? Batin rere.
"Astagfirulloh" menghela napas pelan
"kenapa masih diam disitu?" Tanya rayhan yang sudah duduk di tempat.
"Ha?? Ehh... i..iyaa om" gagapnya lalu berjalan menuju meja no. 1
Keduanya saling diam menunduk tanpa ada yang membuka keheningan.
Keduanya juga merasa dunia itu sepi."OmDo kok diam sih?" Gerutu pelan rere yang masih didengar oleh rayhan
"OmDo? " kedua alisnya yang saling bertautan
"Eh..?"takut Rere yang mengigit bibir bawahnya yang masih setia menunduk.
"Saya disini masih bisa mendengar ucapanmu RENATA" kalimat yang ditekankan oleh rayhan
"Jadi maksud kamu OmDo itu apa? Omong Doang?? Saya kan gak pernah janji janji palsu dan yang pasti kan saya masih ketemu kamu beberapa kali" sambungnya
"Hehehe bukan OmDo itu kok pak, maksud rere Om Dosen kan OmDo ya kan pak ya kan pak" godanya yang masih menunduk
"Saya itu bukan om om yang sudah tua saya ini masih muda" muka rayhan merah karena si bocah rere sudah mengatainya om om. Rere mendongak beberapa detik lalu menundukkan kepalanya seperti sedia kala.
"om mukanya kok merah gitu jangan baper sama rere" yang memperlihatkan deretan gigi putihnya.
Astagfirulloh batin rayhan
"Permisi rere ini makanannya tadi dan ini untuk mas nya" ucap sang waiters yang tak lain adalah mbak aisyah.
"Iya mbak aisyah terima kasih" ucapan rere
"Iya sama sam_"
"Mbak kenal sama rere?" Potong rayhan
"ya kenal lah mas, mas ini gimana sih?, masak gak kenal sama mbak rere ini kan _" cerocos mbak aisyah
Rere langsung memberi isyarat kepada mbak aisyah untuk tidak melanjutkan omngannya."Kan apa?" Sahut rayhan cepat.
"Kan... kan... kan...eee" pikir mbak aisyah yang agak lemotttssszz
"Kok mbak jadi mikir sih" kesal rayhan
" kan rere disini pelanggan setia jadi rere kenal sama waiters disini ya kan mbak aisyah" muka melas rere agar mbak aisyah mengiyakan dan agar rayhan tidak curiga
"Eh..iy..iyaa mas betul yang dikatakan rere, rere itu pelanggan setia kami disini" alibi mbak aisyah
Rayhan ber oh ria
"Ya sudah saya permisi assalamualaikum" salam mbak aisyah dan bergegas pergi
"Waalaikumsalam" kompaknya
"Silakan om dimakan" kata rere
"Saya.bilang.sekali.lagi.jangan.panggil.saya.om dan.saya.setua.itu" kalimat yang setiap kata ditekankannya.
"Terus rere panggilnya pak? Mas? Bang? Atau kakak??" Pikir rere
"Panggil rayhan aja" jawabnya
"Iya om..ehhh..ee rayhan aja"cengegesnya
Setelah perkataan rere diantara keduanya tidak ada yang saling membuka pertanyaan.
Keduanya merasakan jantungnya yang sedang maraton"Pak?? Eh rayhan aja?" Akhirnya rere membuka percakapan
"Hmm?"deheman rayhan tanpa melihat rere
"Rere mau pulang ya om ehh rayhan"
"Pulang aja, kenapa pake ijin saya segala?? Emang kamu siapa saya"
"Yaudah dong gak usah pake ngusir segala, dasar om om muda, permisi assalamualaikum" pamitnya yang mulai pergi dan rayhab hanya geleng geleng dari salah satu mahasiswanya yang dapat membuat hatinya maraton
"Dasar bocah" kekehan pelan rayhan yang menarik lengkungan dibibirnya.
Kok jadi dag dig dug ya astagfirulloh kenapa denganmu rayhan batinya
yeyeye
Jangan lupa vote and comentCNA
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAH CINTA ( SEGERA TERBIT)
RandomBEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENULIS Gadis syar'i yang menutupi badannya menggunakan hijab dan tingkahnya yang periang dan ceria, membuatnya memiliki banyak teman. ia adalah Renata cantika putri itu adalah nama yang diberikan kepada ked...