5. Rindu umi

28.5K 1.2K 2
                                    

Aku berada di ujung geliat
rindu yang tinggal
menunggu hari pengejawantahannya...
di dekatmu,bersamamu.
Mungkinkah menjelma nyata?

Rere pov

Setelah dari restoran aku segera ingin pulang.
Aku berdiri di pinggir jalan karena aku menunggu angkot yang akan membawaku pulang ke apartemen.

Setelah aku menunggu berhentilah angkot di depanku. Aku segera menaiki
15 menit kemudian aku melirik jam yang menempel di pergelangan tangan kiri ku.
Jam menunjukkan pukul 15:56 itu saatnya aku harus segera melakukan kewajibanku sebagai umat islam yaitu Sholat.

Karena islam mewajibkan setiap umatnya untuk menjalankan ibadah sholat.
Sholat ialah tiang agama, sholatlah amalan yang dihisab pertama di akhirat nanti
Maka dari itu aku harus dan wajib melaksankan sholat tepat waktu.

"Bang berhenti di depan masjid ya bang" perintahku untuk memberhentikan angkot di depan masjid.

"Ohh iya neng siap" sahutnya

Setelah sampai di depan masjid , angkot yang aku tumpangi berhenti.

"Terima kasih bang" kataku sambil menyodorkan selembar uang biru

"Ambil aja kembaliannya" kataku lagi

"Terima kasih banyak neng semoga Allah membalasnya" ucapnya

"Iya sama sama Amin bang" setelah ucapanku aku bergegas untuk ke masjid untuk menunaikan sholatku.

30 menit kemudian

Setelah aku selesai menunaikan sholat asar aku berjalan menuju jalanan untuk menunggu angkot. tapi tiba tiba

**********

Autor pov

Saat rere menunggu angkot, tiba tiba

BRAAAK
ada seorang ibu ibu tertabrak mobil

"astagfirulloh" pekik rere
Lantas rere menuju kerumunan.

"tolong dibawa kerumah sakit"kata bapak bapak

"Ayo bawa kerumah sakit biar " ucap rere

"Ayo mbak biar saya yang hentikan taksi" sahut bapak bapak

"Iya pak cepat ayo" ucap rere yang sedari tadi menangis karena rere tidak tega, karena dari kecelakaanlah ia kehilangan kedua orang tuanya .

Di Rumah Sakit

"Suster dokter tolong" teriak rere

"Iya mbak,mbak tunggu diluar dulu" jawab seorang suster

Setelah lama menunggu...

"Keluarga pasien?" Tanya seorang dokter yang telah keluar ruangan ICU

"I..iya saya dok?" Sahut rere

" ibu anda kekurangan darah , dan kebetulan stok darah sudah habis" jawab sang dokter dan membuat lutut rere melemas dan bergetar.

"Ka..ka..kalau bo..boleh saya tau golongan darahnya apa?" Gugupnya yang tak kuat melihat seorang ibu yang memperjuangkan antara hidup dan matinya

"AB+" ucap dokter yang diketahui namanya dokter arya

"Kebetulan golongan darah saya juga sama, biar saya aja dok mendonorkan darah saya" jawabnya yang masih menangis sesenggukan.

"ayo kita tes dulu"

"Baik dok"

Setelah rere dites apakah golongan darahnya cocok. Lantas rere mengucap syukur.
Ia bersyukur bisa membantu orang lain.

Setelah mendonorkan darah, rere menunggu diluar ruangan.
Saat dokter keluar ruangan dengan sigap rere berdiri

"Bagaimana dok keadaan ibu ?" Tanyanya kepada sang dokter

"Alhamdulilah sudah membaik" sahut dokter

"Boleh saya masuk dok?" Tanya pelan

"Owh silahkan, kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum" pamit dokter yang berlalu dari hadapan rere

"Waalaikumsalam" jawabnya yang kemudian masuk.

"Assalamualaikum"salam rere masuk keruangan yang bernuansa serba putih.

Ketika rere melihat wajah sang ibu.
Ia berfikir pernah menjumpainya sampai sampai tidak asing untukknya.

Astagfiruloh batinya

"Umi fatimah?"kagetnya
Umi fatimah adalah sahabat baik kedua orang tuannya, rere ingat betul ketika umi aisyah dan abi farhan (kedua orang tuanya) meninggal ia lah yang menenangkannya pada saat ia belum bisa mengikhlaskn kedua orng tuanya bertemu sang Kholik.

Pada saat itu

Flashback

He he he he
Maaf

Megek ya

***

HIJRAH CINTA ( SEGERA TERBIT) 	Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang