30. kecelakaan

18.9K 903 31
                                    

Pukul 09:00 WIB raka akan mengunjungi rere.  Raka akan mengunjungi tadi malam tapi ada hal yang tidak bisa ditinggalkannya akhirnya keesokan harinya.

Hari ini dimana seorang dokter muda bernama Raka akan mengunjungi sang adik kandung  ingin bertemu untuk pertama kalinya dan raka sebagai seorang kakak.
Raka berjalan amat gagah nan tegap, ia kini sudah berada di depan pintu apartemen yang kemarin bu sari katakan. Ia menimang, apakah ia siap jika bertemu sang sang adik kandung yang selama ini yang belum pernah ia ketahui, eh maksud raka sudah beberapa kali ia ketahui, tapi apakah hatinya sudah siap jika takdir tak memihaknya untuk bersama menjalin rumah tangga.

Tapi tak apalah jika ini sudah takdirnya untuk tidak bisa bersatu dengan rere. Mungkin dengan ini ia dapat mempunyai keluarga lagi, selain orang tua angkatnya. Dan mungkin ini juga saatnya ia melepaskan perasaan yang melebihi perasaan sebagai kakak beradik.

****

Ting tong.

Raka memencet bel apartmen. Pintu tertarik terbuka dari dalam.

“loh bang raka? Kok ada disini? Salah kamar ya bang” dan ternyata yang keluar dari kamar apartemen. Sang empu hanya diam tak bergeming.

“oh pasti mau ke apartemen om reyhan? Rere sih udah tau kalau om rey mempunyai apartemen , tuh apartemennya” tunjuk rere kekamar sebelah apartemen yang ia tempati.  Raka masih diam, keduanya hanya tiba-tiba raka memeluk rere sangat erat.

Rere diam membeku, apa maksud dari perlakuan raka.

“bang, ih lepas, lepas” rere berusaha melepas pelukan yang sangat erat dari raka.

“LEPAAAAAS” Teriaknya yang bergitu mengganggu gendang telinga raka.
Setelah raka melepaskan pelukannya tiba-tiba

PLAAK

Rere menampar raka. Dengan hal tersebut raka kaget bukan main.

“kenapa kamu nampar abang re?” tanya raka yang sedang memegangi pipi sebelah kanan yang menjadi sasaran rere.

“maksud raka apa peluk-peluk rere gitu? Kita bukan muhrim” murka rere terhadap raka, rere meneteskan cairan bening dari pelupuk matanya yang begitu deras.

“re bukan maksud abang gitu, dengerin penjelasan abang re” jelas raka yang tidak sama sekali digubris oleh rere. Rere yang terlanjur kecewa, lantas rere berlari keluar dari depan pintu apartemen yang ia tempati.

Hal yang sedari tadi mereka lakukan dan mereka katakan tak luput dari pandangan seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah reyhan.

Disisi lain rere terus berlari keluar dari apartemen dan raka mengejar rere yang berlari begitu cepat. Dibelakang mereka lantas reyhan juga mengejar.

“RE TUNGGU ABANG” teriak raka meneriaki rere yang berlari kearah jalan raya. Ketika rere akan menyebrang, ia tak menengok kiri kanan

“RERE AWAAAAAAASSS”Teriak raka yang sama sekali tidak digubris oleh sang pemilik nama.

“RENATAAA AWAAS” teriak reyhan yang tidak jauh dari raka. Rere tetap melanjutkan berlarinya tanpa menengok kebelakang , dan tiba-tiba,,,,

CIIIIT

BRAAK

Rere terpental beberapa meter dari tempat kecelakaannya.

“REREEEEEEEEEE” teriak raka dan reyhan.
Mereka langsung berlari bak pahlawan super.
Rere merasakan darah segar yang mengalir di kepalanya, mata indah yang selama ini selalu memancarkan kesedihan, kebahagiaan perlahan lahan tertutup.

Ya Allah jika ini sudah takdirmu hamba ikhlas semuanya maafkan rere batin rere

Rere yang sudah terkapar diatas aspal yang sedang dikerumuni oleh warga sekitar dan semuanya gelap.

BAGAIMANA NASIB RERE SELANJUTNYA?

APAKAH RERE DITAKDIRKAN UNTUK HIDUP ATAU INI ADALAH AKHIR DARI KISAH??

*SETUJUKAH JIKA INI AKHIR KISAH RERE?

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT DI PART INI ATAU DI PART SELANJUTNYA.

SELAMAT MEMBACA.
HAPPY READING

HIJRAH CINTA ( SEGERA TERBIT) 	Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang