Penglaris bangkai kecoa di warung soto & nasi rawon (malang)

17.8K 659 22
                                    

Waktu sudah menunjukkan jam setengah 3 sore ketika kami berempat tiba di pasar buku Wilis yang letaknya tak jauh dari kampus IKIP / UM Malang…..tempat ini menjadi jujukan bagi mahasiswa berkantong cekak seperti kami jika ingin membeli buku kuliah , tentu saja bukan buku berkondisi baru yang kertasnya super halus , melainkan cuma buku bekas yang kertasnya mungkin lebih cocok buat membungkus kacang.

Niken : ” fuuh… ayo cepetan guys ”

Danang : ” bentar nik tukang parkirnya mana nih ?! ”

Begitu tukang parkir datang dan memberi karcis kami segera bergegas memasuki pasar buku ini , di dalamnya penuh kios kios dengan tumpukan buku yang saling berjejeran satu sama lain , akhirnya kami berhenti di salah satunya dan mulai mencari cari buku yang kami inginkan.

Niken : ” gw mau nyari buku fotografi sama editing video nih ”

Danang : ” gw sih mau cari buku jurnalistik nik , nilai gw jelek terus bosen dimarahin dosen melulu ”

Me : ” ha..ha.. lu nya aja yang bego bro ”

Danang : ” justru karena bego itu gw beli buku vig biar pinter , lu sendiri nilai apaan yang jelek ?! ”

Me : ” gw komunikasi massa yang jelek nang ”

Danang : ” itu juga gw paling males , dosennya gak enak lagi… ntar lu abis beli gw fotokopi ya vig ?! ”

Me : ” no problemo bro”

Kini kami kembali sibuk mencari cari buku incaran kami , begitu juga dengan Steve yang sedari tadi asik mengubek ubek rak buku psikologi.

Me : ” lu susah ya pelajarannya stiv ?! ”

Steve : ” biasa aja mas , ini aku lagi nyari bukunya carl jung…. kemaren di togamas sama gramed mahal banget harganya ”

Satu jam lebih telah berlalu , setelah berkeliling di beberapa kios akhirnya kami telah mendapatkan buku buku incaran kami.

Niken : ” eh gw laper nih , kita cari makan yukz guys ”

Me : ” mau makan apaan lu nik ?! ”

Niken : ” gw pengen makan soto nih ”

Me : ” kita nyari deketan sini aja deh ”

Tak lama kemudian kami mulai beranjak meninggalkan pasar buku , dengan laju santai kami mengendarai motor mengitari jalan Simpang Wilis ini…… ada begitu banyak warung , cafe dan rumah makan yang saling berjejeran di sepanjang jalan ini , tak butuh waktu lama kami telah menemukan sebuah rumah makan yang menjual soto.

Parkiran rumah makan ini penuh sesak oleh berbagai macam kendaraan , bisa ditebak begitu masuk ke dalam kami mendapati puluhan orang yang tengah menyantap hidangannya masing masing….. instingku mengatakan rumah makan ini pasti sangat enak sekali masakannya hingga membuatnya jadi seramai ini.

Niken : ” buset juga nih rame banget , kita duduk dimana nih ?! ”

Danang : ” waduh kita lihat belakang sana aja deh ”

Saking ramainya tempat ini membuat kami semua tak mendapat meja , untung saja di bagian belakang ternyata masih tersisa 2 meja yang masih kosong , lekas saja kami duduk di sana.

Niken : ” fuuhh… mana nih pelayannya ?! ”

Danang : ” gila juga nih yang makan segini banyak , pelayannya cuma dikit nik ”

setelah 5 menit lebih kami menanti akhirnya datang juga seorang pelayan ke meja kami , dengan muka masam ia meletakkan sebuah block note tebal dan pulpen di atas meja ini…..langsung saja si Niken meraihnya.

Kumpulan Cerita Pesugihan Penglaris DaganganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang