#27 The King

448 26 19
                                    

Dengan memakai rompi khusus anti tusukan dan peluru, Luke berjalan mondar-mandir di sekeliling truk kontainer yang telah disediakan, mengamati setiap detail terkecil. Sebanyak apa pun pasukan yang telah ia siapkan, ia belum bisa tenang.

"Semuanya sudah siap, Tuan Anderson." Seorang pria dengan jubah lab menghampiri Luke.

Luke berdehem, menjaga agar rasa takutnya tak terpancar di wajah. "Baiklah, kita berangkat setengah jam lagi. Sesuai perjanjian, saya akan ikut bersama truk yang membawa...

"Hei, ini kawasan terlarang!" Teriakan dari pintu gerbang halaman lab memotong ucapan Luke.

Saat Luke menoleh ke sana, sebuah mobil sedan merah tengah melaju kencang. Dan tepat ketika mobil itu menabrak pintu pagar berteralis logam, ledakan pun terjadi. Bola api disusul asap pekat membumbung tinggi. Rangka berserta serpihan-serpihan mobil berterbangan. Luke sampai terjungkal saking kagetnya.

Deru-deru mobil lain berdatangan. Mobil terdepan—dipasangi bemper berbahan plat logam besar—menabrak pintu pagar sampai lepas. Mobil-mobil lain membuntut, ikut masuk ke halaman lab.

Dengan komando sang pemimpin, para pasukan bayaran langsung bersembunyi di balik mobil-mobil, truk, pohon, atau pilar bangunan. Para penyerang pun turun dari mobil dan ikut bersembunyi. Adu tembak tak terelakkan. Di antara desingan peluru, Luke berlari menuju salah satu mobil, bersembunyi dibaliknya bersama beberapa orang pasukan.

Beberapa detik desingan senapan menggema, deru keras datang dari udara. Luke membelalak saat angin dari baling-baling helikopter menghajar kepalanya. Melihat senapan mesin besar terarah dari pintu helikopter, ia pun membungkuk.

Hujaman-hujaman peluru berinterval luar biasa cepat menghujani lokasi persembunyian para pasukan Fringe Global. Dengan iringan jeritan mengerikan, mereka bertumbangan. Darah pun tumpah membasahi aspal tempat mereka tadi berpijak.

Sementara dua anggota pasukan yang mengapitnya terus membalas tembakan, Luke masuk ke kolong mobil. Ia pun menelungkup, menutupi telinga dengan tubuh gemetaran.

Siapa yang membocorkan info pemindahan ini? Siapa orang-orang yang melakukan serangan ini? Bagaimana bisa mereka mendapatkan akses helikopter dan senjata berat seperti itu? Suruhan subyek 16?

"Yang benar saja..." Suara hati Luke tersalurkan ke mulut tanpa ia sadari.

***

Sig berlari di belakang Val, menghampiri bumbungan asap kelabu di pintu gerbang pagar lab. Menutupi hidungnya dengan kaus, ia menembus asap itu, memasuki halaman lab.

Bau anyir darah bercampur aroma mesiu semakin kuat menyambutnya. Ia mengubah larinya menjadi langkah gontai. Dengan tubuh gemetar dan mulut menganga, ia mengamati mobil-mobil yang penuh lubang karena terpaan hujan peluru, serta tubuh-tubuh yang bergelimpangan baik dari kubu Frederik ataupun dari pasukan Fringe Global. Kemudian, pandangannya terpaku ke api besar yang mulai menjilat lab, menerpakan cahaya jingga ke genangan-genangan darah, membuatnya mengilat-ngilat.

Valeria hanya bisa menatap kekasihnya itu dengan mata sayu.

"Wah, sekarang kau tak mau mengotori tanganmu sendiri, ya?" Untuk kesekian kalinya, Arthur muncul di samping Sig, sekarang berjalan santai.

"Bukan ini maksudku 'hanya membunuh dalam keadaan tertentu', Sig." Gwen menggantikan Arthur yang lenyap. "Mereka yang mati ini tak semuanya merupakan ancaman yang harus dihabisi sesegera mungkin."

Di tempat tadi Gwen berjalan, Jeff muncul sambil menggandeng Lucy. "Wah, di bawah bulan purnama, ya? Inikah yang kau pikirkan setiap kali menikmati keindahan bulan purnama di atap apartemen kita?"

Silent Moon Illusion [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang