"bunda mau ngajar di kelas berapa?" tanya Alkena pada ibu nya. Yups! Ibu Alkena adalah seorang guru Kimia. Beliau sangat suka dengan pelajaran Kimia. Hingga ke dua anak nya, diberi nama dari salah satu nama pelajaran kimia. Yaitu, Alkana dan Alkena. Apakah kalian sudah mendengar pelajaran ini? Beliau juga masih menjadi guru baru disekolah SMA 2 Banjarmasin ini. Sebelum nya beliau, mengajar di sekolah lain.
"bunda ngajar di kelas 12 IPA 8" jawab bunda nya "tuh, Alan. Dia ganteng banget ya, Al" wanita paruh baya itu melihat Alan yang berjalan kearah mereka. Alkena menoleh, lalu tersenyum hangat.
"kemaren kamu habis di bully habis-habisan ya?" tanya Ibu Alkena tiba-tiba, Rosa.
"bunda tau dari mana?"
"kabar itu menyebar luas, jadi kami sebagai para guru tidak terima. Pas kamu terbaring di UKS, Alan datengin Renita itu" Tidak hanya Alan saja yang mendatangi Renita itu, bahkan ibunda Alkena juga ikut mendatangi cewek itu. Ibu mana yang tidak marah jika mengetahui anaknya di bully habis-habisan seperti itu. Tetapi, ibunda Alkena tetap menjaga image sebagai guru di sekolah itu.
Masalah pembullyan di sekolah memang sangatlah tidak wajar. Akibatnya bisa berpengaruh buruk bagi siswa siswi. Dan tindakan kriminal harus lebih di tegasi kembali. Staf perguruan menindak tegas insiden ini. Agar tidak terjadi kembali.
"hah?! Masa bun?"
"iya, ya udah masuk sana. Alan udah jemput tuh, bunda mau ngajar dulu"
"iya, bun"
Alkena menatap Alan yang sudah berdiri depan nya. Mata cowok itu menatap nya tajam. Kenapa? Lama-lama Alkena bisa menggorok leher Alan. Kenapa cowok itu menjadi tidak jelas. Atau Alan mempunyai, kelainan?
"kak Alan, kalo nge-liatin Alkena jangan kayak gitu dong. Kan, Alkena jadi takut" ucap Alkena menunduk. Sebenar nya, Alan ini kenapa, kadang lembut perhatian tapi saat ini, cowok itu malah menatap nya tajam.
Tanpa berkata apapun, Alan berlalu meninggalkan Alkena yang masih kebingungan dengan tingkah Alan. Lho, berarti ini Alan tidak menjemputnya? Atau mungkin Alkena saja yang terlalu percaya diri.
"kak Alan kenapa? Biasanya perhatian, lemah lembut, baik tapi kadang juga nyeremin kayak gitu. Cuek, dingin, sadis pula" gumam nya lirih.
Lalu, mata Alkena menangkap sesosok kedua sahabat Alan. Spontan aja, Alkena memanggilnya.
"kak aku boleh tanya nggak?" tanya Alkena setelah Fino dan Alvin dihadapannya. Menanyakan pada Alkena, mengapa gadis itu memanggil nya.
"lo nggak masuk kelas?" tanya Fino.
"nggak kak, aku mau tanya boleh?"
"boleh kok, seribu pertanyaan buat lo" ucap Alvin bergurau.
"kak Alan sifat nya suka berubah-ubah. Kadang lemah lembut kadang juga kasar dan cuek. Itu kenapa sih, kak?" Alkena bertanya pada kedua sahabat Alan itu. Fino dan Alvin saling pandang sejenak.
"lo nggak tau?" tanya Fino. Alkena hanya menggeleng.
"kadang juga, dia kayak nggak kenal sama aku gitu" tambah Alkena.
"Masa lo nggak, tau? Lo kan pacarnya," imbuh Fino. Alkena hanya menggeleng.
"Sama, gue juga nggak tau,” kata Fino yang kemudian tertawa lebar. Alkena hanya cemberut menatap kedua sahabat Alan itu. Pantas saja jika otak Alan terkadang rada miring karena tertular dari mereka berdua.
"Nyebelin banget si kak!" Gerutu Alkena cemberut.
"Eh lo jangan cemberut dong Al, nanti si bos marah ama kita," celetuk Alvin yang membuat Alkena tersenyum sendiri. Sedetik kemudian dia tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE GOALS (REVISI)
Teen Fiction"Jangan nangis di depan gue, gue malah nggak suka. Jangan diulang lagi ya." Nadanya melembut juga pandangannya yang melembut menatap Alkena yang menunduk dengan mati-matian menahan air mata yang hampir lolos itu. Tapi, gadis itu tampak bisa bernapas...