***
Mata elang milik Alan sedang menatap tajam objek yang di lihatnya dari bawah pohon besar didepan kantin. Cowok bertubuh atletis itu bersama dengan kedua sahabatnya. Siapa lagi jika bukan dua pengrusuh, Alvin dan Fino.
Seraya menggeram, tangan Alan terkepal, rahangnya mengeras saat mata elangnya menilik objek didepannya. Matanya menyipit. Rupanya ia telah siap menyantap objek itu.
"udah, datengin aja, Lan. Gila memang tuh, orang. Suka banget gangguin cewek orang" celetuk Alvin dengan mengecilkan volume suaranya.
"udah bos, maju aja. Srampang aja pake sendal jepit nipon" sahut Fino. Rupanya, kedua sahabat Alan juga jengkel melihat objek yang dipandangnya saat ini. Terbukti dengan cara mereka yang mempropokatori Alan.
Umpatan demi umpatan, telah keluar dari dalam hati Alan. Cowok itu benar-benar marah.
Apa sebenarnya yang terjadi?
Langkah kaki Alan yang lebar telah maju untuk memangkas jaraknya dengan objek yang telah membuatnya menggeram marah. Alvin dan Fino semakin senang jika bos mereka sudah dititik emosi.
"anjing!" seru Alan setelah tiba didepan objek itu. Lalu dengan gerakan cepat, Alan langsung menonjok pipi cowok yang telah menggoda kekasihnya, Alkena. Gadis itu malah berjingkat kaget karena serangan Alan tiba-tiba. Terkejut sekali.
"Kak Alan!" teriak Alkena panik. Alan telah menonjok cowok yang diyakini mempunyai nama Reno, dengan membabi buta.
"anjing lo! Apa maksud lo?!!" bentak Alan murka. Dan tentu saja, hal ini membuat seluruh siswa siswi SMA 2 Banjarmasin berhamburan keluar. Ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Alan Cs. Beberapa sebagian siswa bersorak riuh membuat kantin seperti pasar. Hal yang seperti ini terlihat sangat seru bagi mereka. Entahlah remaja lebih suka menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Contohnya saja seperti Alan dan Reno yang saling pukul. Kebiasaan cowok jika ada masalah, fisik lah yang di gunakan. Berbeda dengan perempuan, peluang perempuan banyak menggunakan adu mulut atau aksi jambak menjambak rambut.
Cowok itu terus menonjok pipi Reno tanpa belas kasih. Lalu, cowok itu membalas perlakuan Alan. Tentu saja, Alan dapat menangkisnya. Semua murid seantero sekolah hanya bisa tercengang melihat perilaku Alan. Pasalnya, mereka baru melihat Alan se-murka ini. Membuat mereka bergidik ngeri bercampur seru.
Alan yang terkenal dengan sifat cuek dan dinginnya, bahkan nyaris tidak pernah berbicara, mampu se-murka ini. Mampu membuat mereka bergidik ngeri. Mampu membuat suasana menjadi tegang, setegang-tegangnya.
Tak ada yang berani memisahkan perkelahian mereka! Karena, sama-sama unggul.
"apa maksud lo, nge-rendahin cewek gua?!! Cewek gua nggak se-murah cewek simpanan lo!!!" bentak Alan sembari mencengkram kedua lengan leher musuhnya. Dan ini, adalah kalimat terpanjang tanpa jeda yang pernah di ucapkan oleh seorang Alan.
"Lo masih nanya, apa maksud, gue?!!" Sahut Reno tak kalah garang dengan Alan. Cowok itu juga sama mencengkram lengan leher baju Alan, "gue mau bales dendam ke lo, Lan! Gue benci sama lo. Dari sekian banyaknya murid disini, kenapa harus lo yang jadi pusat perhatian. Lo yang sombong! Nggak pernah buat hargain temen lo sendiri. Sok sok an jadi pansos lo. Gue benci!" Lanjut Reno dengan kobaran mata api yang panas.
Alan menatap tajam Reno, "Jadi lo iri sama, gue? Karena lo nggak seterkenal, gue? Lo nggak pernah di puji sama cewek-cewek cantik di sekolah, ini? Iri bilang bos!" Sahut Alan sembari tetap mencengkram kemeja leher Reno.
Sementara dengan Alkena, gadis itu bergetar saat Alan mengatakan kalimat itu. Memang benar apa yang dikatakan oleh Alan. Dia tidak semurah itu. Reno telah menggodanya dengan sangat keterlaluan, hingga membuat Alkena hampir menangis karenanya. Tapi di kalimat terakhir, Alkena kecewa mendengar perkataan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE GOALS (REVISI)
Novela Juvenil"Jangan nangis di depan gue, gue malah nggak suka. Jangan diulang lagi ya." Nadanya melembut juga pandangannya yang melembut menatap Alkena yang menunduk dengan mati-matian menahan air mata yang hampir lolos itu. Tapi, gadis itu tampak bisa bernapas...