Part 13 SECRET

11.2K 1.2K 82
                                    


Mateo menatap Daniel Jefferson lekat. Begitu juga pria berwibawa itu, menatapnya dengan pandangan yang serius dan Mateo merasa, baru kali ini dia diperlakukan seperti itu.

"Isabela sangat berharga untuk kami. Dan kau bilang kau ingin memintanya pada kami?"

"Benar, Sir."

"Bukankah itu terlalu mendadak?"

Mateo mengangguk. Memang semuanya terlalu mendadak. Tapi tidak untuk sebuah keyakinan.

"Tidak untuk sebuah keyakinan, Sir."

Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Mateo dan Mateo menunggu sembari mengamati air muka Daniel Jefferson. Pria itu, di mata Mateo, sekali lagi, terlihat sangat tenang.

"Apa Isabela setuju dengan tindakanmu ini?"

"Dia sedikit bingung. Tapi saya akan terus meyakinkannya."

"Banyak yang dipikirkan oleh putriku itu, Mateo. Sangat banyak."

Mateo merasa ada banyak makna yang tersirat dari setiap kata-kata yang diucapkan oleh Ayah Isabela itu.

"Isabela gadis yang ceria. Dia...seperti kupu-kupu yang tidak merasa lelah menjelajah luasnya hutan di siang hari, Mateo. Tapi saat malam, semuanya akan berubah. Dia akan ada di dunianya sendiri. Kesendirian mengingatkannya akan banyak hal. Dia, seperti sungai yang tenang, namun bergolak di dasarnya."

Mateo terdiam. Berusaha keras menelaah apa sebenarnya maksud Daniel berbicara seperti itu. Dan di mata Mateo, seorang Daniel Jefferson menjadi pribadi yang sangat lain saat menceritakan putrinya itu. Matanya menjadi begitu berbinar. Seakan sebagai putrinya, Isabela adalah kebahagiaan sejatinya.

"Isabela...dia...bukan dirinya seutuhnya. Ada bagian orang lain dalam dirinya dikarenakan dia sakit sejak kecil. Jantungnya, bukan miliknya Mateo."

Mateo menghela napas.

"Dan...akan selalu menjadi kekhawatiran kami, kekasih pemilik jantung itu mengejar Isabela. Ingin memilikinya."

"Ya Tuhan..."

"Aku harus menceritakan semua ini padamu. Agar kau tahu, Isabela menjalani hidup yang tak mudah."

"Bagaimana dengan Isabela?"

"Dia gadis yang kuat. Tapi, tidak ketika pria itu adalah pria yang bisa menjadi sangat berbahaya. Kami selalu merasa khawatir."

"Apakah bisa dikatakan bahwa kalian selama ini menghadapi seorang psikopat?"

"Kami belum bisa menyimpulkan hal itu. Belum ada pergerakan serius dari pria itu, tapi berdasarkan keterangan anak buah yang aku kirim untuk mengawasi Isabela...pria itu..."

"Dad menyebar pengawal untuk mengawasiku? Sejak kapan? Kau sudah berjanji untuk tidak memberiku pengawalan."

Suara Isabela dari pintu ruang kerja membuat Daniel dan Mateo menoleh.

"Bela..."

"Kau sudah berjanji."

"Dad tahu. Tapi..."

"Tidak terjadi apa-apa padaku. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Dia tidak menghampiriku."

Daniel mengangkat tangannya pasrah saat Isabela berbalik dan melangkah menjauh.

"Aku akan bicara dengan Bela, Sir..."

"Baiklah. Sampai jumpa nanti saat makan malam Mateo. Aku harus keluar. Ada hal penting yang harus aku kerjakan."

Mateo mengikuti Daniel yang beranjak.
Tepukan tangan Daniel di bahu Mateo membuat Mateo mengangguk. Dia menatap Daniel yang keluar dari ruang kerjanya. Mateo berjalan keluar. Setelah melintasi ruang tengah, Mateo melihat Isabela berjalan semakin menjauh ke arah halaman berumput yang membentang di halaman belakang kediaman Jefferson. Sampai kemudian Mateo melihat, Isabela duduk di sebuah bangku taman yang kelihatan terpencil di halaman luas itu.

DEAR, SILENCE (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang