Part 19 ST. PETERSBURG

7.9K 1K 55
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

St Petersburg, pusat kota.

Darell Bareskovic mendengarkan dengan seksama sekali lagi uraian pria yang dia panggil ke kamar pribadinya. Dan tak butuh waktu lama ketika pria itu akhirnya mengangguk dan undur diri.

Tangan Darell menarik laci dan mengambil sesuatu dari dalamnya. Sebuah botol bening berisi obat yang diresepkan oleh dokter kepercayaannya. Darell menghembuskan napas pelan. Dia tidak tahu bahwa jantung Yelena yang berada dalam raga Isabela seringkali menjadi tidak sehat. Satu hal yang terlewat olehnya karena selama ini Isabela tak menunjukkan apapun. Dia adalah gadis yang ceria.

Darell berhemam pelan lalu mengangkat kedua kakinya ke atas meja. Dia butuh untuk berpikir matang. Berpikir sejenak akan melakukan apa ke depannya. Dia memikirkan apa yang harus me jadi prioritasnya. Kesehatan Isabela dan jantunghya adalah hal utama baginya sekarang ini. Dia akan mengabaikan segala hal untuk menjaga Isabela dan membuatnya nyaman di rumah ini. Rumah yang memang dikhususkan untuknya. Darell memutuskan menyingkirkan segala pikiran yang berkecamuk di kepalanya, juga tentang usulan detektif kepercayaannya untuk mencari tahu siapa pria yang akan menikahi Isabela. Menikahi Yelenanya.

Ingatannya itu membentuk sebuah tautan alis yang berpikir keras dan tiba-tiba saja dia menjadi gelisah karena sesuatu yang tidak dia mengerti. Pria itu berdiri dan melangkah keluar dari kamarnya. Dwyne yang sedang bersiaga di depan kamarnya, mengikuti Darell dengan tergesa.

Tanpa berbicara apapun, Darell menuju mobilnya dan memerintahkan supir menjalankan mobilnya cepat. Kenyataannya, mobil harus berjalan dengan kecepatan yang tidak maksimal karena jalanan licin tertutup salju. Di sebuah perempatan Darell melirik nanar sebuah mobil pemecah salju yang terparkir di bahu jalan. Tangan Darell terkepal sempurna. Namun deheman Dwyne yang duduk di sisi supir memecah kemarahan yang tiba-tiba menyergapnya. Darell menghela napas dan berusaha menenangkan dirinya. Kenangan itu kembali menyeruak. Tubuh Yelena yang tergolek tak bernyawa dengan kaki hancur. Mawar merah yang luruh dari tangkainya dan berserak di atas salju, berbaur dengan anyir darah segar Yelena yang membuat Darell seketika menjadi gila. Hiruk pikuk itu. Jalanan. Rumah sakit. Sebuah keputusan penting yang diambil oleh Ayah dan Ibu Yelena. Tentang jantung yang akan menghuni raga lain. Tentang perjanjiannya dengan Ayah pemilik baru jantung Yelena.

Tentang kegilaaan Darell yang menghancurkan setiap mobil pemecah salju yang ditemuinya di jalanan. Darell mengingat betapa Dwyne kala itu menjadi sedikit kerepotan mengatur ganti rugi kepada Dinas Tatakota yang berwenang atas mobil-mobil pemecah salju yang Darell hancurkan.

Darell membuang pandangannya ke samping kanan. Kilasan peristiwa yang berputar di otaknya barusan, tidak hanya sekedar masa lalu, tapi juga menjadi bunga tidurnya selama bertahun-tahun. Membuatnya gila.

Mobil berbelok.

Sebuah pemakaman yang sangat luas. Mobil semakin melambat. Dan akhirnya benar-benar berhenti di depan sebuah toko bunga yang ada di sisi kanan jalan setapak di dalam pemakaman.

DEAR, SILENCE (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang