Isabela menatap iba ke arah Darell yang menolak berdiri dari bersimpuh nya. Mata pria itu menggenang air mata. Lalu air mata itu turun begitu saja dari sudut mata Darell menciptakan denyut menyakitkan pada dada Isabela.
"Darell...jangan seperti ini...aku tidak bisa menjalani cinta karena kasihan semata."
Darell bergeming.
"Kalau begitu...mati tidaklah buruk. Aku selalu menunggu akhir dari semua ini. Bersamamu atau mati. Tidak ada di dunia ini yang membuatku berat meninggalkannya isinya. Sekalipun hartaku yang bahkan tak bisa aku hitung seluruhnya..."
"Darell. Jangan seperti ini. Selalu ada jalan untuk bangkit bukan?"
"Kaulah jalanku Isabela. Dan saat kau memutuskan untuk menutup jalan itu, maka semuanya adalah sebuah akhir untukku."
"Kau mencintai pemilik jantung ini, Darell...bukan aku."
Isabela mengusap dadanya yang kembali berdenyut. Keringat dingin yang menandakan ada sesuatu yang tidak beres dengan raganya, turun perlahan melewati pelipisnya. Isabela samar bersandar pada kerangka jendela.
"Aku mencintai Yelena. Yelena ada dalam dirimu. Aku tidak bisa melihatnya berdetak untuk pria lain."
"Lalu bagaimana denganku?"
Darell terdiam. Matanya menjelajah dan melihat duka di mata Isabela.
"Kau bisa belajar mencintaiku."
"Lalu kau? Bagaimana denganmu, Darell? Kau akan belajar mencintaiku atau kau akan mempertahankan aku karena Yelena ada dalam diriku?"
Darell terdiam.
"Aku bisa melakukan apapun Isabela."
"Adil kah untukku?"
Isabela menatap Darell tajam.
"Aku menolaknya Darell. Seseorang telah mengambil hatiku jauh sebelum kau membawaku kemari. Seseorang itu sedang mencariku di luar sana."
"Maka biarkan dia mencari. Dan saat dia menemukanmu, dia akan menyadari dia tidak bisa mengambil mu dariku. Yelena tidak akan mau."
"Kau...egois."
Darell menunduk dan menggeram. Dia beranjak dan nyalang menatap Isabela yang gemetar. Tangan Darell terulur menjangkau dagu Isabela dan mencengkeramnya kuat. Mata pria itu berubah nyalang.
"Jangan pernah menilai ku seperti itu. Kau bahkan tidak tahu arti kata itu. Aku sudah terlalu banyak mengalah pada dunia, Isabela. Kali ini, sekalipun takdir berlaku bahwa kau harus menjauh dariku, aku memastikan itu tidak akan terjadi. Yelena dan kau, adalah milikku."
"Sakit, Darell..."
Darell sektika melepaskan cengkeramannya. Perlahan dia mengusap dagu Isabela dengan raut wajah menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR, SILENCE (SUDAH TERBIT)
Romance21++ Yang belum cukup umur, silahkan kembali lagi lain waktu. Saat jantungmu adalah bukan milikmu. Dan jantung itu membawa hatimu pada kekasihnya semasa jantung itu masih berada di raga pemiliknya dulu. Saat seorang gadis harus terombang-ambing di a...