Part 36.
Author POV.
Setelah selesai berbincang dengan Rama. Akhirnya Neta bisa tersenyum ceria dan berjanji akan melangkah tanpa ragu untuk menuju kebahagiannya dengan Gilang. Dia tahu walaupun jalan masih panjang dan mungkin masih banyak rintangan yang berliku-liku tajam, tapi kali ini dia yakin dia akan menjalaninya dan melewatinya dengan Gilang. Dan tentu saja dia akan terus mendoakan semua yang terbaik untuk Rama, agar dia menemukan cinta sejatinya, dan dapat hidup bahagia.
Dia kembali ke tokonya dan kembali bekerja, melihat laporan penjualan dan memesan barang untuk kedua tokonya.
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, jam sudah menunjukkan pukul 5 dan Neta segera berberes dan pulang. Dia akan mampir dulu ke supermarket dan membeli beberapa cemilan dan minuman, dia ingin malam ini menjadi malam yang panjang untuknya dan Gilang. Karena rasanya setelah sekian lama berpisah dan melewati banyak gejolak, lalu kembali lagi tapi baru kali ini Neta merasakan ketenangan dan kedamaian hati.
Sesampainya dia di supermarket dia langsung mengambil keranjang belanjaan, awalnya hanya mengambil satu dan dua barang tapi lama-kelamaan isi Trolley Belanjanya malah semakin penuh dan penuh saja, dan ketika dia selesai dan hendak membayar dia baru sadar dengan kelakuannya yang telah memborong barang yang tidak digunakan. Memasak saja dia tidak bisa malah banyak membeli barang yang nyatanya harus dimasak dulu sebelum dimakan.
Dia melihat jam dan ternyata gara-gara keasyikan belanja waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore lewat. Dia langsung memasukkan belanjaanya ke bagasi dan menuju jalan pulang.
Dia melihat sudah ada mobil Gilang di depan rumah.
Baru saja dia memarkirkan mobilnya dan hendak turun. Gilang sudah berada di depannya.
"Katanya pulang duluan, tapi malah aku yang duluan. Kamu dari mana sih Neta, ditelepon juga enggak di angkat-angkat, bikin orang khawatir saja ?"
"Aku habis belanja."
"Belanja ? Ngapain belanja, di rumah kan banyak makanan."
"Untuk malam ini, kan mau nonton film horor." Neta menunjukkan muka isengnya. Dan Gilang langsung menghembuskan napas pasrah.
"Terus mana belanjaannya ?" Tanya Gilang.
"Di bagasi."
"Bagasi ? Memangnya belanja Banyak ya ?" Tanya Gilang sambil memasang muka bertanya-tanya.
"Enggak cuma beberapa plastik aja kok."
"Beberapa?" Gilang menatap Neta dengan curiga.
"Ya sudah, aku masuk dulu ya sayang , mau mandi, terus siap-siap mau nonton, aku mau nonton Annabelle 1, 2. Terus lanjut Conjuring 1, dan 2." Dan Neta berjalan meninggalkan Gilang sambil tertawa puas, dan Gilang hanya berdiri ketakutan dengan keringat dingin, sambil menelan salivanya berkali-kali. Bisa mati dia malam ini.
Gilang membuka bagasi Neta dan betapa terkejutnya dia melihat semua belanjaan yang terletak di dalam bagasi tersebut.
"Nih orang abis merampok makanan apa ? Kayak mau pesta saja, banyak banget, untuk stock berapa bulan ini, lagian dia makannya dikit juga ,beli banyak-banyak gini." Gilang mengoceh sepanjang jalan sampai ke dapur dan menyusun barang di dapurnya. Bahkan untuk dapurnya yang besar saja semua belanjaan itu tidak muat karena Memang isi dapur Gilang juga sudah penuh karena 2 minggu yang lalu asisten rumah tangga Gilang sudah belanja.
Neta sudah mandi dan mengganti bajunya dengan baju yang nyaman.
Dan Gilang setelah beres-beres dia juga segera mandi dan setelah selesai dia turun menghampiri Neta yang sudah duduk di depan TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu, Suamiku ! #Seri 2. [END]
RomancePerpisahan yang harus terjadi diantara dua sejoli yang baru saja menikah, pernikahan seumur jagung, dan baru tumbuh bibit-bibit cinta. Menjadi hancur berkeping-keping setelah terjadinya kesalahpahaman, yang membawa malapetaka untuk rumah tangga Gil...