Part 32.
Neta POV.
Masih teringat jelas ketika satu tahun yang lalu aku harus pergi meninggalkan Gilang sendiri di Restaurant itu. Aku tidak menyangka Rama datang ketika itu, dan aku panik harus melakukan apa, dan satu-satunya yang aku lakukan adalah pergi ke Rama dan menjelaskan apa yang terjadi. Karena Rama berhak menerima penjelasanku , apapun resiko nya, dan apapun yang akan terjadi nantinya.
Flashback 1 tahun yang lalu.
Aku berjalan ke luar dari Restaurant meninggalkan Gilang untuk menuju ke Rama, Rama terlihat marah dan kesal tapi dia menahannya. Begitulah Rama , dia tidak pernah mau mengungkapkan kekesalannya dia hanya akan menahannya.
"Maafkan aku Rama ." Seruku sambil menunduk, suara ku sangat pelan ketika itu, aku sangat bersalah dengannya, aku terlalu jahat dengannya, kenapa aku begitu menyakiti dirinya, aku tidak pantas untuk di miliki olehnya yang begitu mencintaiku.
"Masuk saja Neta, ayo kita pulang. Bereskan baju-baju mu yang ingin kau bawa saja lalu kita ke Hongkong." Lidahku kelu, pikiranku membeku. Apa yang harus aku lakukan, ke Hongkong, bukankah itu rumah keluarganya, aku akan ke sana ? Jadi aku harus meninggalkan Gilang selamanya, apakah ini akhir yang sesungguhnya, tapi kenapa hatiku berkata ini salah, aku tidak bisa melakukan ini.
Aku ragu masuk ke dalam mobil saat itu, tapi Rama membukakan pintu dan langsung menyuruhku masuk dengan paksa, air mata tidak tertahankan olehku, aku menangis ketika itu juga. Apa yang harus aku lakukan. Aku harus bicara dengan Rama, aku tidak bisa seperti ini, ini bukan lah hal yang benar, aku tahu dia begitu mencintaiku, tapi aku tidak bisa memkasakan perasaanku, tidak bisa lagi. Dan akhirnya aku memutuskan untuk berbicara padanya.
"Rama." Seru ku.
"Hm...." Jawab Rama.
"Kenapa mendadak ke Hongkong ."
"Aku ingin melamarmu, menjadikanmu istriku. Orang tuaku lagi di Hongkong kita akan bertemu mereka. Setelah pertemuan di sana, kita bisa pulang ke Semarang menemui Orang Tuamu. Lalu kita akan mengadakan pesta pernikahan di Semarang dan di Hongkong."
"Rama tapi aku...." Sebelum aku bicara lagi Rama langsung menatapku dan berkata.
"Kali ini saja Neta, cukup kali ini saja. Jangan kau sakiti aku lagi, atau kau akan melihat kematianku." Tatapan Rama kali itu sangat mengerikan, dia mengancamku dengan nyawanya, apakah ini benar ? Tidak ini salah, cinta tidak bisa dipaksakan, apalagi dengan suatu pernikahan.
Aku menelan salivaku. Aku bingung harus bagaimana ?
Setelah aku sampai di rumahku, aku mengambil baju-baju ku, Rama membantuku mengepak nya dengan cepat, dia tidak mempertanyakan apa yang aku lakukan tadi dengan Gilang di Cafe , dia hanya sibuk dengan barang-barangku dan cepat-cepat membawanya ke mobil.
"Cepatlah, kita harus berangkat siang ini juga."
"Tapi Rama, aku tidak bisa ? " Ucapku padanya.
"Kenapa ? Karena pria brengsek itu, jangan bercanda Neta, orang tua ku sudah menunggumu, apakah kau tidak kasihan dengan mereka, aku tahan terbang dari Hongkong pagi-pagi hanya karena ingin membawamu bertemu dengan orang tua ku, aku sudah membeli tiketnya, ayo kita pergi.
Kini aku terjebak dengan semuanya, tidak tahu harus berbuat apa.
Akhirnya semua terjadi , aku dan Rama, kami pergi ke Hongkong, dan langsung bertemu dengan orang tua Rama. Orang tua Rama sangat menyambutku, aku bahkan belum pernah bertemu dengan mereka , tapi mereka begitu Welcome dan Nice padaku. Tapi hatiku tetap saja tidak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu, Suamiku ! #Seri 2. [END]
RomansPerpisahan yang harus terjadi diantara dua sejoli yang baru saja menikah, pernikahan seumur jagung, dan baru tumbuh bibit-bibit cinta. Menjadi hancur berkeping-keping setelah terjadinya kesalahpahaman, yang membawa malapetaka untuk rumah tangga Gil...