Kejadian Memalukan Gilang.

12.9K 548 11
                                    

Part 38.

Neta POV .


Kemarin gara-gara aku dan Gilang ketiduran di sofa , badan kami sakit-sakit semua akhirnya kami memutuskan untuk tidak bekerja. Dan menghabiskan waktu berdua dengan tidur.

Hari ini aku akan kembali bekerja dan Gilang memutuskan permulai hari ini, kami akan pergi kerja bersama. Karena aku memutuskan untuk fokus ke tokoku yang di Mall. Sebenarnya ini juga karena paksaan Gilang, karena katanya biar bisa lebih dekat.

"Neta sudah belom, telat nih aku ada rapat." Seru Gilang dari lantai bawah yang dari tadi cuma teriak-teriak.

"Ihh..Cerewet banget sih, iya sudah nih, ya sudah ayo cepat pergi nanti kamu telat terus menyalahkan aku seharian. " Ucap ku ketika menghampirinya.

Nyatanya di antara kami tidak ada yang berubah, hanya status yang berkembang dari kekasih menjadi tunangan. Tapi kalau kelakuan Gilang tetap saja masih menyebalkan dan terkadang jutek hanya saja kalau dibandingkan dari dulu sekarang dia lebih cerewet dan suka teriak, terus malasnya lagi dia sekarang itu mudah sekali ngambek dan marah. Dan aku sendiri, ya kalian tahulah sifat ku ini yang tak kalah buruknya dari dia.

Mau jadi apa nanti kami kalau bersama lagi, tapi dari itu semua malah kami sulit untuk terpisahkan.

Lalu aku dan Gilang akhirnya berangkat kerja. Aku sendiri sedari tadi tidak berhenti mengoceh karena Memang banyak yang ingin aku ributkan dengan Gilang. Dan Gilang sendiri hanya diam, mengangguk, lalu Geleng-geleng dan diam.

"Nanti kita makan di mana ?" Tanyaku pada Gilang yang asyik menyetir ,akunya enggak diperhatikan, dasar Gilang sangat menyebalkan.

"Kalau aku enggak sempat kamu makan duluan aja ya Neta." Ucap Gilang yang masih fokus menyetir. Gitu pasti gitu kelakuannya. Giliran sudah dapat saja, aku nya di sia-sia kan, kalau tau gini mending aku tarik ulur saja kan, biar dia lebih berusaha lagi.

"Lah, kok gitu. Memang ada tugas keluar ya ?"

"Iya nanti jam 10 an, terus ada tamu sekitar jam 2 an, takutnya enggak tekejar makan siang." Jawabnya santai dengan mata yang masih tertuju ke depan.

"Yahhhhhhhhhhhhh.... Enggak bisa makan siang bareng dong." Aku jadi kecewa dan hanya diam saja, dia sibuk membujukkuaku.

"Gantinya nanti malam deh, ya Sayang, aku janji nanti malam oke." Dia tahu kalau aku sudah ngomong gitu pasti dia akan membuat suatu janji. Memang sih selama ini setiap janji yang dia bilang ke aku selalu ditepati.

"Oke deh." Seru ku singkat, padat, dan jelas.

Lalu sesampainya di Mall, Gilang mengecup bibirku, dan aku membalas ciuman Gilang, tapi bukannya berhenti malah ciuman itu semakin memanas, Gilang sudah menyusupkan lidahnya, Gilang meremas rambut belakangku dan membelai wajahku dengan lembut, sedangkan tanganku yang sedari tadi sudah mengalung di lehernya, membuat kami semakin intens melakukan ini. Aku tidak menolak , aku malah ikut terhanyut dalam permainan ini, tapi tiba-tiba akhirnya Gilang mencoba memberhentikan adegan ini, kalau tidak enggak tahu deh apa yang akan terjadi selanjutnya. Lalu dengan napas berat Gilang mencium keningku.

"Kau membuatku gila Neta, aku bisa mati muda kalau begini terus." Aku hanya tersenyum dan setelahnya kami keluar dari mobil, lalu aku langsung ke tokoku dan Gilang ke lantai atas.

Neta POV End.

Gilang POV.

Setelah sesampainya di Mall aku langsung mengecup bibir Neta, tapi kecupan itu malah menjadi ciuman panas di pagi hari, Neta Memang pandai mengalihkan pikiranku dan hanya berfokus padanya, dia menarik leherku dan mengalungkan tangannya ke leherku, lantas aku tidak diam saja dan mulai meremas rambutnya pelan dan membelai leher dan pipinya, membuat dia mengerang indah dari sela ciuman kami.

Brondong Itu, Suamiku ! #Seri 2. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang