Part 43.
NETA POV.
Hari ini adalah hari kepulangan kami ke Indonesia. Gilang juga sudah mengurus segala pekerjaannya, sisanya wakil dia dan Dina yang akan mengurus, mereka hanya tinggal melaporkan saja.
Dan pekerjaan aku sendiri aku titipkan oleh karyawanku yang sudah aku percaya, aku tidak jadi mencari pegawai baru untuk mengisi kekosonganku.
Sesampainya kami ke Indonesia kami langsung ke Jakarta ke rumah Adikku, dan akan menjenguk Nenekku.
Adikku di sini memiliki rumah, karena pekerjaan dan tunangannya rumahnya di Jakarta, jadi kemungkinan besar dia akan menetap di Jakarta. Karena itu dia memutuskan untuk membeli rumah di Jakarta.
"Andri ini aku, buka pintunya." Seru ku sambil menggedor-gedor pintunya, tidak lama kemudian Andri datang.
"Kak, kau sudah sampai. Senang rasanya bertemu denganmu." Lalu Andri memelukku erat, ahh...Adik tersayang ku yang nakal.
"Aku juga sangat senang bertemu denganmu Brother. Aku sangat rindu."
Setelah aku melepaskan pelukanku, pandangan Andri berpindah ke Gilang. Aku menatap mereka berdua yang saling bertatapan. Aku bingung apa yang akan terjadi di antara mereka.
"Hai Bro, apa kabar ? Aku merindukanmu juga." Seru Andri, lalu Andri memeluk kasar Gilang dan membuat Gilang meringis karena dia tidak nyaman dipeluk lelaki.
"Maaf karena sudah bersikap menyebalkan selama ini, aku hanya marah bro melihat Kakakku berubah jadi Zombie karena ulahmu, ya waluapun aku tahu semuanya tidak 100 % karena ulahmu, Kakakku juga banyak salahnya." Seru Andri.
"Sudah-sudah hentikan Nostalgia ini, kalian seperti Homo. Ayo kita masuk, aku lapar dan haus nih."
Lalu aku berjalan masuk dan mereka masih berbincang-bincang ria di depan sana.
"Oh,, hai ! Bukankah kau Jasmine tunangan Adikku, aku melihatmu di fotonya yang dia kirim."
Ternyata di dapur ada sosok wanita cantik yang sedang menyiapkan makanan, dan juga minuman untuk kami. Dia tersenyum cantik kepadaku dan aku datang menghampirinya.
"Hai,,,ya aku Jasmine, kau pasti Kak Neta kan, Kakak nya Andri, senang akhirnya bisa bertemu denganmu." Seru Jasmine.
"Ya aku Kakaknya Andri, bagaimana dengan Andri apakah dia nakal."
"Tidak terlalu, aku bisa mengurusnya."
"Oh,,Thanks God, akhirnya ada juga yang bisa mengaturnya, dia sungguh sulit dikendalikan." Lalu kami tertawa bersama.
"Hai, Baby, cukup menghina calon suamimu ini oke." Ternyata Andri dan Gilang berada di belakang kami sedari tadi. Lalu kami saling bercanda dan asyik tertawa bersama.
Rasa ini sangat bahagia, tidak ada yang bisa menukarnya. Sudah lama tidak bersanda gurau dengan Keluargaku seperti ini.
"Andri, di mana Mama dan Papa ?"
"Lusa mereka ke sini Kak, mereka lagi mengurus sesuatu di Semarang."
"Aku ingin menemui Nenek, Andri."
"Ini sudah malam Kak, jam besuk juga sudah lewat. Besok siang kita ke sana ya, soalnya pagi Nenek harus cuci darah."
"Cuci darah ? Harus sampai sejauh itu ya , Memang nya Nenek sakit apa Andri ?"
"Nenek terkena Gagal Ginjal Kak." Sontak hal itu membuatku terduduk lesu dan menangis, haruskah Nenekku mengalami hal yang menyakitkan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu, Suamiku ! #Seri 2. [END]
RomancePerpisahan yang harus terjadi diantara dua sejoli yang baru saja menikah, pernikahan seumur jagung, dan baru tumbuh bibit-bibit cinta. Menjadi hancur berkeping-keping setelah terjadinya kesalahpahaman, yang membawa malapetaka untuk rumah tangga Gil...