KONFLIK BESAR !

10.9K 494 9
                                    

Part 40.

Author POV.

Perlu kepala dingin, pikiran tenang, hati yang damai. Agar masalah dapat diselesaikan, agar hubungan dapat dipertahankan.


"Gilang ? Kak ,itu Gilang kan ? Lo balik lagi sama Gilang ? "

"Siapa Neta ? Andri ya ?" Tanya Gilang.

"Gilang , Kamu kenapa masuk ?" Neta langsung mematikan Video Andri, padahal Andri masih bicara.

"Aku mau ajak kamu makan , tadi katanya mau makan."

"Ya ampun Gilang, kenapa enggak ketuk dulu?"

"Biasanya juga enggak pernah ketuk kan, kamu juga katanya mau makan tapi lama turunnya ya aku masuk lah."

"Duh, bagaimana nih Andri tau kan jadinya?"

"Ya sudah lah kan lebih bagus, lagipula memangnya kamu mau sembunyiin aku apa ? Hubungan kita serius Neta, untuk kamu kamu menyembunyikan tentang aku sama keluarga kamu ?"

"Apanya yang bagus coba ? Semua itu butuh perencanaan Gilang, jangan asal mendadak dan tidak jelas seperti ini ."

"Jadi bagi kamu hubungan kita enggak jelas."

"Bukan itu maksud aku, tapi kan kamu tahu sendiri kita punya masa lalu, dan semuanya harus di omongi secara pelan-pelan. Lagipula hubungan masa lalu kita tidak bagus, lalu kamu pikir nantinya bagaimana reaksi Keluarga kita kalau tahu kita sekarang balik lagi, bukan sekedar balik pacaran lagi, tapi kita bahkan sudah bertunangan."

"Nah, Memang nya salah, kan kita saling cinta ?"

"Cinta, cinta enggak cukup buat semuanya berjalan sesuai yang kamu kehendaki Gilang, semua butuh proses. Dan kamu lihat situasi kita sekarang pasti Andri pikirnya kita tinggal serumah ?"

"Terus mau diapakan lagi, kan nyatanya kita Memang tinggal serumah. Masak mau ditutup-tutupi sih."

"Enggak semudah itu kali Gilang, kan harus diomongkan dulu Baik-baik. Kok kamu gitu banget sih tingkahnya kayak Anak Kecil, lagipula mana ada orang tua yang mau anaknya Kumpul Kebo seperti ini."

"Apanya yang kayak Anak Kecil sih Neta, kan aku ngomong seadannya. Ya kalau Memang kekhawatiran kamu tentang mereka ya aku mengerti kok, tapi kan ini kita yang jalani, sekarang kalau memang gini mending kita omongkan sama mereka, sebelum mereka berpikir yang Aneh-aneh. Kita bilang apa adanya, kalau kita balikan, dan aku juga sudah melamar kamu, dan kita akan menikah sebentar lagi."

"Nikah ? Sebentar lagi ? Enggak, enggak secepat itu. " Seru Neta dengan tegas.

Sontak Gilang terpancing emosinya, selama ini Gilang selalu tenang kalau marah pasti ditahan dan ujung-ujungnya melupakan, tapi Entah kenapa omongan ini membuat Gilang emosi.

"Lah, kamu enggak mau nikah sama aku, tapi kan kamu sudah menerima Lamaran aku Neta ?" Tanya Gilang Serius.

"Bukannya enggak Mau kok Gilang, Aku mau, tapi kan enggak secepat ini juga. Memang kapan kamu mau kita menikah?" Tanya Neta.

"Ya, secepatnya lah, untuk apa juga lama-lama Neta , kalau bisa akhir tahun ini aku mau akhir tahun ini ." Seru Gilang.

"Apa, gila ya kamu, Akhir tahun kan kurang lebih 2 bulan lagi. Kita baru balikan Gilang, bahkan untuk tunangan saja kita masih terlalu cepat bertindak, dan sekarang mau mengurusi pernikahan dalam waktu 2 bulan, Orang Tua kita saja belum tau Gilang. kamu jangan egois deh Gilang. Aku enggak mau seperti dulu, semua serba buru-buru akhirnya hancur." Neta sudah berdiri dari Spring Badnya dan berdiri tegak di depan Gilang dengan berkecak pinggang.

Brondong Itu, Suamiku ! #Seri 2. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang