Setelah Kepergian Neta ! Lagi.?

13.7K 555 17
                                    

Part 31.

Gilang POV.

Setahun Kemudian.

Setelah kepergian Neta lagi, yang kesekian kalinya dalam hiudpku, aku terus dan terus meratapi nasibku, terkadang aku berpikir keras apa tujuanku dalam hidup ini, kesuksesan, kejayaan, kekuasaan, semua bisa aku dapatkan. Tapi kenapa hatiku kosong, hampa, dan tidak berdaya. Hidupku hanya terus dan terus mendambanya.

Setiap hari selama setahun belakangan ini aku selalu menyibukkan diriku dengan usahaku, kini Mall ku sudah tambah besar bahkan aku sedang membangun gudang sendiri dan membangun perusahaan sendiri untuk memproduksi barang untuk dijual di Mallku. Nyatanya kesibukkan ini tidak melepaskanku dari rasa rinduku yang teramat dalam untuk Neta.

Setiap malam setelah pulang yang aku ingat dan pikirkan hanyalah dia, banyak orang yang peduli denganku dan mengenalkan aku dengan beberapa wanita, ada yang cantik, pintar, kaya raya, semua baik, hanya saja aku yang tidak cukup baik untuk mereka karena hatiku seutuhnya hanya untuk Arneta Clarista Pramodjo.

Sudah satu tahun lamanya Neta meninggalkanku, setelah kejadian hari itu. Dan Neta belum kembali padaku, bahkan tanda tandanya saja tidak ada. Bukannya aku tidak berniat untuk mengejarnya ataupun mencarinya, hanya saja aku terlalu yakin dengan takdir yang akan mempersatukan kami. Tapi nyatanya, setiap bertambahnya hari keyakinan itu pun malah terus bertambah kurang. Ada rasa menyesal , kenapa aku membiarkannya pergi paa hari itu, andai saja aku melarangnya, andai saja aku langsung mengejarnya dan memohon agar dia mau tinggal dan memilihku, andai saja.

Tapi semua kini sudah terjadi, dia menghilang bgeitu saja tanpa jejak seperti dulu lagi, jujur di dalam hatiku paling dalam aku masih sangat mengharapkannya, tapi semakin bertambahnya hari harapan itu semakin memudar, terlintas di benakku, apakah dia sudah menikah dengan Rama ? Apakah dia kini sudah mengandung ? Apakah dia sedang bahagia dengan pria lain ? Banyak yang terlintas setahun ini tentang dirinya oleh ku, tapi aku akan menunggunya, masih akan menunggunya, setidaknya sampai aku mendapatkan kabar tentangnya.

"Pak Gilang, malam ini ada acara makan malam perusahaan. Jangan lupa hadir ya." Ucap Dina di telepon. kini Dina menjadi Sekretaris pribadiku setelah 4 bulan menjabat sebagai Manager Keuangan dan dia memilih untuk pindah menjadi Sekretaris pribadi ketika tempat itu kosong, karena sekretarisku berhenti karena menikah. Aku tidak ada alasan untuk menolaknya karena segala urusan karyawan aku memberikan kepercayaan penuh kepada Wakil Direktur dan HRD, aku hanya memikirkan tentang perkembangan perusahaan. Dan jika semua orang di sini dapat membantu dan Profesional aku hanya bisa menerimanya dengan tangan terbuka, termasuk Dina.

Bukan sekali dua kali Dina merayuku, mencoba mendekatiku, tapi sikap ku yang dingin mungkin juga membuatnya lelah. Kini yang aku tahu Dina sedang menjalin hubungan dengan seorang Dokter Mata. Ya, aku harap dia menemukan kebahagiannya, aku hanya ingin menghentikan kisah melelahkan ini yang tidak kunjung selesai antara kami yang terlibat, Dina yang begitu mencintaiku, sedangkan aku begitu mencintai Neta, tapi Neta terjebak oleh rasa simpati yang tinggi dengan Rama, dan Rama yang tidak mau melepaskan Neta karena Cintanya yang besar untuknya, ini sungguh memusingkan, kenapa aku bisa berada di antara percintaan rumit ini, tidak bisakah aku bahagia dan merasakan bebas dalam memiliki dan mencintai orang yang aku cintai.

Setelah menandatangani beberapa surat, akhirnya jam pulang datang. Sebenarnya aku sangat tidak ingin pergi makan malam perusahaan tapi ini adalah tentang perusahaan dan aku hanya memikirkannya untuk saat ini, jadi mau tidak mau aku pergi. Semua tampak semangat dan aku hanya mengikuti alur cerita saja, tersenyum jika diperlukan dan tertawa jiak mereka tertawa, walaupun di hatiku penuh dengan kehampaan.

"Tidak bisa kah kau melepas sedikit penderitaanmu itu Gilang, happy lah untuk kali ini saja, hidupmu hanya sekali jangan kau sia-sia kan menunggu sesuatu yang tidak pasti. Lihat lah di sekelilingmu banyak hal yang belum kau coba dan kau rasakan. Hidup itu singkat Gilang, aku sebagai orang yang peduli denganmu sangat prihatin melihat dirimu yang seperti mayat hidup, mayat hidup yang hanya gila kerja lalu mati pada malam hari ." Kata-kata Dina sangat menusuk hati, semua yang dikatakannya benar adanya. Tapi aku sendiri tidak tahu harus bagaimana, apakah aku Memang benar-benar harus melepaskan Neta dan melupakannya ? Atau kah aku harus mencarinya dan merebutnya lagi, tapi aku saja tidak tahu sekarang dia di mana ?

Brondong Itu, Suamiku ! #Seri 2. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang