Part 35.
Author POV.
Gilang sedang mengamati CCTV yang ada di ruangannya yang memperlihatkan seluruh aktivitas di dalam Mall. Dan tentu saja matanya tertuju pada sosok perempuan yang sangat dicintainya.
"Akhirnya dia datang." Seru Gilang dengan senyumannya.
Perempuan itu masuk ke dalam tokonya. Dan Gilang langsung cepat-cepat menyelesaikan berkas yang harus di tandatanganinya, sekitar 15 menitan setelah itu, Gilang sudah berdiri dan turun ke lantai 3 untuk bertemu dengan Neta.
Setelah pintu lift terbuka dia langsung berbelok kanan dan kearah ke toko Neta. Langkahnya terhenti ketika dia melihat Neta terduduk lesu.
Ada apa dengan Neta ?
Setelah dia menunggu sejenak akhirnya dia menghampiri Neta. Neta tampak terkejut karena kehadiran Gilang, dia langsung berdiri dan tersenyum getir. Mungkin ini bukan saatnya untuk Gilang menanyakannya, dia mencoba hanya untuk menenangkan Neta dengan memegang tanganya.
"Sudah belum kangen-kangennya, kalau sudah ke atas yuk, aku sudah lapar banget nih." Seru Gilang pada Neta, Neta sendiri masih terlihat bimbang tapi dia mencoba untuk menutup-tutupinya.
Sedangkan kedua karyawannya melongo melihat Gilang sang pemilik Mall yang di kenal cuek dan dingin dengan wanita-wanita, ternyata sangat berbeda ketika berhadapan dengan Neta, dia tersenyum tampan dan sumringah.
"Saya pinjam Arnetanya dulu ya." Seru Gilang kepada dua karyawannya Neta. Dan mereka hanya mengangguk sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Aku pergi dulu ya, kalian juga makan siang lah." Sambung Neta.
Lalu Neta dan Gilang pergi ke lantai atas, Gilang sendiri tidak melepaskan genggaman tanganya pada tangan Neta.
"Hai, Neta." Seru Dina yang duduk tepat di depan ruangan Gilang.
"Eh,,Dina...Hai." Seru Neta.
"Tumben ke Mall ?"
"Iya mau lihat toko tadi."
"Dina, aku makan siang dulu ya, kamu juga makan lah." Seru Gilang pada Dina.
"Oke siap Bos." Balas Dina, lalu Gilang dan Neta masuk ke ruangan Gilang.
Gilang langsung mengambil bungkusan Sushi dan menyusun di mejanya, dia tetap bungkam dengan kejadian Neta tadi, Neta juga sepertinya tidak ingin membahasnya. Gilang memutuskan menunggu Neta menjelaskannya sendiri, atau dia akan menanyakannya ketika waktu yang tepat.
"Kangen mama." Seru Neta tiba-tiba.
"Akhir tahun ke sana yuk." Balas Gilang.
"Sama kamu ?" Tanya Neta.
"Iyalah sama aku, masak sama Satpam." Lalu Neta tampak memutar bola matanya kesal. Gilang melihat Neta seperti itu rasanya sedikit tenang.
"Nanti pulang jam berapa ? Mau aku jemput enggak ?" Tanya Gilang.
"Aku kan bawak mobil Gilang. Sekitar jam 5 an aku pulang kok."
"Nanti malam nonton yuk." Ajak Gilang.
"Malas ahh, mau di rumah saja, nonton film lama saja yuk di rumah kan biar seru." Ajak Neta.
"Memang mau nonton apa ?" Tanya Gilang, please jangan horor, please jangan horor. Mohon Gilang dalam hati. Karena terakhir kali nonton horor Gilang enggak bisa tidur. Sedangkan Neta diajak tidur bareng malah enggak mau, jadi Gilang parno sendiri di dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu, Suamiku ! #Seri 2. [END]
RomantizmPerpisahan yang harus terjadi diantara dua sejoli yang baru saja menikah, pernikahan seumur jagung, dan baru tumbuh bibit-bibit cinta. Menjadi hancur berkeping-keping setelah terjadinya kesalahpahaman, yang membawa malapetaka untuk rumah tangga Gil...