Sekedar direnungkan : . . KITA YANG MUNAFIK INI... . . "Jujur, sebenarnya saya malu kalau ikut acara bukber. Malu sama orang miskin dimana di bulan puasa ini, kita sedang mencoba memahami kelaparan mereka, ketiadaan mereka... . . Karena kita sedang berpura-pura menjadi mereka, tanpa sedikitpun menjadi mereka. Kita berbuka dengan kemewahan, sedang mereka tetap seperti apa adanya. Kita punya hari kemenangan, sedangkan mereka setiap hari merasakan kalah.. . . Kita hanya menjalankan perintah, sedangkan mereka menjalani hidupnya. Kita hanya menunda lapar kita, sedangkan lapar ada dalam setiap tarikan nafas mereka.. . . Bahkan kita lebih senang menjalankan ritual tanpa perduli maknanya. Kita lebih senang menyimpan uang untuk belanja makanan berbuka puasa, tanpa memikirkan berbagi rejeki pada mereka yang sedang tidak berpunya. . . Saat lebaran kita memamerkan apa yang kita punya pada keluarga, tanpa sedikitpun berfikir bahwa ada kepala keluarga yang bingung ketika anaknya bertanya, "besok kita makan apa, pak ?" . . Dan setiap tahun, saya selalu merasa kalah. Kalah oleh kemunafikan saya. Tidak ada sedikitpun yang saya bisa banggakan sebagai kemenangan..." . . Perkataan temanku yang beruntun itu seperti mengingatkanku kembali akan makna berpuasa, yang hanya terdengar dalam mimbar2 ceramah dan hilang ketika kaki melangkah pulang. . . Manusia selalu menghibur dirinya bahwa ia sudah melakukan ibadah, padahal ia sejatinya hanya menjalankan kewajiban belaka. Tanpa ada perintah, bisa jadi manusia akan selalu lupa fungsi dirinya di dunia... . . Masihkah kita harus terus seperti itu..???
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes Sahabat Hijrah
Random[COMPLETED ]😊 💕 KETIKA MEMUTUSKAN HIJRAH KEJALAN ALLAH💕 Introspeksi dirilah sahabat, Merenung, menghitung-hitung kesalahan sedini mungkin. Akui Kesalahanlah jika salah, Bantahlah dengan santun segala fitnah. Kenali bakat dan kembangkanlah, Rancan...