Mommy Vs Babby

750 83 17
                                    

Nara menatap ibunya tajam. Ini memang bukan kali pertama ia melihat ibunya sangat manja pada ayahnya, tapi selama satu minggu ini ibunya begitu lengket pada ayahnya. Dan ia tak bisa merasa tak cemburu.

Setiap ayahnya berada di dekatnya, ibunya selalu mencuri perhatian ayahnya itu dengan mengatakan bahwa ia ingin sesuatu. Bahkan saat mereka makan siang di luar sekalipun ibunya akan mendominasi perhatian ayahnya.

Dara menatap Nara yang mengerutkan keningnya, “Ada apa denganmu baby?” tanya Dara, Nara menatap ibunya sebelum menggeleng.

Jiyong melirik keduanya sebelum tertawa kecil. Ia bisa menebak apa yang terjadi pada dua gadisnya itu. Nara merasa cemburu karena ia selalu berada disamping ibunya.

Mereka berada di ruang keluarga menonton acara kartun kesukaan Nara. Gadis itu duduk di pangkuan ayahnya, menarik tangan ayahnya untuk memeluknya. Dan Jiyong hanya dapat menuruti apa keinginan anak gadisnya itu.

Dara yang melihat hal itu hanya dapat mengerutkan pangkal hidungnya. Ia lalu mendekati suaminya dan berbisik pada pria itu, “Aku ingin buah apel” ucap wanita itu sebelum memberi kecupan ringan di pipi suaminya.

Jiyong melirik Dara sebelum memanggil asisten rumah tangga mereka. Dara mengerutkan keningnya karena yang ia inginkan adalah Jiyong yang menyiapkan itu untuknya. Ia menghela nafas kasar saat memasukkan buah apel yang telah dipotong dadu oleh ahjumma yang menemani mereka.

---

Mereka kembali makan siang diluar setelah sekian lama. Dan Nara menjadi Daddy’s Princess kembali manja dengan ingin disuapi oleh ayahnya dengan gadget di tangan gadis itu.

Dara memotong steak di piringnya kasar membuat pria itu meliriknya. “Kau baik-baik saja?” tanya Jiyong, Dara dan Nara meliriknya sebelum Nara melirik ibunya dengan alis berkerut.

“Aku baik-baik saja” ucap gadis itu masih dengan ekspresi yang tak menyenangkan.

Jiyong kembali menggeleng kepalanya. Dara yang manja dan pencemburu ini membuatnya lebih mencintai gadis itu. Ia tahu semua ini karena hormon kehamilan gadis itu yang telah memasuki usia kandungan 6 bulan.

Tak jarang gadis itu memintanya untuk mengusap perutnya yang tak lagi rata. Nara dan Dara benar-benar berlomba untuk mendapatkan perhatiannya beberapa minggu ini. Dan itu membuatnya kewalahan.

---

Makan malam telah tiba dan gadis itu masih merajuk karena selama seharian ini ia lebih banyak berinteraksi dengan anak gadisnya yang selalu bercerita mengenai kegiatan sekolahnya.

Jiyong melirik Dara yang masih memautkan bibirnya, ia bahkan mengerutkan keningnya dengan tangan mengaduk sayuran dipiringnya. Ia melirik anak gadisnya yang terus berceloteh tentang kegiatan mereka besok.

Appa” panggil Nara membuat keduanya melirik gadis kecil itu, “Maukah kau menemaniku menggosok gigi dan membacakan cerita sebelum tidur?” tanya Nara, Dara melirik suaminya yang mengerutkan keningnya.

Ini memang bukan kali pertama juga ia menemani Nara menggosok gigi dan melakukan ritual sebelum tidur. Namun ia bisa tahu bahwa anak gadisnya ini tengah berlomba untuk mendapatkan perhatian darinya.

“Kau masih ada pekerjaan yang masih ingin kau kerjakan?” tanya Jiyong pada Dara, gadis itu melirik suaminya sebelum menggeleng. “Kita lakukan itu bersama neh, kau, Eomma dan Appa” ucap Jiyong melirik anak gadisnya.

“Apakah kita akan tidur bertiga?” tanya gadis itu dengan mata berkelip.

Jiyong melirik istrinya yang menatap tajam kearah suaminya, “Mungkin lain kali, baby” ucap Jiyong dengan senyum diwajahnya.

After Story : 5 Years AgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang