Hari sabtu ini mereka berniat untuk pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan selama satu bulan. Ya, jadwal belanja mereka berubah menjadi sebulan sekali setelah baby Yongji lahir. Dengan bahan makanan yang tetap dibeli seminggu sekali.
Dara mendorong trolley berisi Yongji sedangkan Trolley milik Nara di dorong oleh Jiyong. Mereka membawa serta Yoon Ahjumma dan Kim Ahjussi untuk membantu mereka membawa barang belanjaan nantinya.
"Appa, aku ingin berjalan" ucap Nara pada ayahnya, Jiyong menghentikan kereta dorong Nara, menunggu hingga gadis itu turun dari kereta dorongnya sebelum berjalan disamping Nara yang mendorong sendiri kereta dorongnya.
"Eomma, aku ingin permen kapan!" ucap Nara saat mereka melewati bagian permen dan kue.
"Kau sudah membeli banyak permen, baby. Gigimu bisa sakit jika kau terus memakan makanan manis" ucap Dara menasehati
"Uh.. uh.. Na-Na. Uh.. Uh" Yongji menggerakan tangannya seolah melarang noona nya untuk membeli permen sebelum melirik ibunya yang tersenyum. Bayi kecil itu lalu tersenyum malu-malu.
Nara membuang nafasnya dengan bibir yang terpaut, "Appa, aku ingin permen kapas, satu saja" ucap gadis kecil itu memohon pada ayahnya, Jiyong melirik Dara sebelum tersenyum dengan anggukan kepala. "Yeay! Appa is the best" ucap Nara sebelum berlari untuk mendapatkan permen kapasnya.
"Kau selalu kalah oleh anak gadismu Jiyong, berhenti memanjakannya" ucap Dara, "Kau bahkan membolehkan hampir semua jenis permen yang ia inginkan" ucap Dara lelah
"Tak apa, aku akan memintanya untuk tak terlalu banyak makan yang manis" ucap Jiyong dengan senyumnya, Dara hanya menggeleng kepalanya tidak percaya.
Nara kembali dengan beberapa permen kapas beraneka rasa, "Aku akan membaginya dengan baby Yongji" ucap Nara sebelum menjulurkan satu bungkus permen kapas ke hadapan baby Yongji, "Kau mau baby?" tanya Nara menggerakan bungkusan itu.
Yongji hampir meraihnya, "Yongji akan menyukainya" ucap Nara mengambil bungkusan itu membuat Yongji merenggut.
"Yongji masih belum boleh memakan itu baby, giginya belum tumbuh" ucap Dara memberi tahu
"Tapi permen kapas ini hanya perlu di emut, tak perlu di kunyah. Permen kapas ini tidak seperti permen jelly" ucap Nara membela diri.
"Tetap tidak, itu tidak baik untuk giginya nanti. Kau juga, jika kau terlalu banyak memakan permen gigimu akan sakit" ucap Dara memberi tahu
"Appa" rengek Nara, Dara menggeleng kepalanya, selalu seperti itu dan pria itu tak akan segan membela Nara.
"Appa akan mengizinkan asal kau berjanji untuk tidak terlalu sering memakannya" ancam Jiyong, Nara mengangguk dengan mata berkilap
"Jika kau melanggarnya" ucap Dara, Nara meliriknya lalu kembali pada Jiyong dengan mata memohonnya.
"Aku akan menyita permen kapasnya" ucap Jiyong dengan senyum di wajahnya, Nara merengek mendengar ucapan ayahnya, "Kau harus teratur baby, gigimu akan sakit jika kau terus memakan yang manis" jelas Jiyong.
"Tapi aku selalu menggosok gigiku setiap malam dan pagi hari" ucap Nara merengek.
"Tetap tidak, jika kau tak menurut padaku, aku akan mengembalikan semua permen milikmu ini ke tempatnya" ancam Jiyong pada Nara yang kini memberengut. Mau tak mau, gadis kecil itu harus menurut pada apa yang ayahnya ucapkan.
---
Hari ini seperti hari-hari biasanya, Nara pergi ke sekolah bersama Jiyong sedangkan Dara akan berdiam diri di rumah bersama Yongji. Dan tepat pukul dua siang, Kim Ahjussi akan kembali bersama Nara. Terkadang Jiyong akan ikut pulang untuk sekedar makan siang dan kembali ke kantor.
"Aku pulaaaang~" teriak Nara dari arah pintu masuk. Yongji yang mendengar teriakan khas noona-nya langsung merangkak menuju ruang depan. "Uwuuuu baby Yongji merindukan noona, eum?" tanya Nara berjongkok.
"Ganti sepatumu baby" ucap Dara yang datang dari arah dapur. Nara kembali berlari ke ruang depan untuk mengganti sepatunya. Yongji akan mengikuti kakaknya namun kalah cepat dengan Dara.
"Na-na" jemari mungil itu menjulur kearah Nara.
"Nanti dulu" ujar Dara, "Ganti bajumu dan cuci tanganmu, aku menyiapkan bibimbap untuk makan siang" ucap Dara
"Yippi!!!!" teriak Nara, "Setelah makan aku boleh memakan permen kapas yang kemarin di beli bukan?" tanya Nara
"Jangan terlalu banyak" perintah Dara,
"Hanya sedikit" ucap Nara disertai cengiran khasnya.
"Sure, kau boleh memakannya sedikit" ucap Dara
Seperti yang Dara janjikan, setelah mereka makan siang, Nara diperbolehkan memakan permen kapas yang kemarin mereka beli di supermarket. Nara akan memberikan permen kapas itu pada Yongji, namun tentu saja Dara melarangnya. Gigi Yongji bahkan baru tumbuh, dan ia akan mengorbankan gigi itu pada gula-gula?
Setelah dua bungkus permen kapas berhasil Nara habiskan, gadis kecil itu mengambil toples berisi kue kering yang dibuat oleh Dara beberapa hari yang lalu. Bom juga memberikan satu toples berisi stik coklat buatannya. Dan dari dua toples berisi makanan manis itu, Nara berhasil menghabiskan hampir setengah toplesnya.
Mereka tengah makan malam, dengan Jiyong berada disamping Dara yang tengah menyuapi Yongji. Dara melirik Nara yang menyingkirkan beberapa potong brokoli dari piringnya, gadis kecil itu memang cukup sulit memakan sayur. Tak seperti Yongji yang terbilang pemakan segala.
"Habiskan makanmu baby" pinta Jiyong yang melihat Nara menyingkirkan beberapa potong sayuran.
"Tapi aku tak suka ini" ucap Nara dengan pangkal hidung yang berkerut.
"Itu bagus untuk kesehatanmu" ucap Jiyong memberi penjelasan.
"Baby Yongji juga memakannya, jika kau ingin sehat kau harus memakannya" ucap Dara melanjutkan, ini bukan kali pertama Nara menyingkirkan sayuran seperti itu.
Dengan berat hati gadis kecil itu melahap apapun yang ada di piringnya. Setelah makan malam selesai, Nara kembali mengambil satu toples berisi kue kering buatan Chaerin.
"Apa yang aku katakan mengenai makan permen terlalu banyak?" tanya Dara yang tiba-tiba datang bersama Yongji di gendongannya.
"Aku baru mau memakannya, eomma" ucap Nara tidak terima.
"Aku tau, tapi kau telah menghabiskan hampir satu toples kue kering buatanku dan buatan Bom imo" ucap Dara
Nara memberengut kesal, ia mendelik ibunya tajam. Jiyong yang melihatnya hanya dapat menghela nafas berat. Pertengkaran antara dua wanita ini tak pernah selesai.
---
Hari ini, Jiyong memiliki waktu yang cukup lenggang. Dan hari ini, pria itu berniat untuk mengantar kedua anaknya pergi ke rumah sakit untuk sekedar pengecekan kesehatan. Mereka masih sarapan dengan Nara yang memakan serealnya.
Pletak
"Aww" ringis Nara, air matanya menggenang akibat rasa sakit pada gigi seri-nya. "Eomma" rengek Nara pada ibunya.
Dara melirik anak gadisnya lalu mendekati gadis kecil itu, "Ada apa?" tanya Dara
"Gigiku sakit" ucap Nara, air mata gadis itu telah merembes membuat sungai kecil di kedua pipinya. "Aaaaa gigiku sakiiiiitt" teriak gadis kecil itu, tangisnya pecah seketika.
"Oh astaga" Jiyong berjalan mendekati anak gadisnya.
"Na-na" Yongji mengulurkan tangannya, air matanya menggenang dengan bibir yang mengerucut. Nara kembali menjerit kesakitan mengejutkan Yongji, sehingga bayi kecil itu ikut menjerit.
"Ya Tuhan" ucap Jiyong menghela nafas. Ini adalah hari yang cukup kacau, bahkan lebih kacau dibandingkan dengan memiliki empat rapat dengan para investor rewel.
---To Be Continue---
KAMU SEDANG MEMBACA
After Story : 5 Years Ago
FanficApa yang terjadi setelah dua orang manusia menikah? Tentu memiliki keturunan dan hidup bahagia selamanya. Itu merupakan pemikiran setiap orang setelah selesai membaca sebuah cerita dengan akhir yang bahagia. Apakah kisah mereka selanjutnya tak menar...