Dara membawa baby Yongji yang rewel keluar dari kamarnya. Ini sudah kali kesekian bayi mungilnya menangis. Umurnya sudah 7 bulan dan ia tahu apa yang tengah bayi kecilnya itu rasakan. Tumbuh gigi memang membuat sebagian bayi kecil uring-uringan.
Dara duduk disofanya dengan baby Yongji yang ia buat berbaring di pangkuannya. Ia mengambil handuk kecil yang ia bawa dari kamar Yongji dan menghapus liur yang keluar dari mulut mungil lelaki kecil itu.
Salah satu ciri bayi mungilnya itu akan tumbuh gigi adalah mengeluarkan air liur yang lebih banyak, selain itu baby Yongji lebih rewel dari biasanya dengan tangan yang selalu dimasukkan ke dalam mulut, Yongji juga sulit tidur dan sulit makan. Dan itu membuatnya sedikit khawatir.
"Kau ingin apel baby?" tanya Dara yang mulai menggerakan pahanya agar lelaki mungil itu berhenti merengek. Dara mulai berhenti memberi Yongji biskuit bayi saat bayi kecil itu mulai sulit untuk makan.
Dara membawa bayinya ke dapur dan mengambil apel segar dari kulkas. Ia mencuci apel itu dan mendudukan Yongji di kursi khususnya agar ia bisa mengiris apel untuk Yongji.
Dara kembali mengambil baby Yongji dengan satu tangan dan tangan yang lain ia gunakan untuk membawa piring berisi potongan apel. Mereka kembali ke ruang tamu dan Dara mendudukkan Yongji di karpet dengan ia yang duduk dihadapannya.
"Aaa" Dara membuka mulutnya, berharap Yongji mau mengikutinya, Dara menarik tangan Yongji perlahan, dan mengganti tangan itu dengan buah apel ditangannya.
Yongji menarik apel itu lalu melemparnya sebelum menangis keras. Dara mendesah kasar, bayi mungilnya kembali rewel. Ia mengambil bayi mungil itu, ia beranjak untuk mencuci tangannya dengan baby Yongji di tangannya yang lain.
Setelah ia mencuci tangannya, ia membuka mulut baby Yongji dan menekan gusi bawah baby Yongji yang cukup membengkak. "Sudah mendingan?" tanya Dara dengan alis terangkat.
Suara isakan baby Yongji terdengar diantara usapan jari Dara di gusi bawah Yongji. "Apakah kau haus?" tanya Dara, baby Yongji menggerakan bibirnya dengan suara rengekan di bibirnya. Dara membuka kancing bajunya dan memposisikan kepala Yongji pada posisi menyusui.
---
Baby Yongji masih rewel dihari selanjutnya dan bahkan hingga malam hari. Bayi kecil itu akan berhenti merengek saat Dara memberinya ASI. Dan saat payudara Dara terlepas dari mulut mungilnya. Bayi kecil itu akan kembali menangis.
Jiyong yang melihatnya tertawa pelan, ia lalu mengambil bayi kecil itu dan menimangnya, "Apakah ini wajar?" tanya Jiyong
"Sangat wajar, Nara bahkan sampai lima hari hingga gigi itu benar-benar tumbuh" ucap Dara dengan wajah lusuhnya. Jiyong yang baru datang setelah mengantar putrinya tidur hanya dapat tersenyum.
"Tidurlah, aku akan membuat jagoan kecilmu berhenti menangis" ucap Dara beranjak untuk kembali mengambil Yongji.
Jiyong menggeleng kepalanya, "Aku ingin bersama baby Yongji sebentar, apa yang harus aku lakukan?" tanya Jiyong menjauhi tubuh Yongji agar ibunya tak mengambil bayi itu darinya.
"Ia akan diam saat ada benda yang mengenai gusi bawahnya" ucap Dara, ia benar-benar lelah setelah seharian ini mengurusi bayi rewel yang terus merengek. Nara bahkan hanya dapat menepuk perut bayi kecilnya itu dengan guratan di keningnya.
"Aku akan memberikan dot untuknya. Kau tidurlah, aku tahu kau sangat lelah. Terimakasih telah menjaga jagoanku" ucap Jiyong mencium kening Dara.
Wanita itu hanya dapat mengangguk dengan mata yang berat. Jiyong keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Yongji. Ia mengambil dot di box botol bayi milik Yongji dan memasukkan dot itu kedalam mulutnya. Yongji mulai menghisap dot itu dan tak hingga 10 menit bayi mungil itu terlelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Story : 5 Years Ago
FanfictionApa yang terjadi setelah dua orang manusia menikah? Tentu memiliki keturunan dan hidup bahagia selamanya. Itu merupakan pemikiran setiap orang setelah selesai membaca sebuah cerita dengan akhir yang bahagia. Apakah kisah mereka selanjutnya tak menar...