Jam 7:30 pagi, Di lapangan parkir. jeksen menyeret jhontan yang masih bertenger di atas motor Ninja miliknya sembari berkaca kaca
"bentar der, ini belum keren rambutnya" jonthan berusaha menata rambutnya "ntar gue nyusul deh"jeksen menghela nafas jengah, jhontan emang selalu mempunyai seribu alasan untuk ngacir dari upacara bendera
"udah buruan, udah bel!" jeksen menarik paksa jonthan yang hanya mengulur ulur waktu, hingga jonathan akhirnya hanya menurut saja
"mesti wajib banget ya ikut upacara?" keluh jonthan namun jeksen tak mengubrisnya, jonthan punya seribu cara untuk mengelabuhinya, akalnya sangat licik. tapi sayang jeksen sudah gak mempan ditipu dan dirayu
"ayoo!" jonthan berjalan seperti semut. hingga jeksen harus ekstra sabar menghadapinya
begitu mereka sampai dilapangan jeksen mengambil tempat dibarisan kelasnya, barisan nomor dua terdepan sementara jonthan malah sengaja ke belakang dan bebaris asal asalan bersama apung. kahadiran mereka berdua hanya membuat barisan kls ips4 tidak teratur, bodo amat emang dia peduli
jonthan tak berhenti mengeluh. pagi pagi sekali jeksen datang kekamarnya dan mengobrak abrik tidur nyenyaknya biasanya jam segini ia baru bagun itupun setelah mamanya menyeretnya turun dari kasur. ah, mengingat hal itu membuat jonthan menguap dan pengen pulang.
moderator membacakan pembukaan, upacara segera bendera dimulai. jonthan duduk menjongkok mungkin ada sekitar 30 menit ia harus berdiri seperti patung dan mendengarkan prosesi upacara "membosankan" batinnya
pak sam mulai berpatroli, tugasnya setiap upacara bendera adalah menemukan murid yang melanggar aturan. jika ketemu dia akan menyeretnya kedepan dan menyuruh hormat bendera hingga upacara selesai
melihat pak sam membuat jeksen sadar akan sesuatu, astaga! ia lupa menyuruh jonathan untuk membawa topi. bergegas ia pergi kebelakang dan benar, saja rambut jonthan mencuat kemana mana membuat jeksen tak habis fikir bagaimana bocah itu bisa bersantai ketika hanya kepalanya saja yang tidak memakai topi. dan kabar buruknya beberapa saat lagi pak sam pasti akan menyeret bocah itu kedepan
jeksen menghela nafas berat, tidak ada pilihan lain ia mencopot topi yang ada dikepalanya lalu memakaikannya dikepala jonthan.
jonthan menoleh sejenak, ia menyengir jeksen memang pengertian sekali padanya hingga lelaki itu tidak mau ia terkena sinar matahari, lagipula jeksen memang harus bertanggung jawab jika kulit wajahnya yang tampan terbakar gara gara dipaksa ikut upacara bendera
jeksen bergegas kedepan. bukan untuk kembali ketempatnya tadi tapi benar benar berjalan kedepan ke sisi kiri tiang bendera. ia berinisiatif melakukan itu sebelum pak sam yang menyeretnya
setelah dirasa posisinya sudah tepat jeksen berhenti dan berdiri dengan tegap sambil menganggkat tangan, hormat ke bendera.
semua orang tercengang dengan pemandangan di hadapan mereka, apakah itu benar benar jeksen? ketua MPK (mejelis perwakilan kelas) yang semua orang tahu bahwa dia murid yang sering dipuji karna dikenal rajin dan disiplin?
jeksen tidak peduli karna itu memang dia
pak sam tersenyum miring "bagus jeksen, ini patut dicontoh! jika merasa melanggar sebaiknya maju saja kedepan jangan tunggu saya yang menyeret kalian" ujar pak sam, meski sudah melanggar rupanya jeksen masih dapat pujian
mendengar nama jeksen disebut jonathan sontak berdiri lalu mencondongkan tubuhnya untuk melihat kedepan. seketika ia menyergitkan dahi binggung melihat jeksen yang sudah di depan
jonthan menyikut lengan Apung "kenapa jeksen disuruh berdiri di depan?" tanya nya heran
"topinya kan dikasih ke lo bank bank! malah nanya kenapa?" sahut apung greget. entah jonthan memang tak menyadarinya karna dia murid baru atau memang otak lelaki itu yang lelet bekerja
KAMU SEDANG MEMBACA
TEDUH (diary fauza)
Roman pour AdolescentsMA'AF KALO BERANTAKAN, DALAM PROSES REVISI fauza adalah cewek biasa yang super cuek dan pendiam namun mampu membuat dua cowok sekaligus jatuh hati pada dirinya, cowok itu adalah jonathan dan jeksen yang ternyata memiliki segudang cerita tentang pers...