sang bintang basket

80 4 0
                                    

"eh, kalian mau nonton gwe tanding dulu nga?"

"emang tanding sama team mana el?"

"masih percobaan sih buat persiapan event bulan depan, jadi team kita di bagi dua nanti" jelas elo

mereka berempat berjalan keluar kelas setelah jam terakhir usai

"ayo lah nonton ya" bujuk elo

citra melirik fauza dan sarah mengisyaratkan pendapat mereka dua

"kalian aja ya, gwe duluan" sahut sarah sambil menyerngitkan dahi nya bertanda tidak sedang baik

"nga papa kamu pulang sendiri sar?" timpal elo dengan wajah sedikit khawatirnya

" nga papa lah" sahut sarah sambil ber jalan mendahului mereka

dan mereka bertiga juga berangkat ke loker team basket menemani elo ganti baju

setelah selesai mereka langsung kelapangan di sana sudah sangat ramai terlihat para cewek cewek teriak histeris ketika jagoan mereka melakukan aksi aksi memukaunya

ya, di lapangan tampak team putra terlebih dulu memasuki lapangan
dan di sana tampak sang rival abadi dengan aksi aksi menawan nya memasukan bola ke ring dengan coolnya,

teriakan itu semakin pecah ketika bola itu mamsuki ring dengan mulus tak di ragukan lagi dia memang sangat jago dalam hal ini

dari pinggir lapangan fauza tak bisa menepis bahwa jonatan jauh lebih memukau di saat saat seperti ini

elo dan citra tak kalah histerisnya melihat aksi jonatan, sesekali mereka meloncat kegirangan ketika jonatan berhasil menambah poin,
tak mereka sangka lelaki itu tak hanya tampan tapi ternyata juga jago main basket

hari sudah semakin sore pertandingan pun semakin seru

fauza memilih duduk di kursi sedikit agak jauh dari pinggir lapangan dengan sebotol aqua di tangan nya sementara citra dan elo kembali ke loker karna ada yang tertingal di sana

beberapa saat kemudian pertandingan antara team putra itu pun usai dengan kemenagan team jonatan cs. sementara lawanya team tipo terlihat kesal karna sejak kedatangan jonatan di sekolah itu mereka tak lagi di idolakan

fauza menatap kosong ke pinggir lapangan di hadapannya. disana terlihat jonatan di kerumunin cewek cewek ke centilan terutama bos mereka yang biasa di sebut ratu dower oleh elo,

kedengarannya itu cukup pantas untuk cewek ganjeng yang selalu cari sensasi seperti dia, tangan centilnya terus saja mengelap dahi jonatan yang penuh keringat meskipun lelaki itu terus mengelak namun tidak ada rasa getir apalagi malu di wajah cewek itu malahan makin menjadi jadi

fauza memilih mengalihkan pandangannya ke pojok lapangan

di sana tampak jeksen dan tania sedang berbincang namun tampak jelas seperti nya jeksen kurang nyaman dengan posisi tania yang terus mendekati diri nya, entah karna tak mau mencari masalah karna hubungan tania dan tipo belum ada kejelasan atau mungkin memang dia tidak menyukai gadis itu.

tapi.... mustahil rasanya jika jeksen tak tertarik.
siapa coba yang akan menolak jika di dekati gadis sempurna seperti tania udah cantik, kaya, ketos, langanan juara umum lagi....

lamunan fauza yang melayang tersentak ketika menyadari jonatan tiba tiba menghapiri dirinya malah dia lagi sendirian lagi, dia hanya berpura pura tak acuh berusaha tenang entah kenapa dia merasa sulit bernafas ketika lelaki itu mendekati dirinya

jantung nya berdetak lebih kencang ketika jonatan duduk di samping nya
situasinya begitu rumit hingga dia hanya diam membisu tak sepatah kata pun yang mampu keluar dari mulutnya apalagi untuk menoleh ke samping dia seperti tersihir oleh aura lelaki itu

TEDUH (diary fauza)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang